Bagaimana rasanya saat melihat orang yang disukai malah menempel dengan orang lain? Cemburu? Tentu saja pastinya! Dan itu yang kini Mashiho rasakan.
"Mama, anak mu ini jadi sadboy," gumamnya miris pada perasaannya sendiri. Asahi yang sedari tadi bersamanya berdecak malas dan juga kesal. Hari minggu adalah hari libur dan harusnya ia gunakan untuk bermalas-malasan di rumah tapi justru manusia mungil satu ini mendobrak paksa pintu kamarnya untuk menemaninya ke taman.
Untung saja ayahnya sudah berangkat bekerja kalau tidak? Entahlah. Ngomong-ngomong, tadi pagi Asahi juga ke taman untuk bertemu Yoshi dan rencana setelah pertemuan itulah Asahi hendak bermalas-malasan.
Dan kini telinganya harus panas karena harus mendengar kalimat seperti,
Mama, anak mu kena php huhu...
Huwaaaa, Sa~ gue gak kuat sumpah!
Kenapa didunia ini gak pake sistem mate?
Dan masih banyak lagi kalimat yang membuat Asahi jengah, sangat-sangat jengah. Iya, sedari tadi Mashiho menonton acara sanda gurau dari Junkyu dan juga adik sepupunya alias Haruto.
"Asahi? Mashiho?"
"EH TOHAR." laki-laki yang tadinya sibuk dengan dunianya sendiri pun terkejut akibat panggilan dari Jaehyuk barusan. Untung saja Haruto dan Junkyu sudah pergi jauh. Kalau tidak nanti bagaimana? Lagipula, Asahi juga sedang malas bertemu dengan adik sepupunya itu.
"Tunggu, Heeseung mana?" tanya Asahi heran karena Jaehyuk datang bersama Beomgyu, biasanya juga bertiga ditambah Heeseung. "Asik pacaran dia mah, gue dong, punya pacar berasa jadi jones," sahut Beomgyu dengan wajah songong. Gitu aja bangga, batin Mashiho misuh-misuh.
"Lo berdua nempel mulu kenapa sih, heran. Terus lagi tumben tampang lo berdua saat ketemu gue diluar sekolah gak kayak gembel? Abis dari mana?" celetuk Mashiho bertanya. Beomgyu melotot tidak terima.
"Yeuuu, iri ya lu gegara gak ganteng kayak kita berdua? Btw, kami dari psi—JAEHYUK ANJ—"
"Gue bilangin Taehyun elo ngumpat."
Beomgyu langsung kicep sementara Mashiho tertawa atas derita Beomgyu yang kakinya barusan diinjak Jaehyuk apalagi pakai acara diancam. Sang korban menatap sinis si pelaku. Dengan gampang dan ringannya Jaehyuk nginjak kaki dia, mau nyerahin diri malah berat.
"Yaudah, kami pamit dulu ya, Kakak gue dah nunggu nih," pamit Jaehyuk melongos pergi diikuti Beomgyu dibelakangnya. Dua laki-laki berbeda itu menatap heran Jaehyuk. "Kak Sungjae udah balik?" Mashiho mengangkat bahunya tanda ia tidak tahu.
Iya, Jaehyuk punya kakak dan namanya itu Sungjae, baru muncul sekarang karena lagu libur kuliah dua minggu. "Kayaknya baru balik dari luar kota deh," gumam Mashiho menyahut.
"Terima kasih Heeseung, Papah bangga sama kamu karena bantu Papah dalam kasus ini. Tapi Papah masih gak percaya kalau teman kamu pelakunya." Heeseung tersenyum, tersenyum miris. Ia juga tidak menyangka. Saat tahu fakta ini ia kecewa pada Jaehyuk apalagi saat tahu Jaehyuk hanya terbuka pada Beomgyu, ia juga ingin Jaehyuk terbuka padanya agar ia dapat membantu.
Tapi mau bagaimana lagi? "Bagaimanapun, Heeseung tahu, kalau ini yang terbaik buat Jaehyuk," Tuan Lee tersenyum. "Kasian ya Jaehyuk, psikisnya gak normal, mana masih muda," kata Tuan Lee.
"Jadi, Jaehyuk bakal dipenjara?" seharusnya Heeseung tidak perlu bertanya seperti itu karena sudah pasti jawabannya adalah iya oleh sang ayah. Heeseung memang baru berteman dan bersahabat dengan Jaehyuk dan Beomgyu, tapi rasanya disini ia di-khianati jadi apa salahnya ia membalas? Toh, rahasia buruk akan tetap terbuka pada akhirnya. Apalagi, saat ini juga Jaehyuk berencana untuk menyerahkan diri untuk menebus perbuatannya.
Tuan Lee pada akhirnya pamit pergi bekerja pada Heeseung. Sekarang ia sendiri, sibuk merenung, bukan pacaran.
Beberapa menit kemudian,
Braakkk...
"HEYO WASUP BRO! Katanya pacaran lo! Sunoo gue tanyain dimana dan ternyata katanya elo dirumah. Lagi ngejomblo?" itu Beomgyu, yang kurang ajarnya mendobrak pintunya lalu berceloteh ria serta meledek dirinya. Heeseung kesal? Yaiyalah, siapa yang tidak kesal? Ini masih rumah ortu dia bukan dia yang kena imbas pasti dia.
"Sialan lo Gyu!"
"Makasih, gue emang ganteng hehe..."
"Oh ya, gue punya berita hot." Beomgyu lanjut bicara. Heeseung cuman iya-iya saja karena Beomgyu memang biangnya gosip. "Kan tadi gue lewat disuatu tempat, pokoknya disuatu tempat lah! Gue lupa...."
"Yeee... memori otak lo lepas ya? Entar kita cari lagi yuk dijalan?" canda Heeseung.
"....pengen gue tampol lu?! Dahlah, pokoknya tadi gue liat sama nguping pembicaraan Kak Yoshi sama bokapnya. Lo tau gak mereka bicarain apaan?" temannya itu mengangguk padahal ia tidak tahu sama sekali membuat Beomgyu berdecak kesal.
"Lah kok lu tahu?"
"Ya masa gue harus tempe? Lo pikir aja sendiri gue ada disananya atau enggak? Gimana gue mau tahu sama gak tahu hah?!" emang ngeselin oknum bernama Beomgyu satu ini, kebalikannya lagi, Beomgyu beranggapan penyakit darah tinggi Heeseung kumat. Bukan candaan, tapi memang benar Heeseung punya penyakit darah tinggi karena sering marah dengan tingkah Beomgyu sedari kecil. Iya, mereka sahabatan dari kecil.
"Nyolot aja lu. Ok, gue lanjut. Yang mereka bicarain itu tuh ya, Kak Yoshi mau batalin tunangan mereka tau gak!!" wajah Heeseung cengo. Mereka?
"Mereka? Siapa ya? Kalau ngomong jangan setengah-setengah elah, hidup mati lo setengah-setengah mau?"
Ini Heeseung kenapa nyolot terus ya? pikir Beomgyu sambil menggaruk tengkuknya yang habis digigit nyamuk. "Kak Yoshi sama Asahi maksudnya. Btw, ni rumah Lo kenapa pada banyak nyamuknya ya? Obat nyamuknya habis? Aduh, miskin banget ya..."
Sekarang, ingin rasanya, Heeseung, memukul Beomgyu. Tapi ia harus sabar sesabarnya, jangan sampai kelepasan dia mutilasi tubuh Beomgyu. "Gyu, mendingan elo jangan ngelunjak deh, gue emosi nih."
Yang dipanggil namanya cuman nyengir. Bukan salahnya dong dia sekarang lari dari masalah apalagi kebetulan sekali Heeseung megang gunting sedari tadi, alhasil, Beomgyu beneran lari.
"Salah lo sendiri juga, Jae. Kenapa sih akal lo pendek? Bunuh orang yang nolak elo buat jadian. Sekarang apa? Lo nyesel kan? Apalagi waktu Asahi udah tahu?" yang dinasehati hanya bisa diam dan menundukkan kepalanya sedih. Ia tahu ia salah, sangat tahu malah.
"Gue tahu Papah salah ngebiarin elo liat tingkah bejatnya waktu kecil sampai ketahuan sama Bunda. Harusnya hak asuh elo dipegang Bunda sedari dulu bukan sama Papah!" sang kakak sedari tadi terus menerus mengungkapkan curahan hatinya pada sang adik. Kakaknya saja kecewa dengan dirinya yang sama dengan papahnya, apalagi bundanya?
Jika kalian mengira lingkungan Jaehyuk sewaktu kecil itu baik maka kalian salah. Di umur 6 tahun orang tuanya bercerai dan sayangnya juga hak asuh Jaehyuk jatuh pada papahnya. Dan semenjak dua tahun ia tinggal bersama papahnya itu Jaehyuk kecil terus menerus melihat papahnya selalu mengencani wanita berbeda-beda untuk bersenang-senang apalagi bersenang-senang dengan darah.
Alasan orang tua mereka bercerai adalah Tuan Yoon yang berselingkuh dengan beberapa wanita bahkan ada yang sampai hamil. Karena frustasi akan hal itu akhirnya Tuan Yoon memiliki obsesi pada darah setelah membunuh wanita yang hamil anaknya.
"Tapi gue tetap bakal tanggung jawab. Gue gak mau sama kayak papah!" kakaknya itu tersenyum hangat dengan tatapan teduh, menepuk pundak lebar sang adik sambil berkata, " Gue dukung elo, gue tahu lo gak bakal sama kayak Papah."
Makin kesini makin gaje aja ya? 😩
Bbrp chap lagi bakal tamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love & Hate || Jaesahi
Cerita PendekAsahi kembali lagi setelah 2 tahun lamanya sejak insiden itu(?). JaeSahi Jangan salah lapak. BxB