JaeSahi ✨07

760 96 3
                                    

"Asahi mau bilang apa ke ayah?" tanya Tuan Hamada langsung ke inti. Asahi terdiam sejenak sebelum berbicara. "A-ayah... Asahi... Asahi rindu Mama!" Asahi yang awalnya ingin berbicara tentang pertunangannya dengan Yoshi yang sebentar lagi diselenggarakan pun tidak jadi. Tuan Hamada menghela nafas dan ingin berbicara kembali sebelum keponakan laknatnya itu menginstrupsi dirinya dan suara teriakannya hampir terdengar sampai tetangga sebelah.

Untung saja Tuan Hamada tidak punya riwayat sakit jantung. Kalau tidak nanti mungkin Tuan Hamada berakhir di rumah sakit atau yang lebih parah ia sudah ada didalam tanah. Tidak! Itu tidak boleh terjadi pokoknya!

"Lah? Ada Bang Asa? Kapan balik?" Asahi mendengus mendengar pertanyaan tidak jelas dari sepupu kelebihan tinggi dan suaranya itu. "Mau tau gak kapan? Dari ngardusin anak pa RT sebelah!" sahut Asahi agak ngegas. Salahin aja Haruto yang selalu tidak ada di rumahnya saat Asahi datang berkunjung.

"Galak amat sih. Ngunjungin gue aja kaga elo." dan Tuan Hamada hanya diam memperhatikan saja. Lelah dia, punya anak sama keponakan tidak pernah akur. "Udah, tapi kayaknya Tante sama Om lupa secara kan mereka udah tua, alias pikun." Haruto mendelik. Wah, benar juga sih, pikir Haruto dan tuan Hamada. Kalau dipikir-pikir lagi menurut tuan Hamada mamahnya Haruto emang pikun keturunan dari ayah mereka ditambah lagi suaminya yang udah pikun sedari dini dan alhasil anaknya maceman seperti Haruto yang bisa amnesia dadakan.

Contohnya, waktu Asahi berkunjung ke rumahnya pas-pasan saat ia baru bangun tidur.

"Maaf? Anda maling? Kalau maling silahkan keluar, gue mager nabok sampai babak belur." alhasil, kepala Haruto benjol akibat Asahi mukul kepala dia pakai teflon kesayangan mamah Haruto biar harutonya ingat lagi.

Lalu ada contoh kedua, dimana Haruto lupa kalau dia belum putus sama pacar pertama dia terus pacaran lagi sama yang lain.

"Lah? Jadi gue pernah pacaran sama elo?"

Alhasil lagi, benjolan yang dikasih Asahi ke dia punya teman dong. Nambah dua akibat ulah dua pacar alias mantan kalau sekarang.

Ok, balik ke cerita. Kini rumah Tuan Hamada heboh akibat dua monyet lepas alias anaknya dan juga keponakan super laknatnya. Rumah yang sebelumnya sudah sepi itu akhirnya kembali riuh akibat datangnya teman-teman seperlaknatan Haruto. Mau tahu siapa? Ada yang namanya Jungwon, Sunoo, Doyoung, Junghwan, Niki, dan terakhir orang yang ditaksir sama oknum laki-laki Jepang ini, Jeongwoo, tapi kadang-kadang oleh ke Junkyu sih karena lupa dia naksir sama Jeongwoo.

Masih ingat dengan dialog Jihoon yang ada di chapter 5? Disana dia bilang Junkyu oleng jadi uke gara-gara Hartono alias Haruto dan akibatnya Mashiho galau sampai sekarang.

"Rumah gue maceman kebun binatang jadinya," gumam Asahi miris sambil menatap ayahnya yang menatapnya dengan tatapan yang seolah mengatakan 'gak papa, ayah udah biasa selama dua bulan ini waktu kamu gak ada'. Asahi tersenyum miris, rumahnya benar-benar menjadi kebun binatang akibat teman-teman seperlaknatan Haruto.

Apalagi Doyoung yang kerjaannya manel ke dia. "Kak Asahi manis banget sih? Mau jadi pacar Dobby gak?" Tuan Hamada langsung mendelik.

"Heh! Bocil gak boleh pacaran. Urus PR aja sana! Kalau mau pacaran boleh aja sih, tapi Asahinya udah ada yang punya."

Doyoung menyengir, "Sensi amat sih Om, entar cepat tua lho."

"Saya udah tua, kenapa? Mau ngeledek? Saya tensi nih karena kamu!"

"Lah? Udah tua toh Om? Umurnya berapa kira-kira?" Tuan Hamada nampak berfikir untuk sejenak. "Kayaknya empat puluhan deh."

"Oh, cocok sih sama wajah keriputnya. Pantas gak ada yang naksir lagi, otw jadi Kakek-kakek sih!"

Love & Hate || JaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang