Asahi langsung menepis cekalan tangan Jaehyuk dari tangannya. Jaehyuk menghadapkan tubuhnya ke Asahi yang menatapnya malas. "Maaf dan terima kasih, gue bisa ke kantin sendiri. Sama Mashiho juga jadi," Asahi langsung berlalu di depan Jaehyuk yang sekarang mengacak surainya frustasi.
"Gak, harusnya gue bersyukur kalau Asahi masih hidup, dengan begini gue bisa milikin dia," gumam Jaehyuk menatap punggung Asahi yang mulai menjauh lalu dia menyeringai, "Asahi, maaf, tapi gue mau egois!"
Setelahnya Jaehyuk ikut menyusul Asahi tidak peduli kalau lelaki manis itu akan menolak keberadaannya.
Seperti yang dibilang Asahi, dia ingin kekantin bersama Mashiho dan sekarang dia tengah berusaha mencari kelas Mashiho. "Sahi?" Panggil seseorang dari belakangnya. Lantas, Asahi membalikan badannya dan membolakan matanya saat tau yang memanggil adalah orang yang dia kenal.
"Lho? Kak Yoshi sekolah disini juga?" Yang di panggil Yoshi terkekeh dan mengangguk, "kan kamu liat sendiri aku makai seragam sama kayak kamu, jadi kamu tentu bisa nebak, dong?" Balas Yoshi sembari terkekeh gemas. Asahi memang menggemaskan dari dulu, pikirnya. Asahi juga terkekeh sambil mengusap tengkuknya, bodoh sekali dia.
"Ehehe, kakak jurusan IPS?" Yoshi mengangguk. "Kenapa?" Tanyanya.
"Ituu... Tau orang yang namanya Mashiho gak? Satu spesies sama kita." Yoshi dibuat tertawa oleh Asahi. "Ada-ada saja, kamu kira hewan apa? Kakak tau lah, kan Mashiho sahabat kamu, apa yang kakak gak tau tentang kamu, hm?" Yoshi mencoba menggoda asahi namun tidak mempan.
"Kalo gitu ayo temenin Sahi," Asahi langsung menarik tangan Yoshi untuk menunjukan kelas Mashiho padanya.
"Kapan lo nerima gue, Asa?"
Sementara tidak jauh dari Asahi dan Yoshi barusan berdiri, Jaehyuk menatap marah pada kakak kelasnya itu. Asahi tidak boleh jatuh kepada orang lain selain dirinya. Egois? Biarkan, untuk kali ini Jaehyuk tidak mau egois dengan cara seperti dulu. Dia kembali melangkahkan kakinya menuju kelas Mashiho sekalian menyusul Asahi.
Sesampainya, dia dapat melihat Yoshi yang sedang menggenggam tangan Asahi. Lagi-lagi kilatan amarah terpancar dari matanya.
"Woi!"
Kejut seseorang sambil memegang pundaknya. Jaehyuk terperanjat kaget tapi raut wajahnya datar. Orang yang mengejutkan dirinya pun sekarang ada dihadapan nya. "Cieee, masih gak bisa move on sama Sahi, lu? Tapi kayaknya kak Yoshi juga suka sama Sahi, hayoo, saingan lo itu~" goda Somi yang tidak sadar kalau sekarang tangan Jaehyuk mengepal.
"Apaan sih lo? Dahlah, gue mau ketemu Mashi," kata Jaehyuk sambil melangkah kakinya meninggalkan Somi yang hanya mengangkat bahu tidak tau. Bagi orang yang melihatnya akan mengatakan kalau Jaehyuk salting karena jarak Jaehyuk sama Somi sangat dekat tadi.
"Kak? Bisa lepasin genggaman nya, gak? Tangan Sahi pengap nih~" rengek Asahi manja dan di turuti oleh Yoshi Yangs sekarang mengacak surai hitam Asahi. Mashiho yang melihat Asahi yang berhenti didepan kelas langsung menghampiri Yoshi.
"Heh kak! Jangan dekat-dekat sama Asahi, kasian temen gue entar ada yang kebakar." Mashiho berceletuk sambil melirik orang yang melangkah menghampiri mereka. "Shiho, nih uang ganti tadi, maaf langsung nyelonong pergi, gue ke kantin dulu." Setelahnya Jaehyuk langsung pergi membuat Mashiho kebingungan.
"Lah? Tuh anak kenapa?" Gumam Mashiho heran. Bukan hanya Mashiho, tapi juga Asahi yang sekarang mengganti raut wajah herannya menjadi berseri-seri, "Ciooo, temenin kekantin, yuk!" Bukan ajakan, tapi mutlak untuk Mashiho dan Mashiho paham dan hanya mengangguk.
Sebelum mengangguk Asahi saja sudah menggandeng tangannya. Walau menolak tapi manusia robot satu ini tetap akan memaksa.
"Dahhh~ kak Yoshi, sampai ketemu lagi," pamit Asahi ramah pada Yoshi yang membalas senyuman Asahi.
"Sahi."
"Hmm."
"Jaehyuk kok kayak ngejauh sama elo?" Tanya Mashiho penasaran sementara Asahi memberhentikan acara makannya dan menoleh pada Jaehyuk yang duduk jauh dari mereka.
"Enggak tau," jawab Asahi acuh dan kembali ke makanan nya.
"Jujur ya, Jaehyuk semenjak lo hilang dia dingin banget, gue gak tau kenapa? Tapi intinya gitu." Tutur Mashiho sambil menatap Jaehyuk yang makan tanpa ekspresi lalu kembali menatap Asahi yang biasa aja. "Tapi kenapa lo ngilang selama dua tahun? Kemana aja? Keluarga lo juga pindah alamat, kan?" Asahi ngegeleng.
"Gak pindah, rumahnya cuman dititipin. Gue ke Jepang sementara ortu ke China karena urusan bisnis dan waktu di Jepang gue tinggal sama nenek gue terus lagi, ayah jemput gue buat balik ke sini lagi, dan jadilah gue disini sekarang," jelas Asahi santai sambil berdiri, "gue selesai, duluan."
Mashiho mencebik kesal kepada Asahi. Ngajakin bareng tapi baliknya enggak, untung makanan nya sudah di bayar sendiri sama Asahi.
Asahi terus melangkah keluar kantin dengan wajah datarnya. Sebelum sampai, tangannya di cekal oleh seseorang.
"Ikut gue!" Seru orang itu datar.
Ryujin yang kebetulan lewat menatap heran Jaehyuk. "Lah tuh anak? Makin ada Asahi makin dingin aja," gumamnya lalu melanjutkan langkahnya menuju ke teman-temannya.
Brak
Asahi langsung menepis tangan Jaehyuk dari tangannya. Benar, Jaehyuk yang menariknya ke atap sekolah.
"Kenapa sih?" Tanya Asahi kesal lalu dia melirik sekitar lalu merotasikan bola matanya malas.
"Lo mau ngelakuin itu lagi ke gue? Emang brengsek ya, lo" Jaehyuk tidak menghiraukan kata Asahi barusan dan dengan cekatan dia menarik tubuh Asahi mendekat ke tubuhnya lalu menarik tengkuk Asahi sehingga kedua bilah bibir mereka bertemu. Jaehyuk sedikit menunduk karena Asahi lebih rendah darinya.
Bibir Jaehyuk bergerak melumat bibir Asahi yang diam membeku karena kaget. Bahkan sekarang matanya melotot tidak percaya sampai Jaehyuk melepaskan tautan mereka. "Gue rindu lo, sa" bisik Jaehyuk di samping telinga Asahi.
Asahi masih diam membeku. Semuanya terlalu dadakan lalu dia menggeleng. "Sialan!" Desisnya mengguman.
"Atas karena apa lo ngecium gue, hah?!" Bentak Asahi tidak terima. Jaehyuk memiringkan kepalanya lalu tersenyum sambil menggeleng kan kepalanya beberapa kali lalu mencium pucuk kepala Asahi.
"Kan udah gue bilang, gue rindu elo. Dan soal gue ngajak lo keatap sekolah—karena gue mau ngelepas rasa rindu gue ke elo, bukan ngelakuin hal itu lagi. Gue gak mau kehilangan lo lagi, Asa" lirih Jaehyuk di akhir kalimat nya.
Asahi hanya menatapnya datar tanpa mau membahas apapun lagi, namun dia tetap berdiri didepan Jaehyuk saat ini.
"Dengar—gue udah terlanjur benci ke elo. Dan udah gue bilang, gue bukan gay. Dan kita laki-laki, Jaehyuk!" Celetuk Asahi tanpa memperdulikan kepalan tangan Jaehyuk yang sedang emosi.
"Kalau gitu–" Jaehyuk menjeda dan menatap Asahi tepat di matanya.
"Gue bakal berusaha." Asahi menatap Jaehyuk jengah lalu pergi tanpa mengatakan sepatah kata apapun.
Sementara Jaehyuk menyunggingkan seringaian diwajahnya.
"Kalau cara halus selama dua minggu gak berhasil, maka gue bakal gunain cara kasar."
TBC
Chapternya cuman dikit kok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love & Hate || Jaesahi
Historia CortaAsahi kembali lagi setelah 2 tahun lamanya sejak insiden itu(?). JaeSahi Jangan salah lapak. BxB