Be The Last (Grivin)

1K 16 0
                                    

Be the Last 

Hatiku memilihmu untuk menjadi kekasihku, meskipun aku sadar hatimu belum sepenuhnya kumiliki. 

:::

Hujan mengguyur bumi yang dipijaknya. Perempuan itu berdiri didepan halte kampus, menunggu sang kekasih menjemputnya. bukan dia tidak bisa pulang sendiri dengan transportasi lain tetapi dia benar-benar ingin sesekali merasakan diperhatikan oleh sang kekasih. 

Ya, karena dirinyalah terlebih dahulu menyatakan perasaan pada sang kekasih. maka dirinya harus menerima resiko untuk jarang mendapatkan perhatian untuk lebih banyak menghabiskan waktu bersama-sama.

Ponselku berdering. Sebuah text darinya membuat tubuhku lemas tanpa semangat. Rasa kecewa lagi-lagi menyusup dihati kecilku.

"Maaf Sel, aku harus bertemu dulu dengan shilla apa kamu mau menunggu? atau langsung pulang? kabari aku, oke"

                                                                        ::::

Griselda P.O.V

Lagi, selalu nama Shilla yang ada didaftar utama hatinya. Dia selalu mengutamakan Shilla daripada aku meskipun akulah yang pertama dijanjikan sesuatu. Kencan salah satunya.

Tiga bulan sudah kami menjalin hubungan. Setelah aku tahu dia putus dengan teman masa kecilnya, aku dengan cepat menyatakan perasaanku padanya -karena aku sudah mencintai laki-laki itu sejak SMA hingga sekarang aku sudah mau lulus Kuliah. berapa lama aku bertahan? aku tidak ingin menghitungnya karena saat dia menerimaku, aku merasakan kebahagiaanku membuncah. walaupun masih tahap status toh selama tiga bulan berjalan sikapnya mulai berubah perhatian walaupun ada massa dimana dia berubah menyebalkan seperti saat sekarang.

"Kenapa harus shilla sih yang selalu didahulukan, bukan aku???. Kevin kau jahat!!!"  omelku dalam hati.

Aku berharap dia akan menjemputku meski aku tidak membalas pesanya. Aku berharap dia mencariku karena satu jam yang lalu harusnya aku sudah sampai dirumah, kalau Kevin tidak menjajikan untuk menjemputku.

Hujan semakin deras, membuatku agak kuyub karena cipratan air saat duduk dihalte. Aku ingin menangis sekarang karena emosiku yang tertahan.

5 menit

10 menit

15 menit

Akhirnya aku putuskan untuk pulang kerumah dengan tubuh yang kedinginan, tanpa memberi kabar pada Kevin. Aku merasa lelah setiap kali mengalami kejadian yang sama berulang-ulang. Mungkin kali ini aku akan menyerah mengambil hatinya. 

Aku lelah, kalaupun hubungan ini berstatus pacaran. 

Namun Hatinya masih milik Shilla. harus bagaimana???? 

"Kevin, aku mencintaimu, aku tahu mungkin masih rasa untuk shilla dihatimu tapi bolehkah aku menggantikan posisi itu?" Ucapku ketika itu. 

Malu? Mungkin iya, tapi bukan tipeku untuk memendam perasaan yang begitu kuat kurasa selama lima tahun. Aku tidak peduli dengan yang lain, yang terpenting bagiku adalah Jujur padanya tentang perasaanku selama ini. 

Bodohnya aku ketika dia memberikan harapan padaku dan selalu diakhiri dengan kekecewaan dan kesedihan. Karena aku sering harus mendengar dia bercerita tentang masa lalunya bersama Shilla.

Kevin, satu nama yang selalu mengisi hatiku, cinta pertamaku yang aku harap sebagai cinta terakhirku, kini aku menyerah. Shilla telah kembali untukmu lagi sekarang setelah dua tahun dia melepasmu, mungkin kau akan kembali padanya? 

Kumpulan cerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang