Guiltiness_SS
"...Sekian Lama Sudah Kita Berpisah
Aku Mencari Dan Merindukan Dirinya.."
Agni benar-benar merasa kesepian sekarang, berjalan dijalanan yang begitu ramai tetapi dirinya berjalan sendirian dengan wajah pucat kedinginan. Banyak pemuda yang asyik menggodanya dengan kalimat ataupun siulan diabaikan olehnya.
Dirinya kangen pada seseorang. Kangen mantan pacarnya. Begitu rindunya sampai dia terlihat seperti orang bodoh berkeliling sendirian dari rumah dengan motornya kemudian setelah memarkirkan motornya, Ia berjalan sendirian dijalanan ramai -Tempat dimana dulu dia dan mantanya suka nongkrong sekedar makan ataupun dengerin Live penyanyi jalanan tampil-. Rasanya sudah lama dia tidak bertemu sang mantan. Enam bulan tepatnya, tepat tanggal 24 di enam bulan yang lalu.
Agni memutuskan untuk berhenti di Kedai Susu Pak Sar -dan sering dilatahin jadi Pasar oleh cakka- langgananya dan si mantan.
"Eh... non Agni..." sapa perempuan yang bekerja di kedai.Agni tersenyum ramah, ternyata dirinya sudah begitu dikenal disini karena sang mantan termasuk pembeli rutin.
"Wah... Tadi mas Cakka sekarang mbak Agni... udah pisahya mbak?"
"Tadi Cakka kesini Ke?" Agni tersentak mendengar informasi ini.
"Iya baru beberapa menit dia keluar... Cuma mampir beli Susu Vanilla sama roti bakar..."
"Kamu lihat arah kemana dia pergi?"
"Ke utara kalo gak salah deh mbak..."
"Makasih ya Ke... Maaf sepertinya aku gak jadi beli...lain kali ya aku kesini..."
Agni segera berlari menuju arah utara. Dimana tempat-tempatnya tidak begitu seramai disini. Daerah ditempat itu hanya jalanan sepi, area itu berada dibelakang gedung-gedung bertingkat sehingga justru terlihat kumuh kalau dilihat daribelakang gedung berbeda saat melihatnya dari jalan raya -akan terlihat mewah dan megah tentunya-.
Agni ingat tempat apa yang akan cakka tuju. Street ball.Cakka pasti bermain atau lebih tepatnya taruhan dengan keahlianya streetball, Agni sendiri pernah sekali diajak kesana buat nonton. Seperti dugaanya, tidak jauh dari tempatnya ada kerumunan muda-mudi yang sedang mengerubungi sesuatu dan bersorak-sorai. Agni mendekati kerumunan itu.
"Kata kunci..."
"Aku gak tahu kata kuncinya... tapi apa Cakka ikut mainstreetball?" tanya Agni langsung menatap si penjaga laki-laki bertubuh mungil.
"Mbak ini siapanya mas Cakka?" tanya balik orang itu.
"Mantanya puas.. sekarang aku boleh masuk??? Tenang aja... aku bayar kok..." Ucap Agni.
"Silahkan mbak nonton aja... gratis buat mbak..."
"Thaks..." Agni segera mendekat dan melihat dengan Cakka tengah mendribbel bola dan si-lawan juga tengah berusaha merebutnya. Permainan satu lawan satu.
"...Akhirnya Ku Bertemu Dengan Dirimu
Dan Aku Mencoba Mengungkapkan Rasa Ini..."
"Berapa lawan berapa?" tanya agni pada siapapun disampingnya.
"10 lawan 7... Unggul Alvin..."
"Thaks.." Agni kembali fokus pada pertandingan. Cakka benar-benar berubah secara fisik. Dia terlihat lebih terlihat dewasa karena jambang tipisnya dan badanya yang berisi. Lima belas menit berselang, Cakka sudah unggul13 lawan 10 dari Alvin. Siapapun yang menang Agni tidak peduli, hari ini Agni sudah cukup senang melihat cakka lagi, Agni berbalik untuk pulang. 'Akan ada waktu kita bertemu tapi nanti...'
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan cerpen
Short StoryKumpulan cerpen (2010-2014). Sebuah karya pribadi kumpulan cepren yang aku kembali share -dari fb ataupun blog- dengan menambah atau mengurangi kalimat agar terlihat rapi-. Tentang cerita-cerita anak-anak idola cilik 123 sedikit 4 dan Cerita lama di...