🌸 02 🌸

91 22 10
                                    

PLEASE VOTE AND COMMENT

"Fiks banget Dokter Arsen itu jodoh gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Fiks banget Dokter Arsen itu jodoh gue." Heboh Haya saat bertemu sahabat-sahabatnya.

"Malu oi diliatin adek tingkat." Hardik Ray. Pasalnya saat ini mereka sedang berada di kampus. Udah nggak ada mata kulih kok, ini lagi menggarap skripsi. Maklum, anak semester akhir itu kerjaannya ngejar dosen mulu.

"Dia Chindo, men." Celetuk Nadh.

"Cong, mending lo mundur deh. Chindo itu cenderung nyari lagi Chindo juga." Tumben banget yang kata-kata yang keluar dari mulutnya Ray berbobot.

"Eh, nggak papa cuy. Maju aja. Lo nggak liat nyokap gue yang pribumi asli dapetnya sama bokap gue yang China asli?" Hana juga Chindo. Tapi wajahnya nggak terlalu kelihatan Chinanya banget. Kulitnya doang yang putih.

"Okay, gue maju bro!" Haya kelihatan berapi-api sekali.

"Okay, gue maju bro!" Haya kelihatan berapi-api sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mundur sini." Ray malah menariknya mundur. "Eh cong lo ngapain sih?" Kesal Haya karena tadi dia hampir jatuh.

"Cang cong, cang cong! Lo yang bencong." Balas Ray.

"Anjirr lu yah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anjirr lu yah."

"Dospem kita tuh sana." Mengikuti arah pandang Ray, maka Haya pun segera bersiap.

FaodailTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang