🌸 04 🌸

68 20 6
                                    

PLEASE VOTE AND COMMENT

"Udah makan belum?" Suara Ray terdengar melalui telepon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Udah makan belum?" Suara Ray terdengar melalui telepon.

"Belum." Rupanya yang ia telpon adalah Hana.

"Ck." Ray mendecak di seberang sana. "Kebiasaan telat makan itu gak bagus, Han."

"Tau kok Bapak Galang."

"Tau tapi bandel terus si Ibu Galang ini."

"Yeh, gue bukan Mikha yah." Mikha adalah nama pacarnya si Bapak Galang.

"Ya siapa juga yang bilang lo Mikha?"

"Tadi barusan lo nyebut Ibu Galang. Kan gue bukan pacar lo, jadi lo gak bisa nyebut gue gitu dong?"

"Iye, iye." Daripada berdebat dengan Hana, lebih baik Ray mengalah duluan. "Makan sana." Suruhnya.

"Males ah."

"Makanan di rumah gak sesuai selera?" Tanya Ray.

"Enggak sih. Tapi emang males aja."

"Mau makan apa emang? Gue gofood-in dari sini." Tawar Ray.

"Pengen makan sate Mang Asep." Jawab Hana.

"Sate yang lain aja. Sate Mang Asep gak bisa delivery."

"Tapi pengennya yang itu lho."

Ada keheningan yang terjadi sebentar. "15 menit lagi gue nyampe di rumah lo. Kita makan sate Mang Asep." Ucap Ray.

"Hah?" Hana masih kaget dengan ucapan Ray tadi.

"Katanya mau sate Mang Asep kan?"

"Iya sih." Angguk Hana pelan.

"Siap-siap buruan. Gue lagi ambil jacket sama kunci motor nih."

"Seriusan Ray?"

"Iya. Gue otw nih." Setelah itu panggilan mereka pun berakhir.

Hana hanya menatap ponselnya dengan pandangan linglung. Kenapa Ray bisa segampang itu memberi perhatian padanya? Hana jadi takut untuk jika dia akam baper dan berujung jatuh cinta sama Ray.

Sesuai dengan ucapannya, Ray sampai di rumah Hana  tepat waktu. Ada nyokapnya Hana yang lagi jagain toko. Kedua orang tua Hana adalah wirausaha.

"Mau ajakin anak Mama jalan yah?" Tebak Tante Mersye.

"Hehe.. iya nih Ma. Boleh yah?" Ray minta ijin dulu sama yang punya anak.

"Boleh, asal jangan sampai lewat jam 11 malam pulangnya."

"Siap Ma."

Hana, Ray, Haya dan Nadh memang saling memanggil orang tua masing-masing dengan panggilan Mama dan Papa, layaknya kepada orang tua sendiri. Maklum, persahabatan mereka kan sudah lama.

FaodailTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang