(2)

4.2K 534 17
                                    

Dentingan dentingan sendok yang menabrak piring sekarang sedang memenuhi kantin, suara bising yang membuat Jungwon pengen cepet cepet pergi dari tempat ini, tapi sayang aja cewek yang minta di bayarin makan sama dia tadi masih kekeh mau Jungwon nungguin dia selesai makan.

"Ck! lo lama banget sih makan gitu doang? cepet dikit bisa gak? kuping gue dah panas nih dengerin rame-rame gini" ucap Jungwon sambil menatap cewek di sampingnya kesal.

"Apasi? gini doang sewot amat, dengerin yah makan tuh gaboleh cepet cepet harus di nikmati setiap sendoknya biar nikmat" balas cewek tadi santai sambil terus mengunyah makanannya.

"masa dia ga ada inget ingetnya sama sekali sama gue?"

"Nama lo Jungwon kan?" sambung cewek tadi di sela-sela makannya yang buat Jungwon memutar bola mata malasnya.

"Iya gue Jungwon, cowok paling populer di sekolah ini yang baru aja dapet masalah gara-gara lo."

"Gue Yora"

"Gue gak tanya dan ga ada niatan buat tanya." ucap Jungwon acuh sambil membuang pandangannya ke arah lain yang tadinya dia menatap cewek yang baru dia tau namanya ada Yora tadi.

"Choi Yora, adik dari Choi Yeonjun. Gue anak pindahan dari SMA SODE dulu gue SMP di DAESU School, asal lo tau gue juga anak Taekwondo."

Jungwon tetap acuh mendengarkan omongan Yora sambil melihat sekeliling. Matanya lalu tertuju pada segerombolan anak laki-laki yang akan meninggalkan kantin.

"Sialan," umpat Jungwon lalu dia mengeluarkan beberapa lembar uang dari saku celana nya dan menaruhnya di meja, "Sorry gue ada urusan lain, kalau butuh apa apa lagi ke kelas gue aja 2-A."

Yora membuka matanya lebar melihat Jungwon yang tiba-tiba lari setelah memberinya uang, berdiri dari duduknya dan masih menatap Jungwon dengan kecewa.

"Bisa-bisanya dia lupa sama first love nya? dan apa nih? dia cuekin gue? wah gabisa di biarin nih gue harus buat dia inget lagi sama gue."

-

"WOY!" Teriak Jungwon kepada beberapa anak yang dia liat di kantin tadi.

Mereka menoleh lalu tersenyum tanpa arti saat melihat Jungwon tengah berjalan ke arah mereka dengan emosi yang memuncak. Jungwon ingin melampiaskan kemarahannya sekarang, tapi dia juga tidak boleh sampai kelewatan karena akan menimbulkan masalah baru nantinya.

"Mau apa lo?"

"Bukannya gue yang harusnya tanya ya mau kalian apa? lo yang udah nuduh gue kan? ngaku aja lo semua"

cowok yang berdiri paling depan di antara semua cowok di hadapan Jungwon tadi jalan ke arah Jungwon, natap mata Jungwon dengan cara yang bikin Jungwon kesal.

"Lu mau tau mau kita apa?"

Jungwon ngangguk polos, "Emangnya gue ada salah apa sama kalian sampai kalian nuduh gue kayak gitu?"

"Yang gue mau, lo gak jadi ketua di grup taekwondo karena kita gak sudi punya pemimpin kayak lo! lebih baik lagi kalau lu out dari grup."

"Maksud lo apa?!" Teriak Jungwon sambil memegang kerah baju cowok yang ada di hadapannya.

Matanya sudah memerah, emosi yang dia coba tahan dari tadi sepertinya akan segera lolos. Jungwon adalah anak yang baik dan cenderung tidak sering berulah tapi untuk masalah ini, Jungwon bisa sedikit emosi. Hobi sekaligus kegiatan favoritnya dari dulu yang sangat dia damba dambakan, kemampuannya yang ingin ia asah agar semakin kuat di jadikan sebagai bahan mainan, tentu saja membuat Jungwon emosi.

"Apa? lo mau tonjok gue? mau tunjukin kemampuan lo yang amatir itu? silahkan, itu malah akan jadi peluang besar buat gue lebih jatuhin lo kedepannya lagi."

"OIT!"

"Kalau mau lawan jangan kroyokan dong, cemen amat jadi cowok. satu-satu sini kalau berani."

Atensi semua orang yang ada di sana berpindah ke arah seorang yang sedang menyenderkan dirinya di tembok sambil menatap remeh mereka, tak kecuali Jungwon yang sekarang sedang menatap Yora dengan sedikit menyerenyitkan dahinya.

"Ash, mau apa lagi tu cewek" Gumam Jungwon.

Yora berjalan dan berdiri di samping Jungwon, menarik tangan Jungwon yang masih mencengkram kerah baju cowok di hadapannya

"Anak Taekwondo gak unjuk kemampuan sama lawan yang gak sebanding, mau lawan ada tempatnya. Inget lo anak Taekwondo bukan preman." ucap Yora santai.

"Gausah bacot lo cewek. Kena tampar nangis lo nanti" Teriak salah satu cowok lainnya dan di susul dengan gelak tawa, kecuali Jungwon yang masih diam menatap Yora bingung.

"Apa? mau lawan? cowok kok banyak bacot, maju sini lo berani!"

Yora berniat mau nyamperin cowok yang teriakin dia tadi, tapi belum sampai jalan satu langkah tangannya di tahan sama Jungwon yang buat Yora berhenti dan natap Jungwon yang kayak lagi ngasih kode ke Yora

Yora ngangguk pelan terus senyum sekilas ke Jungwon, Jungwon juga ngangguk.

Bruk!

"Aww ah sakit, hiks aduhhh akhh huhu Jungwon kaki gue kayaknya patah deh aww tangan gue juga kayaknya terkilir hiks hiks"

Semua orang yang ada di sana langsung melongo liatin Yora yang tiba-tiba jatuh sendiri ke lantai, di susul Jungwon yang lagi jongkok sambil usap usap pundak Yora kayak orang mau nenangin gitu.

Dan gak lama...

"ADA APA ITU?!"

Atensi cowok-cowok tadi beralih lagi menatap ke belakang yang mana disana sudah ada guru penertib yang berjalan ke arah mereka.

berbeda dengan segerombolan cowok tadi, Yora dan Jungwon sedang tersenyum sambil menahan tawa.

"rencan lo berhasil" bisik Yora ke telinga Jungwon lirih.

"Kenapa ini? ada apa?" tanya guru penertib, segerombolan cowok tadi mendadak gagu dan tidak bisa berkata satu katapun karena masih bingung.

"Aww pak hiks tadi saya di keroyok sama mereka pak, kaki saya sakit pak untung aja ada Jungwon yang tolongin saya." Bohong Yora.

"Astaga, kamu murid baru kan? Jungwon kamu cepat bawa dia ke UKS. Anak anak ini! buat ulah terus!"

Jungwon menangguk lalu ber akting memopong Yora untuk berdiri, mereka lalu melakukan tos kecil dan saling tersenyum sambil berjalan menjauh dari orang" tadi dengan perasaan puas.

"Kalian ikut saya ke ruang BK!" teriak guru penertib yang masih bisa di dengar suaranya oleh Jungwon dan Yora yang sudah berada di balik tembok sambil mengintip melihat guru penertib yang sedang memarahi cowok cwok tadi.

"rasain tuh siapa suruh sok jagoan!"

duk

"eh.. eh.."

deg deg deg deg

Jantung Yora sekarang sedang berdetak dengan kecepatan yang tidak normal sesaat setelah dia tidak sengaja menabrak dada bidang Jungwon yang berada di belakang dirinya saat dia ingin menoleh.

Ya, tanpa mereka sadari posisi mereka sekarang ini sangat dekat, bahkan Jungwon bisa melihat dengan jelas mata hitam Yora yang sedang menatap dirinya dalam diam. Jungwon juga entah kenapa malah tidak melakukan apapun, tetap diam dan menatap mata itu yang dia rasa sangat familiar.

"M, -minggir lo! apasih liat liat cantik ya gue?" Yora mendorong Jungwon agar sedikit menjauh darinya, nafasnya memburu gara-gara kontak mata dengan Jungwon tadi.

Jujur saja sebenarnya Yora sangat senang bertemu dengan Jungwon lagi, karena Yora masih mencintai first love nya itu namun di sisi lain dia kecewa karena Jungwon lupa pada dirinya.

Jungwon memutar matanya malas, "Sok cakep lo!"





to be continue....

first love ; jungwon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang