10. Meet Him

222 21 0
                                    

- Jasmine Side -

Hari ini, hari pertama aku masuk ke sekolah baruku. Mulai beradaptasi lagi dengan lingkungan dan teman-teman baru. Ya... aku sih hanya berharap sekolahku hari ini berjalan lancar.

Aku berjalan seorang diri mencari ruang kepala sekolah. Suasana sekolah sudah sepi karena bel masuk baru saja berbunyi. Setelah bertemu kepala sekolah, aku langsung diantar menuju kelasku.

"Anak-anak bapak minta perhatiannya sebentar"

Suara kepala sekolah mengalihkan perhatian seluruh murid didalam kelas. Mereka mengarahkan atensinya padaku. Kali ini aku tidak berpenampilan aneh seperti tahun lalu. Aku berpenampilan layaknya seorang pelajar pada umumnya.

"Kalian hari ini kedatangan murid baru, jadi saya harap kalian semua bisa memperlakukannya dengan baik"

Usai memperkenalkanku pada mereka, kepala sekolah pamit dan menyerahkanku pada wali kelas.

"Nah, sekarang kamu perkenalkan diri kamu ya" Ucap wali kelasku.

"Nama saya Jasmine Nadeva, kalian bisa panggil saya Jasmine"

"Baik, Jasmine. Saya rasa perkenalannya sudah cukup, kamu boleh duduk di sebelah Mark. Mark, tolong angkat tangan kamu"

Mark pun mengangkat tanganya, lalu aku langsung duduk disebelah anak laki-laki itu. Iya, aku satu sekolah dengan Mark, bahkan aku satu kelas dengannya. Itu semua karena mama yang memintaku untuk satu sekolah dengan dia. Alasannya, agar ada yang menjagaku disekolah baru. Entah lah kenapa orangtuaku bisa sangat percaya dengan anak itu.

Sebenarnya aku belum menerima Mark sebagai calon tunanganku, melainkan hanya menganggapnya teman biasa. Lagi pula aku kan belum mengenalnya, jadi tidak semudah itu untuk langsung mengiyakan begitu saja.

Ketika papa memutuskan perjodohan itu, aku hanya diam. Tidak mengangguk, tidak pula menggeleng. Aku terlalu malas untuk meributkan hal itu. Namun disatu sisi, diamnya aku justru membuat mereka beranggapan jika aku telah menerimanya.

Perlu kalian ketahui, aku akan menganggap Mark layaknya seorang calon tunangan hanya saat didepan kedua orangtuaku. Ketika mereka tidak ada, maka aku cukup berlaku baik pada Mark selayaknya seorang teman, tidak lebih.

"Jasmine, ayo kita ke kantin"

Aku mengangguk pelan saat Mark mengajakku. Selesai aku membereskan buku, Mark berdiri dan langsung menggandeng tanganku. Namun aku menepisnya pelan. Ini masih area sekolah, tidak seharusnya dia melakukan itu.

"Kenapa?" Tanya Mark heran menatapku.

"Ini disekolah, ngga seharusnya kita gandengan. Kita ngga lagi nyebrang"

Mark berdecak, "Ya emang kenapa? Kamu kan calon tunangan aku"

Mark agaknya tidak suka saat aku berbicara seperti itu.

"Tetep aja diliatnya ngga enak. Apa kata orang nanti?"

"Peduli banget apa kata orang. Udah ayo" Mark langsung menarikku, mencengkram tanganku dengan kuat. Kasar sekali anak ini.

 Kasar sekali anak ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2 Dunia || NoMin Ver. (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang