Selamat membaca^^ (Author males basa basi)
"Ini nek bunganya" Ucap Bella dengan memegang keranjang berwarna coklat dan menyodorkannya ke nenek.
"Makasih yah Bella, Dira, nak Rain."
"Sama sama nek" Balas mereka serempak.
"Biar Bowl aja yang goreng nek" Ucap Bella mencalonkan diri.
"Nah... Bowl yang goreng, Dira yang buat adonannya" Dira juga tidak ingin nganggur.
"Yaudah kalau begitu, nak Rain, kita ngobrol didepan yuk?" Ajak Nenek yang diangguki dan disenyumi oleh Rain.
Sementara dua gadis itu berdebat itu di dapur, sementara kini Nek kannika dan Rain sedang duduk diruang tamu yang tidak begitu luas dan muat untuk 3 orang saja.
"Nek" Panggil Rein dan Nenek pun menoleh."Kenapa, Nak?" Tanya Nek Kannika.
"Rain mau tanya"
"Boleh boleh, tanya apa?"
"Kenapa bella dipanggil Bowl?"
"Jadi ini tuh punya sejarah yang cukup panjang nak, kamu siap?"
"Siap nek, selalu. Saya udah penasaran dari dulu."
"Jadi Bowl tuh panggilan ibunya Bella dari kecil, karena muka bella yang bulat dan badannya yang gembul dulunya. Tapi waktu Bella usia 8 tahun, ibunya meninggal pas melahirkan adiknya yang ternyata udah meninggal duluan didalam rahim. Sejak saat itu, Bella mau dipanggil Bowl karena panggilan itu mengingatkan dia ke sosok Indah yang taklain adalah ibu yang sangat disayanginya" Ucap Nek kannika yang sesekali menangis membayangkan betapa lugunya Bella saat melihat ibunya meninggal dulu.
Bella mengatakan bahwa ibunya sedang tidur seperti putri aurora yang berada di film sleeping beauty. Tapi nyatanya, Indah telah meninggal dan takkan kembali lagi.
"Kasian Bella, padahal selama ini dia selalu ceria." Ujar Rain dengan raut wajah penuh kesedihan.
"TADAAAA!! BUNGA GORENG BUATAN KITA BERDUA UDAH JADII!!" Teriak mereka bangga.
"Kalian kenapa? kok sedih sedihan gini?" Tanya Dira.
Rain masih menatap Bella dengan tatapan iba kemudian mengalihkan topik pembicaraan "Pait ga?" Tanya Rain yang menatap bunga goreng itu, sepertinya lezat, tapi dia tidak ingin ambil resiko.
"Ga kok, enak malah" Ucapan Bella terlihat sangat meyakinkan dan akhirnya Rain mencoba sepotong Bunga goreng.
"Woah, enak" Serunya girang.
"Iya dong, siapa dulu yang buat" Teriak mereka bersamaan.
"Senang rasanya bisa melihat kamu ceria lagi bella" Ucapan nenek mampu membuat ruangan itu senyap seketika.
"He He He" Tawa garing Rain yang berusaha mencairkan suasana menggema di ruangan sempit tapi cukup untuk mereka berempat. Dira duduk di gagang kursi yang diduduki Bella.
"Yasudah, nenek tinggal kekamar dulu yah. Kaki nenek sakit." Keluh Nek Kannika yang terlihat kesakitan. Penyakit tua sering kambuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
R A I N B O W
Ficção GeralTYPO BERTEBARAN! Rainald Pratama adalah seorang lelaki muda yang baru saja meluluskan S2 nya di jerman dan akan melanjutkan perusahaan ayahnya. Rain belum bisa move on dari kekasihnya yang berada di jerman sehingga menjadikan dirinya sosok yang ding...