Playing music riset - tiger jk ft jinsil
Selamat membaca📖
==========
"Lo kira setiap hal, setiap perbuatan akan selalu mendapatkan balasan yang sama? Orang berbuat baik aja belum tentu dapat balasan yang baik. Terkadang mereka dikira sok baik, cari muka, dan sebagainya." -Adara Senja==========
Salah seorang gadis tengah memejamkan matanya diantara ratusan pelajar di tengah lapangan. Menikmati hangatnya mentari pagi diiringi sepoi-sepoi angin yang berhembus pelan. Ia tak mempedulikan siswi-siswi yang bergosip di tengah apel pagi ini ataupun siswa yang membuat keributan di barisan depan.
Sejujurnya, gadis itu merasa begitu terusik dengan suara siswa-siswi yang tidak bisa diam atau berbicara dengan suara pelan. Karena itu, sangatlah mengganggu baginya. Ia jadi tidak bisa fokus mendengarkan seluruh pengumuman di apel pagi ini.
Tidak bisakah mereka menghormati guru yang tengah berdiri dan berbicara di depan sana?
"Tidak mempunyai sopan santun," umpatnya dengan suara lirih.
"Pengumuman lomba antar SMA yang dilaksanakan minggu lalu di SMA Batara. Juara 1 lomba fisika putra, Bintang Senja. Juara 1 lomba fisika putri, Adara Senja Haspira. Juara 3 lomba bla bla bla ... "
Suara semakin bising. Hampir seluruh siswa-siswi mengeluarkan suara. Hanya barisan terdepan yang diam karena berbaris langsung di hadapan para guru.
"Harap diam! Agar apel pagi ini bisa kita selesaikan dalam waktu cepat!"
Keadaan perlahan menjadi hening.
Semuanya diam.
Tapi, selang beberapa detik ...
Suara bisikan kembali terdengar. Adara menghembuskan nafas kasar secara diam-diam.
"Untuk nama yang tadi disebutkan silahkan maju ke depan untuk menerima piala dan juga piagam yang di serahkan langsung oleh bapak kepala sekolah."
Adara membuka kedua kelopak matanya. Tatapannya lurus dengan mata tajamnya. Membuat siswa-siswi yang berbaris di dekatnya menjadi diam.
'Tuk.. tuk.. tukk...'
Suara sepatu Adara yang beradu dengan lantai lapangan mengisi keheningan di tengah lapangan begitu jelas. Ratusan pasang mata memperhatikan Adara yang terus berjalan ke depan. Tatapannya begitu dingin dan tajam, tak ada senyuman di bibir tipisnya, tak ada raut senang ataupun sedih di wajahnya, semuanya terlalu datar untuk dipahami.
Ketika penyerahan piala dan piagam untuk Adara tiba. Semua menatapnya, karena pasti akan ada sesi foto penyerahan piagam dan juga piala oleh Pak Barata -kepala sekolah SMA Jingga- semuanya berharap bisa melihat ekspresi lain dari Adara.
Namun, Adara tetaplah Adara. Mereka lupa, Adara tidak pernah mengeluarkan ekspresi lain selain wajah datarnya itu.
Apel pagi telah berakhir sekitar 30 menit yang lalu. Koridor masih dipenuhi siswa-siswi yang berlalu lalang, duduk di depan kelas sambil bercengkrama, menyanyi bersama dengan teman sekelas mereka, ataupun mereka yang kembali dari kantin.
Adara baru saja keluar dari ruang BK untuk membicarakan soal piagam dan juga pialanya. Gadis itu berjalan seorang diri di tengah keramaian. Banyak rumor yang mengatakan Adara adalah gadis yang sangat membosankan, makanya tidak ada yang mau berteman dengannya selain Nova dan ketiga temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH
Teen Fiction(Jangan lupa untuk follow terlebih dahulu sebelum membaca) Ini kisah tentang 5 remaja dalam mencari jati diri dan menggapai mimpi mereka. Pahitnya kehidupan di usia remaja harus mereka telan. Satu persatu masalah selesai, dan satu persatu masalah ke...