"Han, si Bastian nitip pesen ke gue. Besok balapan katanya." Fuje mengingat kemarin malam, Bastian mengirim pesan kepada Fuje untuk mengajak Raihan balapan motor.
Raihan menghela napasnya, cowok itu tidak ada kapoknya mengajak tanding Raihan di segala pertandingan.
Juned menyiku perut Raihan. "Lawan aja, Han. Palingan dia kalah lagi."
Raihan menimang terlebih dahulu. Namun saat pandangannya melihat arah pintu masuk cafe, dia segera mengangguk setuju atas ajakan Bastian untuk balapan. Cowok yang selalu memakai kemeja sebagai outer itu tentu tidak takut. Dia sedang dalam pertandingan yang menyangkut harga diri. Bagaimana pun juga ada seorang gadis dalam permasalahn mereka yang di pertaruhkan.
"Aduhay, mak. Gue ada dimana? surga mana nih, ada bidadari secakep ini." Juned menyambut kelima cewek yang baru saja mendudukan bokong mereka di sofa kafe.
Jasmine mengedikan bahunya dengan mengibaskan rambutnya. "Kayak gak perna ketemu cewek cantik aja," kata Jasmine, menyambar minuman di depannya entah milik siapa.
Keributan dimulai. Adit dan Fuje sedang berebutan dimsum yang Juned traktir, dimsum tinggal satu biji. Fuje ingin dan Adit juga ingin. Fuje menarik rambut Adit untuk merelakan dimsum terakhir untuk dirinya, Adit tidak mau kalah, tangannya menarik kaus yang dikenakan Fuje hingga mengaduh.
"LEPASIN RAMBUT GUE, ANJING. BOTAK NANTI!"
"KAUS GUE MELAR, GOBLOK!"
"ANJIRR, SAKIT. TOLOLLL!"
"KAUS GUE!"
Gisella menonton pertenjukan dengan santai, dia sesekali tertawa saat Fuje mengumpat melihat kaus yang di kenakannya melar. Juned menengahi, dia menjewer terlinga keduanya dari belakang. "Miskin. Beli lagi sono." Sedetik setelah itu kedua cowok yang sudah tidak berupa berlari menuju meja pemesanan.
Raihan duduk di dekat kaca, sembari memainkan ponsel. Mata Raihan terbuka lebar melihat story instagram seseorang. Yang intinya pasti dapat membuat Ana marah.
"Na, cek grup." Raihan memperintah. Dia sudah memberikan screenshoot story instagram Lisna, cewek yang kemarinn malam Ana temui di mall.
"Wah, wah, wah ... Ngajak duel ni si uler," ujar Jasmine melipat ujung lengan kaosnya keatas.
"Kemarin lo dinner bareng dia, Na?" Tanya Lavina di jawab anggukan. "Hah. Gimana ceritanya?"
Ana menceritakan kronologi dia bisa setuju untuk dinner bersama Achilleo. Dan dia juga menceritakan tentang cincin yang di beri Achilleo yang sudah Ana simpan di meja rias. Dan dimana dia bertemu dengan Lisna dan Tian yang mencap Achilleo sebagai sugar daddynya Ana.
"Jadi lo setuju dinner bareng dia karena dia tau tentang isi diary lo yang 5 tahun lalu hilang?" Tanya Lavina memastikan.
"Iya. Gue pernah cerita 'kan soal diary gue?" Tanya Ana di angguki mereka.
"Cuman ke kalian gue cerita. Tapi anehnya dia tau isinya."
"Aw. Gue kayak jadi orang yang penting loh, Na." Juned memegang dadanya, sedikit mendramatiskan suasana.
"Kok bisa." Gisella berpikir
"Mungkin dia yang nyuri diary lo kali." Tebak Kanaya.
"Na." panggil Raihan. "Mau gue bantu soal si Lisna? soalnya ini bukan kali pertama dia ngejatohin lo."
Fuje mangut mangut sembari memakan dimsum yang sudah dipesan. "Iya, Na. Kasih pengertian buat tu cewek biar gak seenaknya."
Ana menggeleng, dia tidak setuju jika harus melabrak Lisna keroyokan. Dia ingin menggunakan caranya sendiri untuk memberantas kutu yang membuat hidup Ana selama ini tidak tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PAST
FantasyAnastasya James Aliandra. Cewek jurusan hukum. Dia memiliki syarat untuk pria yang akan menjadi pacarnya. Diary hitam logo hati merah pekat, buku yang menjadi curhatan semua rahasia Ana. Aneh. Kata itu mewakili hari Ana saat pria tinggi, berwajah ba...