enam

8 2 0
                                    

Hari adalah hari yang paling melelahkan bagi yuuki dan tenten.

Saat ini mereka sedang rebahan di atas karpet di belakang rumah,

"Cape banget" gumam yuuki, tenten sih cuman nganguk aja.

"Yuuki"

"Apa ten"

"Soal ayah dan kakak kamu siapa namanya"

"Kenapa emang"

"Siapa tau akan lebih mudah mencarinya"

Yuuki menimbang nimbang perkataan tenten, bener juga jika mencari dengan nama pasti akan mudah. Yuuki masuk ke dalam gyna mengambik foto.

"Ada ten"ujarnya,

"Ayah ku U.izuna dan kakak ku U.shisui"sambungnya. Mata tenten membola nama itu tidak asing lagi di telinga tenten.

"Mana lihat"pintanya, yuuki memberikan foto itu pada tenten, tenten tersentak sedangkan yuuki menyerpit bingung.

"Are you oke ten?"tenten mengangguk.

Tenten menyeret yuuki, sedangkan yang di seret kebingungan dan pasrah.

Sampailah mereka di rumah yang lumayan besar, yuuki makin bingun untuk apa tenten mengajaknya ke sini.

"Ten-"ucapan yuuki terpotong oleh seseorang yang muncul di balik gerbang, orang itu adalah itachi. Itachi kaget mendapati tenten dan gadis yang tidak di kenalnya itu.

"Tenten ada apa"tanya itachi.

"Apa sedang kumpul keluarga"

"Iyah memanya ada apa"

Tenten melirik ke arah yuuki yang kebingungan, kemudian ia menghela nafas.

"Dia yuuki"

"Ada perlu dengan paman izuna"ujar tenten membuat yuuki tersentak, jadi tenten tau ayahnya, tenten tau keberadaan keluarga satu satunya. Mengapa ia tidak berbicara pada tenten sejak lama.

"Memangnya dia siapa"tanya itachi.

"ITACHIIII JIKA ADA TAU BAWA MASUK"teriak seorang wanita yang yuuki yakini adalah ibu itachi.

"Mari masuk"

Mereka pun masuk, terlihat banyak orang di sana. Mereka sedang ada pertemuan keluarga dan itu sangat bagus untuk yuuki.

"Assalamualaikum"salama yuuki dan tenten.

"Waalaikumussalam"sahut serempak.

"Paman ada yang mencari mu"ujar itachi pada izuna.

"Ada apa nak tenten"tanya izuna, tenten hanya tersenyum kemudian ia melirik ke arah yuuki dan semua yang ada di sana menatap yuuki dengan tanda tanya.

"Siapa dia ten"tanya nya lagi, sedangkan yuuki ia menatap izuna dengan tatapan penuh dengan ke rinduan.

"Ayaaaah"

🍁🍁🍁

Sudah satu jam yuuki menangis, ia menangisi nasib nya yang kurang beruntung. Yuuki tidak menyangka jika ia tidak di akui oleh keluarga ayahnya, begitu juga ayah dan kakaknya mereka tidak percaya jika yuuki bagian dari mereka.

Tentenpun ikut bersedih, ia merasa bersalah akan kejadian yang tak di inginkan.

Ia berpikir jika yuuki bertemu dengan ayahnya yuuki akan bahagia tapi nyatanya malah sebaliknya.

"Tak apa ten"ujar yuuki ia paham apa yang di pikirkan oleh tenten.

"Maaf yuu"lirihnya, ia menunduk karna ia merasa bersalah, sangat malah.

Di Ujung SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang