delapan

12 1 0
                                    

Seorang gadis berpakaian syar'i memasuki sebuah  kawasan yang ia yakini adalah pesantren.

Ia masuk setelah berbincang dengan penjaga di gerbang, ia melihat kiri kanan begitu indah suasana di pesantren ini, membuatnya nyaman.

Ia menghampiri sekolompok santriwati dengan sekuat perasaannya, ia memberanikan diri untuk bertanya kepada mereka.

"Assalamualaikum ukhty"

"Waalaikumussalam"

"Apa boleh ana bertanya" ujarnya,

"Tentu boleh" sahut salah satu santriwati itu.

"Apa salah satu di antara kalian bisa mengantarkan pada pengurus pesantren ini"tanya nya,

"Tentu, mari ikut ana" ia pun mengikuti santriwati itu.

"Nama ukhty siapa"

"Nama ana shion"

"Ana yuuki, salam kenal"

Mereka berjalan beriringan sesekali yuuki menimpali pertanyaan dari shion.

Setelah sampai shion pamiymt undur diri menyisahkan yuuki, pak kyai, ustadz dan ustadzah.

"Jadi siapa nama kamu, dan apa tujuan mu mendatangi tempat kami"

Yuuki gugup, sangat namun ia berusaha untuk tenang, karna ketenangan akan membawa pada ke baikan.

Bismillah

"Nama ana yuuki, ana ingin bertemu dengan saudari ana matsuri"

"Apa ada lagi" ujar ustadzah karna ia tau jika bukan hanya itu yang ingin di sampaikan oleh anak gadis di depannya ini.

Lagi lagi yuuki gugup.

"Ana ingin mondok"

"Masya allah" respon mereka, kemudian ustadzah memanggil matsuri.

"Apa alasan kamu ingin mondok" pertanyaan yang di lontarkan oleh sang kyai membuat yuuki bingung, ia berpikir apa alasannya ia ingin mondok.

"Ana ingin menjadi wanita muslimah yang baik"

Jawaban itu yang keluar, yuuki memang ingin menjadi wanita muslimah yang baik.

Ia ingin menjadi wanita yang kela membawa orang orang terdekatnya menuju jannah, ia hanya ingin menjaga apa yang harus ia jaga. Ia ingin melupakan masalalu yang sangat memilukan, masalalu yang membuatnya sakit, pedih, tersiksa, masalalu yang akan menjadi kenangan pahit dalam hidup nya.

"Jika tekad mu yakin insya allah, allah akan memudahkan jalan mu nak"

Tak beberapa lama matsuri datang bersama ustadzah hikari. Setelah mengucapkan salam matsuri memeluk erat, seperti seorang saudara yang telah berpisah bertahun tahun, namun nyatanya mereka terpisah hanya beberapa bulan.

Matsuri menangis di pelukan yuuki, ia rindu dengan sahabatnya ini, apalagi dengan penampilan yang sangat mulia.

"Apa ingin aku mati karna sesak nafas matsu" setelah mendengar ucapan yuuki, matsuri melepaskan pelukannya, orang orang yang menyaksikan mereka hanya terkekeh.

"Ku kira kau lupa pada diri ku" ooh ini yang yuuki rindu kan dari matsuri meraju nya matsuri.

"Meraju hemm"

"Aku kira kau tak akan kembali dan aku kira kau tak akan seperti ini" ujarnya.

Bukan apa apa, matsuri sangat mengetahui sifa yuuki. Jika yuuki sedang bersedih ia akan melakukan apapun untuk membuat diri nya tenang, termasuk menyakiti diri.

Di Ujung SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang