satu

45 6 0
                                    

Di sebuah pemakaman, orang orang berkumpul untuk mengantarkan orang yang di sayangi nya ke tempet terakhir. Tidak ada satu orang pun mampu menahan kesedihan, kehilangan orang yang di sayang.

Semua yang mengantar telah pergi meninggalkan arena pemakaman. Yah semua nya pergi tak satu pun di antara mereka yang tinggal untuk menemani, saudara, teman, harta, tahta, semua yang di miliki saat hidup tidak akan menemani nya kecuali amal yang baik.

Di saat semua orang telah pergi, seorang gadis datang ia baru saja menenangkan diri nya sejenak.

"Bundaa"lirih nya, seorang gadis berpakaian serba hitam itu sekuat tenaga menahan tangis nya. Ia sudah berjanji untuk tidak menangis saat sang ibunda pergi, ia harus kuat karna mulai saat ini, ia akan menjalankan kehidupannya tanpa sang ibunda tercinta.

"Yuuki sayang bunda"ujarnya kemudian menaburkan bunga, menatap gundukan tanah dengan sekuat tenaga ia tersenyum kemudian ia beranjak pergi.

🍁🍁🍁

Saat ini yuuki sedang mencari sesuatu yang di katakan oleh sang bunda, ia akan menjalankan amanah dari sang ibunda sebelum pergi meninggalkannya.

Flashback

Seorang gadis duduk dengan gelisah di ruang tunggu, ia begitu gelisah dan takut akan terjadi sesuatu pada ibu nya. Sudah beberapa tahun terakhir ini ibu nya sakit keras dan kondisi ibu nya saat ini drop. Pintu terbuka menampakan seorang pria dewasa dengan balutan jas putih keluar.

"Bagaimana bunda saya dok"tanya gadis itu dengan tatapan penuh khawatir.

"Ibu anda ingin bertemu"sahut dokter, dengan segerah gadis itu masuk ke dalam. Ia begitu sakit melihat sang ibu satu satu nya orang yang amat di sayanginya sedang pempertaruhkan nyawa nya namun ia mencoba untuk tersenyum.

"Bundaa"panggilnya tak lupa dengan senyumannya, yang membuat sang ibu menoleh dan tersenyum.

"Sini sayang"ujarnya, gadis itu menghampiri sang ibu, di belailah rambut panjang nan hitam yang indah itu, dengan senyuman yang masih ia perlihatkan.

"Saat bunda pergi, ada sebuah kotak kecil yang ada di samping kiri ranjang bunda, buka dan amati baik baik"ujarnya, kemudian setelah itu semua nya berakhir, bunda yang amat di sayangi nya telah pergi.

"Yuuki janji bun"lirih nya memeluk sang ibu.

Flashback off

Yuuki menatap kotak yang ia temui, perlahan ia membuka kotak itu. Setelah terbuka terdapat foto yang entah siapa orang yang ada di foto itu, namun satu hal yang ia tau bahwa perempuan yang ada di foto itu adalah sang bunda. Ia menatap foto itu dengan teliti, di sana di foto itu terdapat seorang pria dewasa lalu di samping nga sang ibu tengah mengendong bayi kemudian di depan seorang anak kecil yang kemungkinan adalah laki laki, yuuki semakin bingung siapa sana kedua laki laki itu. Ia membalikan foto itu, namun tidak ada apa apa, kemudian ia mencari tau di dalam kotak kecil itu matanya berbinar saat ia menemukan sebuah kertas yang di lipat, kemudian ia membaca nya.

Assalamualaikum..
Anak bunda yang cantik, mungkin saat kau membaca surat ini bunda sudah tidak ada di samping kamu. Mungkin kamu bingung dengan foto yang kamu lihat itu, benar perempuan di foto itu adalah bunda dan bayi yang bunda gendong itu kamu sayang, pria dewasa itu adalah ayah kamu dan anak kecil itu adalah kakak kamu. Maaf bukan maksud bunda untuk menyembunyikan ini dari kamu nak, tapi ada sebuah alasan yang membuat bunda menutupi dari mu. Tapi karna sekarang bunda sudah tidak bisa menjaga kamu.
Jadi..
Carilah mereka, supaya kamu bisa merasakan kasih sayang seorang ayah, bunda yakin ia akan sangat bahagia bertemu dengan putri nya. Di lemari paling pojok ada sebuah alamat datang lah kesana temui lah ayah dan kakak mu na.
Maaf jika selama ini bunda belum bisa membuat kamu bahagia. Jadi lah wanita yang kuat  bunda sayang yuuki.

Wassalamualaikum.

Bunda

Yuuki tidak menyangka jika ia masih mempunyai keluarga, terlebih lagi ia masih mempunyai seorang ayah dan kakak. Setelah membaca surat dari sang bunda yuuki langsung membereskan barang barang yang di butuhkan, setelah merasa cukup ia mengambil kertas yang bunda tunjukan, setelah semuanya siap ia pun pergi.

Di luar ia menatap rumah yang penuh dengan kenangan, ia tersenyum

"Aku pergi,assalamualaikum"ucap nya kemudian ia pergi.

.

.

.

.

Bismilah

Di Ujung SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang