Tubuh mungil Nabilah mulai menggeliat pelan, tangan mungilnya mengucek matanya lalu tiba-tiba langsung menangis. Gracio yang tengah tertidur terbangun karena mendengar suara tangisan Nabilah. Dia menoleh ke kasur sampingnya, namun ternyata Shani sudah tidak ada di sana, kemudian menoleh kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 05.00 pagi. Ia segera beranjak dari kasur king size nya, lalu berjalan menuju box bayi yang ada di sudut kamarnya.
"Uhhh anak ayah nangis, kenapa sayang?" ucap gracio yang langsung mengangkat Nabilah ke gendongannya.
"Dedek haus ya?, Kita cari bunda ya sayang" ucap gracio sambil mengelus kepala Nabilah yang bersender di dada nya. Ia berjalan keluar kamar untuk mencari Shani, dia pikir sekarang Shani sedang membuat sarapan, dan ternyata dugaannya benar. Kini, ibu empat anak itu tengah berkutat dengan bumbu-bumbu dapur. Shani langsung menoleh ketika mendengar suara tangisan anak bungsunya. Dia segera melepaskan celemek dan mematikan kompor, lalu menghampiri gracio setelah mencuci tangannya.
"Bangun ya yah?" Tanyanya berjalan menghampiri gracio. Dia segera memindahkan Nabilah ke gendongannya, lalu menghujani wajah Nabilah dengan kecupan, membuat balita itu mulai memberhentikan tangisannya.
"Kamu lagi masak ya Shan?, Lanjutin ajah, biar aku yang jagain dedek" ucap gracio sambil mengusap punggung belakang Nabilah.
"Nanti aku lanjut lagi, kasihan si dedek kaya nya haus" ucap Shani, lalu dia mulai berjalan menuju Meja makan.
Gracio menyusul di belakangnya."Dedek haus ya, sayang?" Ucap Shani pada anaknya, sambil mengeluarkan salah satu buah dada nya, dan mulai memberikan anak nya Asi.
Tap
Tap
Tap"Bunda, ayah"
Mendengar suara imut itu, membuat Shani dan gracio menoleh dan refleks Tersenyum manis.
"Bundaaaa" teriak Gracia yang berlari menuju Shani, lalu memeluknya. Shani mengelus kepala Gracia lalu mengecup puncak kepala Gracia dengan sedikit kesusahan karena sedang menyusui Nabilah.
"Pagi sayang, gimana tidurnya semalam?"
"Aku nggak mau bobo sama ci Sinka dan ci yupi lagi, pokoknya nanti malam aku mau bobo sama bunda!" Ucap Gracia setelah melepaskan pelukannya.
Shani menoleh pada gracio Sebentar.
" Kan ci gre udah besar, jadi udah harus bobo sendiri sayang" ucap Gracio lembut, ia mengangkat tubuh anaknya untuk di pangku nya.
Gracia mendadak cemberut. Shani menyunggingkan senyumnya lalu mengecup singkat pipi Gracia.
" Yaudah malam ini bunda temenin sampai kamu bobo nyenyak. Mau?" Ucap Shani. Gracia menoleh dan mengangguk cepat.
"Janji?" Shani mengangguk sambil tersenyum. Itu berhasil membuat anaknya tersenyum kembali dan langsung memeluknya dari samping.
" Sekarang Cici mandi ya?, Sekalian bangunin ci Sinka dan ci yupi nya" ucap Shani Sambil mengusap rambut Gracia dengan sayang. Gracio hanya memperhatikan keduanya dalam diam.
"Mau di mandiin sama bunda" pinta Gracia penuh harap.
"Dedeknya lagi minum susu ci, mandi sama ayah ajah ya?" Ucap Shani memberi pengertian. Gracia menggelang dan melepaskan pelukannya.
"Mau sama bunda, titik!"
"Sama ayah ajah ya sayang?, Bunda kan lagi kasih dedek nya asi. Kita berendam pake bebek dan dolphin mainan kamu, ajak ci yupi sama ci Sinka juga" ucap gracio dengan wajah yang di buat seimut dan seceria mungkin, agar anaknya tertarik mandi bareng dengannya. Wajah Gracia langsung berbinar, gadis kecil itu segera turun dari pangkuan Gracio, lalu menarik tangan Gracio.
KAMU SEDANG MEMBACA
keluarga kecilku
Nouvellesshani Indira natio dan gracio Harlan adalah sepasang suami istri yang sudah menikah selama 1 tahun tapi belum juga di beri keturunan. keluarga gracio maupun Shani terus menerus menekan mereka agar cepat-cepat memiliki anak, karena mereka ingin cepat...