Langit malam nampak sangat gelap karena bulan dan bintang bersembunyi di balik awan mendung. Udara malam ini pun terasa sangat dingin, pertanda hujan akan segara turun.
Saat ini Di kediaman gracio nampak sangat damai dan tenang karena seluruh anak pembuat berisik sudah tertidur satu jam yang lalu karena kelelahan bermain saat di mall siang tadi.
Sedangkan gracio saat ini memilih untuk mengerjakan pekerjaan kantor nya yang menumpuk alih-alih menuruti tubuhnya yang sangat lelah. Memang selain menjadi artis. Gracio pun menjadi seorang CEO di perusahaan keluarganya.
Shani yang tengah menjahit kancing kemeja gracio yang lepas, sesekali melirik suaminya yang terlihat beberapa kali memijit pelipisnya. nampak jelas raut wajah kelelahan suaminya membuat Shani menatap nya sendu.
"Kalau cape istirahat sayang, jangan terlalu memporsir tubuhmu berlebihan nanti kamu bisa jatuh sakit" ucap Shani lembut.
Gracio mengalihkan pandangannya dari laptop itu kepada istri tercintanya, lalu tersenyum tulus.
"Sedikit lagi bun, nanggung nih"
" Besok lagi kan bisa sayang, sekarang mending kamu istirahat. Kamu pasti cape kan? Dari tadi harus turutin semua keinginan anak-anak"
Gracio menurut. Dia mematikan laptopnya dan berjalan menuju ranjang yang Disana ada sang istri tengah duduk sambil asik menjahit.
"Cio aku lagi ngejait kancing kemeja yang bakal kamu pake besok... lepasin dulu ya?...." Ucap Shani lembut ketika tiba-tiba gracio memeluknya dari belakang.
Bukannya melepaskan pelukannya. Gracio malah semakin mengeratkan nya dan sengaja menggoda Shani dengan mengecupi leher putih milik Shani dan sesekali menghisap nya meninggalkan jejak kemerahan Disana
"Enghhh.... ciooo besokh akhu ada ahhh pemotretanh, jhangan buat tandahh" mati-matian Shani menahan desahannya ketika tangan nakal gracio bergerak kemana-mana.
"Ciooo ud-ahhh..." Shani mengeluarkan tangan nakal gracio yang masuk kedalam bajunya dan memeras dada nya.
" sekarang kamu mending istirahat ya?, Pasti kamu cape kan?" Ucap Shani lembut Sambil mengelus tangan kekar gracio.
Shani menengok kan kepalanya kebelakang lalu mencium sekilas bibir gracio. Beruntung, gracio benar-benar merasa beruntung memiliki istri yang sempurna seperti Shani. Cantik, Baik, lembut. Intinya istri able banget.
" Kamu juga pasti cape kan hemm? Harus ngurus anak-anak, jadi kamu juga harus istirahat" gracio meraih baju yang ada di tangan Shani lalu melemparnya ke sopa yang tak jauh dari ranjangnya.
"Tapi sayang, aku belum selesai jahit. Besok kan kemeja nya mau kamu pake buat meeting" Shani ingin kembali mengambil kemeja yang di lempar gracio, namun gracio dengan gesitnya meraih tangan nya.
"Hei kemeja aku nggak cuman satu sayang. Aku bisa pake kemeja yang lain"
"Ta-tapi itu kan kemeja favorit mu... Mphhhh" ucapan Shani terpotong karena tiba-tiba gracio mencium bibirnya. Shani hanya pasrah. mungkin saat ini gracio sedang menginginkannya. Sebagai seorang istri dia tidak bisa menolak keinginan suaminya.
Masih sambil ciuman, gracio menuntun Shani untuk berbaring di kasur dengan dirinya diatasnya. Ia menggunakan sikunya untuk bertumpu agar tidak benar-benar menindihi istrinya.
Gracio melepaskan ciumannya ketika melihat Shani mulai memberontak karena kehabisan nafas. Membiarkan Shani mengambil pasokan oksigen yang hampir habis karena ciuman panas nya. Melihat wajah melotot dan memerah Shani, gracio terkekeh sambil menggaruk kepala belakang nya yang sebenernya sama sekali tidak gatal.
KAMU SEDANG MEMBACA
keluarga kecilku
Short Storyshani Indira natio dan gracio Harlan adalah sepasang suami istri yang sudah menikah selama 1 tahun tapi belum juga di beri keturunan. keluarga gracio maupun Shani terus menerus menekan mereka agar cepat-cepat memiliki anak, karena mereka ingin cepat...