Setelah selesai lari pagi, mereka kumpul di ruang keluarga untuk menonton tv bersama. sedangkan Shani membuat sarapan untuk anak dan suaminya.
Karena para asisten rumah tangganya sedang cuti bersama, jadi Shani sendiri yang harus memasak dan mengurus rumah.
Mereka menonton tv di lantai yang beralas karpet.
Gracio yang melihat anak-anaknya akur tersenyum, karena biasanya yupi dan Gracia akan selalu memperebutkan apapun itu, tapi kini tampak anteng duduk berdua di paling depan.
"Ci jagain adek-adeknya ya, ayah mau ke bunda dulu" ucap gracio kepada Sinka yang sedang memakan cemilan yang tadi sudah di siapkan Shani.
"Iya ayah" balas Sinka.
Setelah mendapat balasan dari Sinka, gracio segera pergi kedapur untuk menemui sang istri.
Saat sampai di dapur, dia tersenyum melihat Shani sedang berkutat dengan alat-alat masak.
Dia mendekati Shani lalu melingkarkan tangan kekarnya di perut Shani, serta memeluknya dari belakang dan menaruh dagunya di pundak Shani.
Shani yang sedang masak pun terkejut karena tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang, tapi dia sudah menyadari siapa pelakunya.
"Aduhh ayah buat bunda kaget ajah,, ayah kok malah kesinih sih?, Anak-anak siapa yang jagain?" Ucap Shani yang masih fokus kemasakkannya
"Semua pintu udah ayah kunci kok Bun, jadi mereka gaakan bisa keluar" balas gracio yang masih memeluk tubuh Shani dari belakang.
"Tapi nanti yupi sama gre takut berantem lagi ayah. Ayah ke tempat anak-anak ajah gih, nanti kalau masakannya udah siap bunda panggil" ucap Shani sambil mengaduk-aduk nasi goreng yang ada di penggorengan.
"Nggak mau ah, aku kan kangen sama istri aku. Jarang-jarang loh kita mesra-mesraan gini, bisanya kan ada ajah yang ganggu"
Gracio menatap leher mulus Shani dan ide jail pun terlintas di otaknya. Dia mengecupi leher Shani yang terekspos karena Shani mengikat rambutnya dan sangat menggoda.
"Hmppphhh ayahhh"lirih Shani ketika gracio terus menerus mengecup leher mulusnya. Shani berusaha untuk menahan gairahnya, dan tetap fokus ke masakannya.
Gracio tersenyum jahil ketika melihat Shani mati-matian menahan gairah seksual nya.
Gracio mematikan kompor, lalu membalikkan tubuh Shani.
"Ayah kamu apa - apaan si.....hmphhhhh" ucapan Shani terputus karena Gracio membungkam bibirnya. Dia hanya pasrah dan membiarkan gracio melakukan morning kiss tanpa bisa menolak ataupun memberontak.
Perlahan Shani memejamkan matanya menerima ciuman lembut suaminya.
Gracio tersenyum ketika melihat Shani yang memejamkan mata. Dia memperdalam ciumannya dan tangannya pun tidak tinggal diam. dengan nakal tangan Gracio menyelusup masuk kedalam kaos Shani dan meremas gundukan Shani, yang membuat Shani mendesah pasrah atas perlakuan gracio.
Gracio yang sudah tidak tahan langsung menggendong tubuh Shani dan di taruhnya di atas meja. Shani pun terkejut oleh tingkah tiba-tiba gracio.
"Ayah ngapain sih, bunda mau lanjut ma...hmppphhh" lagi-lagi Gracio membungkam bibir Shani yang membuat Shani pasrah.
Sambil terus berciuman, tangan Gracio tidak tinggal diam, dia meremas lembut payudara Shani.
Shani yang melihat nafsu gracio begitu tinggi langsung mendorong dada bidang Gracio agar sedikit menjauh darinya.
"Ayah kalau kaya gini terus masakan bunda nggak bakal jadi-jadi, kasihan kan anak-anak kelaparan. Nih lihat baju bunda juga sampai basah kan gara-gara ayah" Shani membereskan baju nya yang tadi berantakan karena ulah gracio, kemudian dia turun dari atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
keluarga kecilku
Contoshani Indira natio dan gracio Harlan adalah sepasang suami istri yang sudah menikah selama 1 tahun tapi belum juga di beri keturunan. keluarga gracio maupun Shani terus menerus menekan mereka agar cepat-cepat memiliki anak, karena mereka ingin cepat...