Chapter 15 : New Suspect

811 111 68
                                    

As always sebelum baca klik ☆ dulu sebagai bentuk support dan apresiasi untuk thor :D

Happy reading ♡
.
.
.
Hari hari berjalan seperti biasanya. Nothing special. Jisoo menjadi lebih protektif terhadap Seokjin. Selalu menemaninya konsultasi, menjaga pola makannya, bahkan ia tinggal kembali di rumah Seokjin, khawatir ada sesuatu yang terjadi.

Terus rumah Jisoo gimana?

Tenang, rumah itu sekarang dihuni beberapa pelayan dan terkadang Jisoo juga Seokjin tinggal disana. Selang seling lah.

Tak mau Seokjin kenapa napa, Jisoo memasak semua makanan sendiri. Mulai dari makanan yang harus dihindari, sampai resep resep sehat ia cari. 

Harapannya hanya ingin Seokjin kembali sehat, tidak terbatasi apa pun dan bahagia. Dokter bilang stadiumnya belum parah, setidaknya itu yang dia bilang. Selagi masih belum parah, cepat cepat diobati lebih baik kan?

"Seokjin, bangun yuk, makan dulu," Jisoo mengelus kepala Seokjin yang tengah tertidur itu

"5 menit lagi," Seokjin menarik selimutnya sampai leher

"Ingat kata dokter kan? Perutmu tak boleh kosong," ucap Jisoo

"Hm,"

Jisoo menghela napas, hanya ini cara agar Seokjin mau bangun.

"Sayang…, ayo bangun, aku udah masak lho, kamu gak mau?" Bujuk Jisoo dengan nada imutnya

Seokjin membuka matanya dan menyembunyikan senyum.

"Bangunlah, ayo makan," Jisoo menarik tubuh Seokjin untuk bangun

Mau tak mau Seokjin bangun dan duduk.

"Gendong," Seokjin merentangkan tangannya

"Jin…"

"Bercanda, ayo tuntun aku,"

Jisoo menghela napas dan membantu Seokjin berdiri kemudian memeluk tangannya. Sudah biasa baginya jika Seokjin bermanja. Tapi Jisoo tidak merasa terbebani, justru rasanya lega mendengar Seokjin yang bisa manja dan tersenyum.

"Makan apa?" Tanya Seokjin yang kini sudah duduk di ruang makan

"Salmon, salmon steak," Jisoo menyodorkan sebuah piring berisi potongan steak salmon

"Wow… kelihatannya enak," 

"Kau sudah pernah memakannya pekan lalu,"

"Dan memang enak, hehe,"

Jisoo tersenyum dan menarik bangku di depan Seokjin. Memperhatikan pria itu untuk makan. Ugh, rasanya Jisoo ingin mencubit pipi Seokjin yang menggembung kala makan. Lucu sekali seperti bayi.

"Kau tidak makan?" Tanya Seokjin

"Aku sudah,"

"Jangan bohong,"

"Untuk apa aku bohong?"

Seokjin memicingkan matanya, "apa yang akan kau lakukan kalau ketauan bohong?"

"Aku akan menuruti perkataanmu,"

"Benar?"

"Iya, lagi pula aku memang sud—"

Cup

Jisoo tersentak kala bibir Seokjin mengecup bibirnya.

"Kau bohong, rasa pelembab bibir stroberi nya masih terasa," ucap Seokjin. Ia kembali menyuap salmon itu.

Jisoo gelagapan karena ternyata Seokjin tau kebohongannya.

"Kenapa kau bohong?"

"Eoh?"

RAINDROPS ||JINSOO||✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang