Ingat! Membaca Karyaku wajib Follow akunku, Vote and komen ya.Follow ig : @weena_young
===============================
Demi meyakinkan Darga, Donie mengirimi sebuah video dari sekolah Locko mengenai pembulian yang di lakukan teman - teman Locko, disana tampak Locko sempat membelanya, hingga akhirnya sang putra terlihat menangis.
Video pembulian teman - teman sekolah Locko membuat Darga semakin sesak, begitu kejamnya dunia terasa baginya.
Meskipun ia tak melakukan apapun, hanya karena ia tak menikah setelah kepergian sang istri, lantas ada orang yang ingin menjatuhkannya.
Ia yakin orang itu adalah rivalnya di dunia bisnis, tapi siapa dia, yang telah tega membuat puteranya menangis.
Waktu berganti, setelah seharian mencari rekomendasi dari teman - teman Donie, yang tak jua membuahkan hasil setelah bertemu, akhirnya mereka berhenti di sebuah mesjid karena saat itu Donie ingin mencuci muka karena lelah, dan berharap ada keajaiban setelah mencuci muka di mesjid itu.
Setelah Afwan, sopir pribadi Darga memarkirkan mobil, Donie membuka pintu dan berjalan kesamping mesjid, ia terus menyusuri jalan sesuai petunjuk arah, dimana area wudhu berada.
Sementara Darga tertidur di mobil karena lelah seharian duduk di dalam mobil.
Setelah merasa segar, Donie melirik jam di tangannya yang telah menunjukkan pukul 05.30 sore, ia memejamkan mata, karena putus asa tak bisa menolong Darga, pimpinan sekaligus pria yang menjadi malaikatnya karena telah menolong dirinya dari siksaan renteni yang ingin mengusir dirinya dan sang ibu karena belum bisa melunasi hutangnya.
Donie berjalan menundukkan kepala dengan lemas berjalan menuju mobil.
Ia berdoa dalam hati, ada keajaiban yang dapat menolong Darga melewati permasalahan ini, tak peduli jika ia yang akan jadi korbannya.
Apapun yang terjadi, Tuan Darga tidak boleh tenggelam dan hancur karna issue ini, aku yakin ada jalan keluar, tolong aku Tuhan. Tuan Darga adalah orang baik, dan setia tolong selamatkan beliau kali ini, ku Mohon TUHAN!
Seketika langkahnya terhenti, ketika mendengar suara tangis dari dalam mesjid. Jantungnya berdebar kencang, ada rasa takut menggelayuti hatinya, dia melirik jam di tangannya masih sore.
Mana mungkin itu hantu, lagian hantu mana ada di mesjid, ngawur pikiranmu Don. Coba lihat siapa tahu itu adalah jawaban dari doa-doamu.
Donie memberanikan diri membuka pintu kaca mesjid itu, terlihat seorang wanita terduduk bersimpuh dengan mengenakan pakaian kebaya lengkap dengan make up yang sudah berantakan karena air matanya.
Sekilas wajah itu seram bak hantu. Tapi rasa penasaran Donie mengalahkan rasa takutnya menatap wajah itu, justru ada harapan besar dari wanita yang tengah meratap pilu itu.
Wanita itu menoleh melihat kehadiran Donie, sorot mata penuh harap, lalu seketika sorot mata itu menjadi kecewa karena yang hadir ternyata Donie bukan orang yang di harap.
Melihat seperti mendapat peluang untuk bisa masuk, maka Donie kembali menghela nafas panjang. Dan bertekad untuk bertanya.
" Mengapa kau menangis nona? Tangis tak akan menghilangkan deritamu, banyak di luaran orang yang lebih menderita bahkan tak mampu lagi menangis..."
Wanita itu kian menatapnya, dan berfikir dalam hati.
Benarkah ada yang lebih menderita dariku. Apakah itu mungkin? Mengapa pria asing ini berkata demikian?
" Apa permasalahanmu nona? Sampai tangismu begitu pilu, seolah hidupmu akan berakhir disini.." Tanya Donie lagi menatap wanita itu dengan tatapan sesayu mungkin demi mendapat simpatik sang wanita.
Wanita itu menundukkan kepala, dia memejamkan matanya lalu berkata sesenggukan " Calon suamiku tak datang, ke mesjid ini, mesjid dimana kami akan melakukan janji suci untuk menikah dan menjalani seumur hidup bersama.." Dia menarik nafas, lalu menghempaskannya. Dia berfikir mungkin tak masalah bercerita dengan orang asing, toh namanya tak juga terlalu baik di luaran.
Sedangkan Donie yang mendengar jawaban wanita itu seolah merasa Tuhan terlalu baik padanya, dengan mengabulkan doanya begitu cepat.
Sontak Donie merespon dengan sangat antusias, hingga tanpa sengaja membelai punggung wanita itu " Kamu yang sabar ya, hal ini menandakan bahwa ada pria lain yang telah Tuhan siapkan untukmu yang jauh lebih baik, kamu pasti akan bertemu dengannya suatu hari nanti, percayalah padaku.."
" Bagaimana aku bisa sabar.." Tangisnya semakin pilu, membuat Donie salah tingkah.
Bagaimana aku masuk dan menawarkan kerja sama dengan wanita ini? Tolong berfikir Don! Kesempatan tidak akan datang kedua kali, ayo Don, otak briliantmu gunakan. Mayday! Mayday!
Donie memejamkan mata sejenak.
" Apakah kamu sudah mencoba menghubunginya? Siapa tahu dia terjebak macet, atau mungkin sakit, atau ada kecelakaan mungkin..." Tanya Donie lagi mencoba menenangkan wanita itu.ml
Wanita itu menggeleng, hingga membuat Donie bertanya - tanya.
Apa maksud gelengan kepalanya? Tuhan tolong bantu Tuan Darga! Buka kan pintu hati wanita ini, agar bersedia menikah kontrak dengan Tuan Darga.
" Dia memang sengaja tidak hadir hari ini memenuhi janjinya, karena dia telah menemukan wanita yang kaya...." Wanita itu semakin histeris setelah mengucapkan kata - kata tersebut.
Tangisnya semakin kuat. Lalu Donie mencoba meredakan dengan kata - katanya. " Kalau begitu, kamu harus ikhlaskan, yakinlah bahwa kamu akan menemukan jodohmu nantinya, yang jauh lebih baik dari dia, la.." belum selesai Donie meneruskan kalimatnya wanita itu sudah menyela hingga membuatnya bungkam.
" Kalau aku tidak menikah hari ini, maka aku harus menikahi pria tua itu, dan menjadi istri yang ke 15, aku tidak mauuu... lebih baik aku mati, daripada harus menikahi pria tua itu..." Tangisnya semakin pilu, membuat suasana mesjid itu menjadi mencekam.
Senyum Donie mengembang. Dia merasa Tuhan tengah menolongnya dan menggiringnya kearah tempat ini.
Kalau memang ini cara Tuhan menolong Tuan Darga, maka aku berjanji akan membuat Tuan Darga membangun sebuah mesjid, karena mesjid telah menolong Tuan Darga.
" Memangnya kamu sudah di jodohkan? " tanyanya lagi memastikan.
Wanita itu meraung dan mengangguk.
" Dan kamu, tidak ingin menikah dengan pria tua yang telah di jodohkan denganmu? " Tanya Donie lagi mengorek informasi demi keuntungannya.
Wanta itu mengangguk " Pria tua itu adalah pria yang kejam, dia selalu memukul istrinya, dan pria tua itu juga seorang rentenir, aku tidak sudi menikah dengan seorang lintah darat..!" Isaknya menghiba.
" Jadi, intinya kamu tidak mau menikah dengan pak tua itu, apapun alasannya.."
Wanita itu mengangguk perlahan.
" Kalau misalnya ada, yang mau menikah dengan mu hari ini, dia orang baik tapi dia seorang duda memiliki 2 anak, apakah kamu bersedia? " Tanya Donie hati - hati.
Sungguh. Jantung Donie hendak meledak ketika mengungkapkan kalimat tujuannya. Harapan yang begitu tinggi dan takut akan kecewa penolakan wanita itu. Hingga membuatnya sempat menahan nafas sejenak.
Wanita itu yang semula menunduk lemas, kini mengangkat kepalanya, matanya bersinar. Perlahan dia menganggukkan kepalanya.
" Tak masalah bagiku bagaimana pun tampangnya, duda atau lajang, yang terpenting umurnya dibawah pria tua itu, tak masalah jika itu 50 tahun, yang terpenting dia single dan tidak terikat pernikahan, karena prinsip hidupku tak mau jadi yang kedua. Satu lagi dia tidak menyiksaku secara fisik atau verbal..."Jawaban wanita itu langsung di sambut oleh Donie dengan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
Melihat Donie antusias, wanita itu kembali bertanya " Tapi bukan rentenir atau penjahat lainnya kan? "
Mendengar pertanyaan wanita itu, Donie tertawa terbahak - bahak.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLATINUM HUSBAND ( ++21 DEWASA.!!)
Romance++21 ( DEWASA.!! ) FOLLOW SEBELUM BACA.! WARNING!! No bocil-bocil klub! Area dewasa. Memeluknya adalah candu. ~ Embun ~ Langsung baca aja ya, selagi ON GOING, karena kalau sudah tamat langsung di un publis. Guna menghindari PLAGIAT. Sal...