Yuk, Follow akunku sebelum baca...Donie mengalihkan pandangannya dengan salah tingkah, berbeda dengan Donie yang salah tingkah, Embun justru mengira Donie menginginkan makanan yang tengah ia nikmati. Hmm...Makanan. Sampai disitulah pemikiran Embun.
Lalu dengan polosnya ia menawarkan kepada Donie.
" Kak Donie mau nyoba juga? Ehmm enak loh kak.." Ucapnya menatap Donie serius.
Donie gelagapan mendapat pertanyaan tersebut, lalu menggelengkan kepala " Nggak Mbun, kamu makan aja.." Ucap Donie akhirnya melemparkan senyum kearah Embun.
" Hmm.. mau ternyata.! Yaudah nih cobain deh kak..buka mulutnya, aaaaa..." Reaksi Embun yang menyodorkan sendok berisi menu makanan membuat Donie terbatuk - batuk.
" Makan aja sama kamu Mbun, aku udah kenyang tadi.." Ucap Donie dengan wajah memerah.
" Hmm.. kak Donie, buat Embun malu aja nih..! Ayoo buka mulutnya, orang - orang liatin nih.." Ucap Embun meledek seolah ia malu dengan perhatian orang lain, dalam hati ia ingin Donie tak bersikap sungkan terhadapnya seperti dirinya yang telah menganggap Donie seperti kakak sendiri.
Donie mengedarkan pandangan kesekitar, ia menyadari beberapa pasang mata menatap kearahnya dengan berbagai macam reaksi, ada yang sambil tersenyum dan ada yang memasang wajah penasaran, hingga akhirnya Donie membuka mulutnya dengan mata terpejam.
" Yeaay..! Gimana kak, gimana.?! Enak gak" Tanya Embun antusias.
" Mmm.. enak Mbun.." Ucap Donie singkat.
Embun kegirangan karena merasa seleranya tak beda jauh dengan Donie, dan sama - sama tidak salah menilai tentang kelezatan menu yang tengah dinikmatinya.
Setelah Donie menyatakan kenikmatan menu tersebut, Embun tak berhenti menyendokkan ke mulut Donie hingga habis.
" Yeaay.! Akhirnya habis..ughh anak pinter.." Embun reflex mencubit pipi Donie gemas.
Donie yang tak menyangka akan di perlakukan sedemikian rupa oleh Embun, membuat Donie sedikit tak terkontrol, senyum lebar mengembang di wajahnya yang memerah, jantungnya berdegub kencang bak pelari yang akan mencapai garis finish.
Tuhan!! Sadarkan aku! Dia milik tuan Darga! Jangan gila!
" Yukk, kak Don.. selesai misi kita hari ini mentester menu restaurant hotel ini, dan dengan berat hati, aku kasih nilai......" Ucap Embun yang saat ini berdiri dan hendak berjalan beriringan dengan Donie itu memutar tubuhnya bak seorang MC sebuah acara, manakala memberikan pengumuman nilai yang hendak dibacakan.
Donie hanya melongo melihat reaksi Embun yang akhirnya mengacungkan dua jempol tepat kehadapan Donie, sehingga Donie menghentikan langkahnya sejenak.
" Gimana kak, dua jempol kan..?" Tanya Embun lagi, karena rasa penasarannya yang menggelayuti hatinya dengan apa yang di pikirkan Donie mengenai cita rasa masakan koki restaurant hotel bintang lima tersebut.
Donie mengangguk setuju, anggukan Donie bak dukungan besar bagi Embun hingga ia melonjak kegirangan sembari mengangkat kelima jarinya setinggi kepala " High Five.!! " Ujar Embun merasa kompak.
Donie tak mengerti maksud Embun, hingga ia menatap Embun dengan bengong, Embun tersenyum dan dengan sigap menarik tangan Donie setinggi tangannya lalu menempelkan dengan keras kearah tangannya tadi " High Five..! " Teriaknya lagi.
Donie akhirnya menyadari maksud Embun ia ingin melakukan toss dengannya, Donie tertawa dalam hati.
Tuhan! Mengapa aku seperti memasuki dunia petualangan! Membuatku ketagihan. Apa yang aku pikirkan.
Bersambung...
Yuk, vote dan komen beb
KAMU SEDANG MEMBACA
PLATINUM HUSBAND ( ++21 DEWASA.!!)
Storie d'amore++21 ( DEWASA.!! ) FOLLOW SEBELUM BACA.! WARNING!! No bocil-bocil klub! Area dewasa. Memeluknya adalah candu. ~ Embun ~ Langsung baca aja ya, selagi ON GOING, karena kalau sudah tamat langsung di un publis. Guna menghindari PLAGIAT. Sal...