Lee Holding

1.8K 72 5
                                    




Morning Bebz...
Yuk support dong karyaku di lapak ini, follow akun ku, komen cerita ini tanda masih ada pembaca di lapak ini.

Follow akun ig / Tt @weenayoung88




Di dalam mobil perjalanan menuju kantor Darga berkata " Kapan ide konyol tadi muncul Don.? Keren tuh editingnya, semoga mereka tidak ada yang paham kalau itu edit.."

Darga tertawa renyah, Donie hanya tersenyum ketika kerja kerasnya di puji sang atasan.

Sesampainya di gedung Lee Holding, mereka menuruni mobil dimana telah banyak wartawan yang mangkal disana, begitu melihat kedatangan Darga dan Donie, mereka menyerbu membabi buta dengan berbagai macam pertanyaan yang tak masuk akal, mengenai hubungan terlarang keduanya.

Darga yang biasanya terus berjalan dan tak menghiraukan wartawan, kali ini ia memilih menghentikan langkahnya sejenak, lalu menatap wartawan dari balik kacamatanya dengan senyum misterius, hingga membuat beberapa wartawan itu berfikir apa yang terjadi sebenarnya.

Darga melanjutkan langkahnya, lalu ia menaiki  lift yang menghubungkan ruangannya.

Sekilas Darga menatap mata - mata penasaran dari raut wajah para karyawannya, hingga membuatnya berfikir, sepenting itukah kisah asmaranya.

Sesampainya di lantai 20, Darga memilih keluar hingga membuat Donie menggernyitkan dahinya, bertanya dalam hati apa sebenarnya yang di inginkan pimpinannya.

Meski begitu ia hanya diam dan mengikuti langkahnya.

Sampai Mereka di depan ruangan meeting, dengan kekuatan penuh, Darga membuka pintu ruangan meeting sekuat tenaga.

Wajahnya merah padam, melangkah dengan tegap dan penuh percaya diri, ia terus menuju kursi dimana ia duduk sebagai pemimpin rapat.

" Sepertinya ada meeting penting yang hampir saya lewatkan, tapi saya berharap meeting ini belum berakhi, sehingga meskipun terlambat saya masih bisa mengikutinya.." Ucap Darga dengan suara menggelegar.

Melihat aroma tak sedap dengan sikap Darga, wajah peserta meeting itu terlihat pucat.

" Donie.. panggil sekretarisku untuk turun sekarang, tanyakan mengapa ia tak memberitahukan kepadaku jika ada meeting penting, sementara aku tidak sedang cuti atau di luar negeri.." Suara Darga bergetar menahan marah, ia memutar kursi tempatnya duduk.

Terlihat Donie langsung menghungi sekretaris Darga, ruangan itu kasak kusuk resah gelisah para peserta, karena mereka kedapatan menghianati Darga sebagai pemimpin tertinggidi Lee Holding.

Tampak sang sekretaris dengan wajah pucat menuruni lift dengan terburu - buru menuju ruangan meeting.

Dengan perlahan dan penuh ketakutan, ia memasuki ruangan meeting, mulutnya ternganga ketika melihat peserta meeting bukan hanya atasannya, dan telah duduk beberapa orang disana dengan aura wajah gelisah.

Diawal dirinya berfikir, jika atasannya akan mengadakan meeting saat itu juga, namun nyatanya meeting telah terjadi dan dirinya taj tahu apa - apa.

Terbayang akan di pecat saat itu, membuatnya pasrah, dengan perlahan ia berjalan menuju kursi dimana Darga menatapnya dengan tatapan seolah ingin menelan.



*****

" Monica, mengapa kamu tidak menginformasikan kepadaku, jika ada jadwal meeting yang di hadiri oleh beberapa pemegang saham? Meskipun aku baru menikah, bukan berarti aku cuti dalam bekerja bukan? Aku tidak pernah memberikan jadwal cutiku bukan? Aku hanya berkata kepadamu, bahwa aku akan melangsungkan pernikahan, tapi bukan berarti aku mangkir dalam bekerja, dan bukan berarti jika ada meeting penting seperti ini, kau tidak menginformasikan kepadaku..!" Teriak Darga menggelegar, suaranya menggema di ruangan itu.

Monica menunduk dan berkata dengan rasa bersalah " Mohon maaf pak, perihal meeting ini Momo juga baru mengetahuinya dan meeting ini dapat Momo pastikan tidak terjadwal, karena bapak baru melaksanakan akad nikah kemarin, Momo berfikir bapak tidak hadir karena masih lelah, oleh karena itu Momo tidak memonitor ruangan meeting dan yang lainnya, Momo siap bertanggung jawab atas hal ini.." Ucap Monica memainkan jarinya karena ketakutan akan amarah sang pemimpin.

" Kamu tidak tahu, dan ini di luar jadwal, okee... karena sudah terjadi dan sedang berlangsung, saya meminta kamu untuk membuat notulen meeting yang tengah berlangsung, termasuk daftar peserta dari A sampai Z, jangan sampai saya melihat perbedaan antara notulen meeting dengan rekaman cctv yang nantinya akan saya dengar langsung. Ohh, ya saya lupa, beberapa hari kemarin saya meminta asisten pribadi saya untuk memasang cctv yang memiliki suara di seluruh ruangan di gedung ini, dan kalau semua menyadari, dalam beberapa hari ini ada beberapa kali terjadi pemadaman listrik, itu di sebabkan karena saya menyewa tekhnisi dari luar untuk memasang cctv yang baru.. dan satu hal lagi, ruang kendali cctv ada di rumah saya, tidak dibawah IT Lee Holding, Hmm..sekedar info sih buat kamu momo kalau lagi betengkar dengan pasangan kamu hati- hati telphonan di kantor, Oke kamu segera selesaikan apa yang saya perintahkan.." Ujar Darga sembari melirik para peserta meeting, kemudian berjalan meninggalkan meeting room, menuju ruangannya dengan perasaan merdeka.

Setelah ia duduk, Donie menyodorkan beberapa berita yang semakin memanas, dan harus di kendalikan sebelum semuanya meragukan pernikahan mereka.

Darga menyetujui, lalu ia meminta Donie untuk menghubungi media yang paling netral dan berpengaruh.

Darga melirik jam di tangannya, lalu memerintahkan Donie untuk menyiapkan makan siang Embun, termasuk melakukan transaksi pembelian apartement di samping unit apartement milik Donie, agar Embun lebih leluasa jika ingin bergerak.

Donie segera bergegas menuju hotel sesuai perintah atasannya.

Embun adalah gadis yang polos dan tulus, melihat Donie mengantarkan makanan Embun justru meminta Donie makan bersama, karena makan berdua lebih enak daripada sendiri, akhirnya Donie tak menolak permintaan Embun, mereka menikmati makan siang sembari mengobrol panjang lebar, termasuk mengenai penyebab pernikahan itu terjadi.

Mereka mengobrol hingga tanpa terasa waktu telah menunjukkan jam 5 sore, Donie berpamitan kepada Embun karena harus kekantor.

Donie merasa bersalah dan tak enak hati dengan bos yang telah memerintah dirinya.

Sesampainya di kantor, Donie tak mendapati sang pimpinan, kantor telah kosong dan lampu telah padam, Ia melirik jam di tangannya dan ia menepuk jidatnya, karena ternyata sudah menunjukkan pukul enam sore.

Karena rasa bersalah Donie memilih kembali ke apartement dan akan datang jika Darga menghubunginya, sayangnya Darga tak menghubungi.

Ternyata saat itu Darga tengah asyik bermain dengan Locko, anak sulungnya.

Hingga ia lupa waktu, moment yang jarang terjadi, ia meluangkan waktu untuk anak - anaknya.

Apa yang dilakukan Darga hari ini sangat membuat anak - anaknya bahagia.

Locko meminta sang ayah untuk membawa ibu tirinya pulang kerumah, tapi Darga menolaknya dengan alasan ibu tirinya masih memiliki pekerjaan yang belum di selesaikan, bocah kecil itu pun terus merengek, ia menyalahkan bos yang tidak mengizinkan ibu tirinya bertemu dengannya.

Bersambung...
Jadi, sejak banyak silent readers disini, aku lebih fokus nulis di drimi
Yuk dong kalian boom komen di pf ini, jadi aku juga semangat lanjut nulis disini

PLATINUM HUSBAND  ( ++21 DEWASA.!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang