Indah

101 15 0
                                    


Masih dalam posisi yang sama, James makin tergoda kala desahan keluar dari mulut si cantik di depannya.

Tangan satunya memeluk pinggang Audrey, makin di dekatkan ke pelukannya. Sang dominant menelusuri leher mulus si cantik yang sangat putih, indah. Tapi tidak lagi begitu ia membuat jejak berwarna keunguan disana. 

Audrey sempat menahan desahannya. Dia takut, sangat takut. Bukan takut jika dia hamil atau bagaimana. Dia takut setelah ini akan terjadi sesuatu dengan James. Mereka sudah menyatu sekarang. James akan membencinya, mungkin dia akan membeberkan rahasianya pada semua orang. Dia takut hal buruk akan terjadi.

James tiba tiba menggendong pangeran di depannya ala koala. Menempelkan bibirnya di atas bahu basah si cantik lalu mengecupnya berulang kali.

Sial.

Mereka masuk ke kamar. James membuka seluruh pakaiannya, membuat Audrey memejamkan matanya kuat kuat.

Kembali melanjutkan kegiatannya, kali ini tangan besar James mengusap area pahanya. Audrey terus terusan berusaha merapatkan kedua kakinya. Tapi tenaga James tentu lebih kuat.

"Aaah.."

Lidah James yang dingin tiba tiba menjilat ujung putingnya yang mengeras.

Tangan James yang satu ikut bermain di dada Audrey.

Ya. Ini akan terjadi.
Biarlah nanti takdir yang menentukan bagaimana nasib kerajaannya.

Sang pangeran memekik tertahan saat James tanpa aba aba memasukkan dua jarinya langsung ke dalam sana.

James berhenti bermain di dada Audrey, lalu membungkam mulutnya dengan ciuman.

Drey tidak bisa bernafas, memang ini yang dia inginkan. Lalu kenapa sekarang dia masih merasa takut?

James melepas ciuman dan cengkeraman tangannya pada kedua tangannya.

"Aah.. James, a-ku takut.."

Mata Audrey berkaca kaca. Dan dia kira James akan berhenti melakukannya. Atau mungkin dia akan menamparnya.

Tapi James membelai wajah cantiknya. Dia baru akan bicara sebelum melihat sesuatu di luar jendela kamar Audrey.

"Apa kamu yakin tidak ada orang lain disini?"

Drey ikut melihat ke luar jendela. Oh tidak. Mereka disana.

Dia menatap panik ke arah James. James bisa melihat. James bisa melihat.

James bisa melihat mereka, itu kata kata yang terus terputar di kepala Audrey.

"J-james... Mereka-"

Tepat setelah itu senior sang pangeran pun pingsan.

Audrey sangat kebingungan. Dia tidak tau apa yang harus dia lakukan.

*
*
*
*
*

"Shh. Akh."

James langsung duduk, memandang sekeliling. Jantungnya berdegup kencang. Dia ingat samar apa yang terjadi.

Tiba tiba suara bisikan memasuki telinganya. Sangat bising. Makin kuat, dan akhirnya semua menjadi gelap.

Tiba tiba pintu kamar terbuka. Audrey datang membawa makanan. Wajahnya terlihat pucat, seperti sangat ketakutan.

Tapi itu tidak dipedulikan oleh James. Begitu Audrey mulai mendekat, James melempar piring itu ke lantai.

"James, aku tau-"

"Apa kamu sembunyikan?"

"Kamu tidak akan memercayaiku. Aku tau, aku minta maaf. Aku pangeran dari sebuah kerajaan. Aku bukan manusia, James. Dan- dan setelah kejadian semalam, k-kita menjadi terikat."

HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang