Lelah

78 11 0
                                    

"Aku lelahh..."

"Kita berhenti dulu ya, James? Kumohon.."

"Aku tidak bisa. Semua ini sangat membuatku... Membuatku ingin memilikimu seutuhnya."

"T-tapi aku lelahhh.. Ini juga sudah malam, James. Lanjutkan saja besok ya?"

"Kamu mau lanjut berkeliling besok? Yakin? Kamu tidak akan bangun kesiangan?"

"Tidak!" Audrey menggeleng lucu.

Mereka sudah berputar putar, mulut Audrey sudah berbusa karena menjelaskan banyak pertanyaan James.

Dia lelah. Jujur saja.

"Ya, baiklah. Kita lebih baik istirahat."

"Aku mau masak!" Teriak Audrey langsung berlari menuruni tangga ke dapur.

Mendengar penjelasan Audrey dari tadi membuatnya sangat ingin memiliki Audrey secepatnya.

Ya dia tau si cantik tidak akan direbut siapa pun lagi. Tapi tetap saja kan?

*
*
*
*
*

Mereka selesai makan. Drey mandi lebih dulu, karena James masih mau berkeliling sedikit.

Dia keluar hanya menggunakan handuk dan saat ia sedang mencari cari pakaian, James datang dengan sangat pelan. Tidak menimbulkan suara.

Dia tersenyum tipis.

Kesempatan! Hahah!

Dengan cepat James memeluk Audrey dari belakang. Sialnya handuk Drey jatuh karena tidak dipegang oleh sang empunya.

James makin senang dengan ini.

Dia membalik tubuh si cantik lalu menciumnya. Tangannya meraba pinggul Audrey.

Akh!
Audrey sangat seksi.

James membawa Drey ke ranjang. Lalu melakukan hal yang sama seperti waktu itu.

"Sebenarnya aku ingin melakukan ini setelah aku memahami dirimu. Tapi kamu terlalu seksi." Kata James menggoda.

Tentu dia bercanda.
Dia akan melakukannya setelah dia layak.

Tapi demi si cantik yang sudah menegang... Dia bisa bermain main sebentar.

James mengecup pipi Audrey lalu mengecek seluruh sudut ruangan itu. Mencari cari barang yang bisa dibuat 'bermain'.

"Aah.. James..."

James yang masih sibuk memilah barang barang hanya bergumam.

"Hm? Kenapa sayang?"

"S-sentuh aku..."

Tanpa menatap Audrey pun James sudah tau. Si cantik butuh sentuhannya.

Tapi, tunggu sebentar kan?

James kembali ke ranjang. Memegang kedua tangan Audrey yang dari tadi menyentuh putingnya sendiri karena sudah sangat panas.

"Sayang, hanya aku yang boleh menyentuhmu. Kamu tidak boleh. Jangan membuatku sangat terpancing. Kita tidak boleh melakukan ini seharusnya."

Dari tadi James berbicara sambil mengikat tangan Audrey di atas sebenarnya. Dan sekarang sudah selesai.

Audrey menggeliat tak nyaman di atas kasur. Wajahnya memerah, sangat seksi.

Sayangnya James lebih pandai mengatur nafsunya.

"Aku tidak tau kamu menyimpan dildo di kamarmu."

Oh sial! James mengetahuinya.

James yang juga baru pertama kali melihatnya langsung pun mencoba mengamati lebih jauh.

Setelah itu dia tersenyum puas.

Mendekat ke arah Audrey. "Siapa yang mengijinkanmu memainkan ini, cantik?"

Audrey berteriak kesakitan saat James mencoba memasukkan benda itu ke dalam tubuhnya.

Dulu dia hanya mencobanya sekali! Karena itu sangat sakit, dia tidak memainkannya lagi.

Ya.. Begitulah.

James bermain di atas tubuh Drey. Si pangeran terlihat sangat kacau. Tubuhnya dipenuhi bercak kemerahan.

Itu gila.

Dia kelelahan. Lalu tertidur setelah James melepas ikatan tangannya.

"Sakit ya. Maaf aku mengikat tanganmu." Ucap James lalu mencium pergelangan tangan si cantik.

*
*
*
*
*

Jam 9 pagi.

James memasuki kamar dengan wajah kesal.

"Hey, sayang. Bangun.." Katanya.

Drey mengulet sebentar sebelum benar benar membuka matanya.

"James..." Panggilnya.

"Kita pindah kamar ya?"

Audrey mengernyit. "Kenapa?"

James mengecup bibir si cantik. "Mereka bilang kita harus pindah kamar karena kamar ini tidak kedap suara."

Hah?!

"Aku tidak suka mereka mendengar semua suaramu itu."

"Jadi mereka bisa mendengar semua suaraku? T-tadi malam?" Tanyanya panik.

"Maaf sudah membangunkanmu dengan kabar tidak baik seperti ini. Makanlah. Ini sudah siang."

"Ba-bagaimana wajah mereka? Apa mereka-"

"Tidak apa apa, sayang. Sudah, jangan dipikirkan lagi." James mengusap rambut Drey.

Tapi tidak membantu!!
Ayolah!

Mereka bermain macam macam semalam!

*
*
*
*
*

"Jadi fungsi dari peraturan Nirloo adalah agar setiap individu memiliki hak untuk-"

"Yang mulia, ingat mereka semua juga memiliki planum masing masing."

"Ah.. Setiap planum memiliki hak yang sama seperti yang sudah di atur dalam peraturan Nirloo masa Kerajaan Pemerintahan Qisty.. Dan juga mereka bisa melakukan kontak dengan manusia jika mereka mau?"

"Hanya summum yang bisa melakukannya, yang mulia."

"Oh.. Bagaimana caraku agar tau planum apa mereka?"

"Ughhh."

Seketika mereka bertiga menoleh ke arah pangeran yang mulai bosan.

Si cantik yang tadinya duduk dengan tidak benar pun langsung duduk tegak, memajukan bibirnya kesal.

"Aku bahkan tidak tau apa apa tentang ini. Kenapa kalian tidak memberitahu aku? Aku juga baru tau setiap masa pemerintahan bisa mengganti peraturannya sendiri. Huh."

James mengusap rambut Drey. "Jika bosan, keluar saja."

Uhhhh!
Dia kan mau sama James!

"Kenapa? Tidak mau keluar?"

Audrey kembali menyandarkan tubuhnya lalu menggeleng.

"Tidak. Aku mau disini dengan James."

Setelah sekitar.... Entahlah.

Mereka memutuskan untuk menyudahi hari ini. Sayangnya Audrey ketiduran.

Jadi setelah semua orang pergi, James membangunkannya.

Saatnya makan siang.

"Maaf James... Aku sangat mengantuk..." Lirihnya.

Yang artinya, dia minta di gendong.

Sebagai seme, James mengalah. Walau dia juga lelah karena terus berusaha mempelajari kehidupan istrinya ini.
































Tbc.

Vote komen yaa
👇👇👇👇👇👇

Tolong banget ini
Tolong lah

Makasih vote komennya🙏🙏

HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang