Cukup

61 7 0
                                    

"Argh!"

"Bodohnya aku!"

"Bagaimana keadaannya?"

"Maaf, yang mulia. Kami sangat minta maaf. Kami minta maaf, tolong jangan bunuh kami. Kami mohon. Kami menyesal yang mulia."

Satu per satu permintaan maaf berdatangan.

Tidak. Ini salahnya.

"Ini bukan salah kalian. Bagaimana keadaannya?"

"Ya-yang mulia akan terbangun jika obatnya mencapai titik terdalam dari lukanya. Itu- itu akan memakan waktu, yang mulia."

"Ya, baiklah. Kalian boleh keluar."

James mendekat ke arah ranjang. Menatap Audrey lekat lekat.

"Aku- aku minta maaf. Bangunlah, sayang..."

*
*
*
*
*

Rasanya 1 hari sangat lama. Ini baru berjalan satu hari. James sangat tidak sabar menunggu si cantiknya terbangun.

Ini salahnya. Dia sangat bodoh.

"Yang mulia sudah bangun."

James menoleh cepat. Terdiam sesaat karena dia sangat terkejut. Lalu berlari ke kamarnya.

Audrey dikerumuni para dokter kerajaan. Dia membuka matanya yang terpejam, lalu menatap James yang berdiri di pintu.

"Kami permisi, yang mulia."

James memegang tangan si cantik. Cincin itu, cincin yang ia berikan padanya masih melekat.

"Maaf.... James..." Ucapnya pelan.

Sangat pelan. Dia masih lemah, tapi dia ingin meminta maaf pada James.

James menggeleng. "Tidak tidak, sayang... Jangan menangis ya..."

"Maaf.... Hiks."

"Maaf James..."

James dengan jantung berdegup kencang, membuka matanya.

Mimpi...
Itu hanya mimpi..
Tenang lah James..

"Yang mulia sudah bangun."

James berlari ke kamarnya. Tanpa basa basi, dia langsung mendekap si cantik dalam pelukannya.

Melihat itu, para pelayan Audrey langsung pergi.

"J-james-"

"Tidak tidak. Jangan. Jangan meminta maaf. Cukup."

"Aku yang bersalah. Aku minta maaf." Potong James cepat.

Drey membuang nafasnya... Lalu memegang tangan James.

Kembali memejamkan matanya karena dia masih merasa sangat lemas.

*
*
*
*
*

"Maafkan aku..."

"Aku minta maaf, sayang. Luka ini- ck. Ini karenaku. Berhenti lah meminta maaf.."

"I-ini membuat tubuhku jelek.. Aku tidak bisa melindungi diriku sendiri, bagaimana aku bisa melindungi- anak kita..."

"Drey.. Kamu bisa melindungi anak kita nanti. Aku akan membantumu. Kita bisa menjaganya. Tidak apa apa, ini salahku. Apa lukanya masih sakit?"

"Hiks. Sakit..."

"Jika perlu sesuatu, kamu katakan saja padaku. Kamu tidak perlu berjalan kesana kemari. Aku mencintaimu."

"Aku- aku juga, James..."

HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang