THREE

1.2K 113 3
                                    

Saat ini aku sedang di dalam kamar mendengarkan laptopku memutar lagu-lagu yang baru saja aku download dari web ilegal. Anggap saja ini pengalihan pikiran, aku harus terbiasa berjauhan dengan smartphoneku.

Tapi sisi baiknya saat pandemi itu terjadi aku lebih siap. Aku penasaran bagaimana ekspresi wajah creeper Cullen jika dia tahu apa yang akan terjadi dalam beberapa tahun kedepan.

Dad terlihat senang atas perubahan ku yang tiba-tiba. Tentu saja anak perempuan satu-satunya sudah kembali normal dan lebih ekspresif dari sebelumnya. Walaupun dia masih agak ragu atas perubahan itu. Perubahan tiba-tiba terkadang  meninggalkan kecenderungan seseorang untuk mengalami keraguan.

Well, mereka hanya bingung bagaimana aku begitu cepat bangkit dari depresi yang bahkan tidak pernah aku lalui di sini.

"Izzy! Jacob datang!" Teriak ayah dari lantai bawah.

"Iya dad aku datang!" Ucapku lalu berlari keluar dari kamar. Tapi sebelum terlalu jauh aku kembali ke dalam kamar, jangan lupa mematikan musiknya.

'Dan jangan tersandung.' Saut batinku lagi. Aku harus membiasakan diri dengan hal aneh ini. Bertanya-tanya apakah ini adalah hadiah atau sebuah kutukan lain.

Aku turun ke bawah melihat Jacob dia terlihat agak sedih mungkin merasa bersalah. Aku mendekat pada nya dan memeluk ringan dia. Aku bisa melihat ayah melambaikan tangan dan pergi ke mobilnya. Mungkin dia pergi untuk memberikan kami ruang. Yeah ruang untukku dan seorang remaja yang naksir padaku, yang sekaligus sedang dilanda perasaan bersalah, terimakasih pada kecerobohan Bella.

"Hai jake! aku sudah jauh lebih baik. Jangan khawatir." Ucapku padanya aku tidak bohong.

"Uh maafkan aku kare-"

"Tidak kau tidak perlu minta maaf padaku aku baik-baik saja, berselancar dengan koordinasi tubuh yang buruk bukan pilihan baik."

Sebenarnya dia tidak harus meminta maaf, tapi memikirkan Bella yang mungkin sudah mati dan digantikan olehku hm....

Itu agak tragis.

"Baiklah. tapi sungguh kau baik-baik saja?" Dia bertanya lagi.

"Tentu Jake aku baik-baik saja jadi berhentilah bertanya dan ayo pergi bermain PS aku mendapatkan beberapa kaset baru," Jawabku dengan senyuman.

Tebak Bella swan si kutu buku baru saja membeli beberapa mainan. Aku baru saja membeli itu untuk menghibur kebosananku karena ya belum ada smartphone canggih di era ini. Aku tidak percaya bahwa aku masih bisa tetap bertahan disini tanpa smartphone.

Bahkan jika dulunya aku seorang dokter, tapi tetap saja terkadang aku butuh sesuatu untuk hiburan dari stressku.

"Kau bermain PS? serius bell?" Wajah remaja itu menunjukkan ketidakpercayaan.

"Yeah siapa yang tidak suka bermain game?" Jelas bukan aku.

Jacob tidak menjawab hanya tertawa. Kami bermain beberapa ronde sampai akhirnya aku memutuskan untuk mengatakan beberapa rangkaian kata. Baiklah kau hanya perlu memperjelas hubunganmu dengan Jacob dan semuanya akan berjalan lebih baik. Tapi mungkin juga menghancurkan segalanya. Sebagian mental dewasa ku mendukung nya tapi hormon remaja masih memengaruhi suasana hatiku.

Harus beritahu dia.

Ini sama seperti kau memberitahukan pasienmu tentang diagnosa penyakit mereka, ini terkadang menyedihkan tapi yang satu ini hanyalah remaja.

Resiko terbesar nya mungkin hanyalah kecanggungan beberapa saat.

"Jake."

"Hm?"

 𝐈'𝐌 𝐍𝐎𝐓 𝐁𝐄𝐋𝐋𝐀 𝐒𝐖𝐀𝐍 - CAIUS VOLTURITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang