TWENTY

318 29 4
                                    

Charlie mengantar kami hingga ke bandara port Angeles, mengambil cuti untuk hari ini demi hal itu. Aku memeluk nya untuk ke sekian kalinya, di sisinya ada Jacob, Paul dan Lizzy mereka bertiga datang untukku. Aku tersenyum pada ketiganya, tidak ada dari mereka yang menyukai vampir tapi datang ke sini. Sam, Jared dan Emily menitipkan salam, sulit untuk di percayai. Mereka tahu fakta bahwa aku akan berubah, itu sudah jelas.

"Jangan lakukan pembunuhan pertamamu di usia kurang dari 20 tahun." Bisik Paul ketika kami berpelukan. Aku memukul nya, beraninya dia menaikkan topik itu d saat seperti ini.

"Sampai jumpa kalian, terimakasih tetap menjadi temanku." aku melambaikan tangan sebelum pintu di tutup. Berjalan ke kursi yang kosong di samping Caius.

Kami menjadi akur, atau baiklah aku menjadi lebih lunak padanya. Apapun yang dia lakukan mengenai hubunganku dengan ayahku benar-benar mempengaruhi bagaimana aku bertingkah laku di sekitar nya.

"Semangat untuk bertemu Edward?" Caius bertanya dari sisiku.

Aku memutar mata, "Terakhir kali aku terlalu bersemangat itu berakhir dengan aku ternyata adalah pasanganmu." Ucapku kesal.

Caius hanya tertawa kecil mendengar nya begitupun beberapa vampir lain. Fred dan Bree bergaul dengan baik, aku sudah berbicara tentang sejarah Bree kepada Caius dan potensinya mungkin sebagian pendeteksi kebohongan.

Siapa yang tahu apa yang bisa dilakukan oleh side karakter yang hebatnya memiliki buku khusus.

Bree pantas mendapatkan nya, dia dan Diego sejujurnya. Saran untuk Stephanie Meyer Quileute juga pantas untuk side story book. Bagaimana awal mula seluruh drama terjadi di sana pantas memiliki buku sendiri.

.....

Sesampainya di Italia mereka berkendara menuju ke kastil firasatku tidak enak, tapi apa yang bisa menjadi buruk dengan Edward yang berkeliaran bukan? Caius berjalan dengan kecepatan Vampir setelah memberikanku ciuman di kening yang sedikit tidak terduga. "Jadi apa yang aku akan lakukan Fred?" Fred mengangkat bahu ragu-ragu.

"Santai saja Fred, Aro akan menyukaimu." Aku menepuk-nepuk bahunya itu benar Aro akan menyukai apapun yang memiliki hadiah.

'Be careful, with the situation Izzy, something bad will happen.'

"What? Kenapa tidak langsung beritahu aku saja?" Aku mendengus, Fred dan Bree yang melihatku berbicara sendiri tampak heran namun Jane dan Alec biasa-biasa saja.

"Suara di kepalaku, dia seperti guardian angel tapi versi low."

'Hei! Aku versi terbaik yang bisa dimiliki manusia manapun, aku adalah kamu!'

Aku memutar mata mendengar suaranya dan berjalan lebih cepat menuju ruangan sidang ketika masuk ke dalam, seluruh mata vampir tertuju padaku, aku melihat Coven Denali yang tidak aku ingat namanya selain Irina, mereka menatapku dengan penasaran.

Dengan hati yang berdebar-debar, aku berdiri di antara Jane dan Alec, melangkah perlahan melewati Edward yang nampak kacau. Tatapan matanya yang merah menyala penuh dengan kebencian dan keputusasaan, membuat bulu kudukku merinding. Urat-urat hitam menjalar di bawah kulitnya, menandakan bahwa dia berada di ambang kegilaan. Rambutnya yang biasanya tertata rapi kini acak-acakan, dengan ranting-ranting pohon tersangkut di antaranya.

Ketika sidang dimulai, suasana tegang memenuhi ruangan. Aro, dengan senyuman tipis di bibirnya, memandang ke arah Edward. "Edward Cullen, kamu telah melanggar hukum kita dengan tindakanmu yang tidak terkontrol," suaranya terdengar halus namun penuh wibawa.

Edward hanya berdiri diam, tatapan matanya liar dan penuh kemarahan. Aku merasa firasat buruk semakin menguat di dadaku. Tiba-tiba, tanpa mengikat Edwar tan, rantai yang as. Dengan kecepatan vampir, ura melompat ke arahku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 𝐈'𝐌 𝐍𝐎𝐓 𝐁𝐄𝐋𝐋𝐀 𝐒𝐖𝐀𝐍 - CAIUS VOLTURITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang