6. My story

691 69 1
                                    

🌹Happy reading 🌹

"Terima kasih."

* * *

Mata itu terbuka menampilkan manik hitam legam miliknya. Untuk sekian kalinya dia harus terbangun dengan mimpi yang sama. Mimpi yang selalu menghantuinya setiap malamnya. Di waktu yang sama dan tempat yang sama. Dan akan selalu bangun dengan keadaan yang sama berantakan. Perasaan yang gelisah,serta tubuh berkeringat. Sasuke bangun duduk dan memegang kepalanya.

Pip

Pip

Pip

Melihat kesampaian nakas jam weker nya terus berbunyi,dan mematikannya. Sudah berapa kali dia harus bangun dalam keadaan begini. Mungkin sudah terhitung sekitar seminggu. Seperti biasa dia akan memulai untuk mandi dan akan langsung bersekolah. Turun dari ranjangnya dan memasuki kamar mandinya.

Tidak butuh waktu lama untuk bersiap,kini dia telah rapi dengan seragam sekolahnya. Melihat pantulan dirinya di cermin yang menampilkan seorang pemuda dengan rambut hitam serta matanya yang memandang lurus kedepan. Dia terlihat sangat sempurna. Tapi apakah yang didalam sesempurna yang ada di luarnya. Mungkin tidak.

Sasuke keluar menuruni tangga dan langsung menuju meja makan tempat keluarnya berkumpul.

"Ohayogozaimasu, Sasuke?" Sapa sang ibu.

"Ohayo,ibu." Sasuke lantas langsung duduk dikursi tempat biasa dia duduk. Ayahnya,Fugaku Uchiha,terus memperhatikan wajah yang terpasang di Sasuke. Seperti ibunya,ayah sasuke juga lebih peka terhadap sesuatu yang menganggu anaknya. Melihat dari wajahnya yang datar, tapi matanya seperti tidak mempunyai kehidupan. Fugaku tidak ingin mencampuri urusan pribadi Sasuke maka dia akan memulai berbasa basi.

"Bagaimana dengan ujian akhirmu, Sasuke?" Tanya Fugaku

"Baik." Balasnya. Fugaku sudah tidak bisa mengerti lagi bagaimana tabiat dirinya yang datar menurun pada anak bungsunya. Sasuke memang cenderung lebih mirip dengan fugaku. Sifat datar dan tertutup yang dimilikinya seperti duplikat dari Fugaku. Dan dia seperti berhadapan dengan cerminan dirinya sendiri.

Fugaku tau,pasti telah terjadi sesuatu pada Sasuke hingga membuatnya terlihat tidak bersemangat. Walau disembunyikan bagaimanapun dia akan tetap tau karna dia juga pernah merasakannya. Sarapan berlangsung dalam diam.

"Di mana Itachi?" Tanya Sasuke.

"Ah,pagi sekali dia sudah berangkat ke rumah sakit. Katanya ada pasien yang harus segera di operasi siang ini." Jawab Mikoto. Sasuke berfikir sejenak. Dan setelahnya dia melanjutkan makannya dalam diam.

* * *

Pagi disekolah, tepatnya di atas atap seorang pemuda tampan sedang berbaring di lantai sambil mendengarkan musik dengan headphone. Berfikir mungkin dia akan bolos seperti yang pernah dilakukannya dulu. Dia sama sekali tidak punya niat untuk belajar maupun mendengarkan materi pelajaran dikelasnya.

Dia merindukan seseorang. Seorang kekasih yang sangat dicintainya. Yang hanya bisa membuatnya tersenyum setiap berada di dekatnya. Rasa rindunya sedikit terobati saat melihat fotonya bersama dengan si pirang. Foto saat musim semi yang indah. Di foto itu mereka terlihat sangat bahagia, disertai senyum nan hangat milik pemuda pirang disamping si raven.

Ingatkan dia saat pulang nanti dia akan segera mengunjungi kekasih hatinya itu. Sasuke selalu tak pernah absen jika itu menyangkut Naruto. Hampir lebih dari seminggu dia selalu berada di dekat Naruto. Naruto sendiri tidak mempermasalahkannya,toh dia juga nyaman nyaman saja.

Sampai seseorang,ah tidak beberapa mungkin menginterupsinya dan menghampirinya. Sasuke tampaknya belum menyadari seseorang itu. Dia masih menutup matanya dengan headphone di telinganya. Sampai sebuah tangan memegang pundaknya dan mampu mengambil perhatian si raven.

My Little Light || ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang