🌹Happy reading 🌹✯ᴗ✯✿◕◕✿✯ᴗ✯
Satu bulan telah berlalu,dan besok adalah hari besar Sasuke serta Naruto. Mereka akan melewati hari bersejarah bagi mereka. Sasuke yang akan melaksakanan hari perpisahan sekolahnya. Sebelum itu,Sasuke selalu mengunjungi Naruto. Merawatnya seperti biasa sebagaimana yang dilakukannya. Naruto terlihat sangat senang,Sasuke jadi sering mengunjunginya. Apa lagi membawakan komik terbaru yang Naruto tunggu tunggu-tunggu bulan lalu.Hari ini dia kembali mengunjungi kekasih pirangnya di rumah sakit. Mikoto selalu melihat Sasuke anaknya hendak pergi keluar lantas bertanya.
"Kau ingin pergi Sasuke?" Langkah Sasuke terhenti dan membalikkan tubuhnya menatap Mikoto
"Hn,aku akan pergi kerumah sakit. Ada apa ibu?"
"Mau mengunjungi kekasihmu?"
"Ya."
"Boleh ibu ikut. Ibu ingin melihatnya,bagaimana anak ibu bisa terpikat oleh anak muda sepertinya." Jawab mikoto sambik tersenyum. Sasuke hanya mengangguk dan Mikoto beranjak untuk bersiap.
"Aku pun tidak tahu,bagian dari mananya aku bisa jatuh begitu dalam padanya." Gumam Sasuke tersenyum tipis, mengingat wajah senyum lima jari Naruto.
.
.
.Setelah sampai di rumah Sakit,Sasuke dan seorang wanita cantik yang berstatus sebagai Ibunya turun dari mobil berwarna hitam. Langsung masuk dan menuju kamar dimana seseorang tengah dirawat.
Saat sampai didepan pintu Sasuke menggeser pintu itu dan melihat Naruto sedang bersandar di kepala ranjangnya. Pintu terbuka Naruto melihat dan tersenyum.
"Kau makan dengan benar, dobe?" Ucap Sasuke sambil mengusap rambut pirang kekasihnya, Naruto mengangguk lucu dan Sasuke hanya terkekeh geli.
"Aku merasa bosan,kau terlalu lama Suke~." Balas Naruto sambil menggembungkan pipinya yang memerah karena usapan lembut Sasuke.
"Maafkan aku,banyak pekerjaan yang harus diurus tadi,hm?"
"Emmm, baiklah. Aku memafkanmu." Sasuke berjalan mendekat kearah Naruto dan duduk dikursi.
"Bagaimana keadaanmu. Apa kemoterapinya masih panjang?"
"Um,aku bisa terus berada di kamar. Aku ingin keluar dan mencari udara segar."ucapnya sedikit memohon dengan mata puppy no eyes.
Sasuke menghela nafas kecil,"Jangan mengeluh,kau ingin sembuh bukan. Maka kau harus semangat,hm?"
"Ya, ya.. kekasih tampanku selalu benar." Sasuke tersenyum tipis mendengar Naruto memanggilnya Tampan.
"Jadi kau mengakui ku tampan sekarang?"goda Sasuke seraya tersenyum miring.
Naruto bersedekap dada di atas tempat tidurnya,"Tentu saja ttebayo! Jika tidak tampan mana mungkin aku akan jatuh cinta padamu,heh."
"Benarkah? Bagaimana jika aku tidak percaya?" Sasuke duduk di samping Naruto dan semakin menggoda kekasih pirangnya.
"Kau ingin aku melakukan apa supaya kau percaya." Senyum evil tiba diwajah Sasuke. Dan itu membuat perasaan Naruto tidak enak. Aku merasakan firasat buruk. Batinnya.
"Aku akan percaya jika kau melakukan satu hal untukku." Ujar Sasuke seduktif.
"A-apa?" Tanyanya gugup.
"Cium aku." Tuh kan batin Naruto menebak, wajahnya juga sudah sedikit bersemu merah.
"Sekarang? Tapi bagaimana jika ada yang masuk?" Tanya Naruto sambil memalingkan wajahnya enggan melihat Sasuke,dia sungguh malu. Ah imutnya,batin Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Light || ✓
Ficção Adolescente[Revision Stage] "Kebahagiaan tak akan selamanya di akhiri dengan senyuman. Aku lupa, bahwa setiap pertemuan yang indah akan ada perpisahan yang menyakitkan," "Karna cahayaku telah pergi, membawa serta senyumanku." -Sasuke "Kehidupanku terlalu indah...