Epilog

1.6K 109 2
                                        

🍂🍂🍂

Berdiam diri duduk di bawah pohon taman kota yang sedikit pengunjung. Menikmati semilir angin lembut yang menerpa wajah itu dan menggoyangkan rambut hitam miliknya. Sambil menutup mata dan merasakan hembusan angin yang berhembus itu secara perlahan menusuk dan berubah menjadi dingin.

Memasuki awal bulan Mei yang berarti musim semi akan berlalu. Musim di mana penuh dengan awal pertemuan baru, kegiatan,dan para pekerja kantoran, pelajar memulai semuanya.

Sore itu, seorang pemuda tengah duduk anteng dengan alih-alih ingin mendapatkan ketenangan. Sambil membaca sesuatu yang baginya sangat penting dan berharga. Sesekali tersenyum dan berbagai ekspresi lainnya,ikut merasakan apa yang dituliskan dalam buku itu. Berguman bodoh,bahkan idiot akan dilontarkan pada benda mati yang tengah dibacanya. Tidak peduli dengan tatapan orang yang memandangnya aneh,memuja dan risih. Selama dia tidak memganggu ketenangan orang yang berada ditaman itu,maka dia akan bersikap acuh seperti biasa.

Pemuda itu menghembuskan nafasnya lelah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemuda itu menghembuskan nafasnya lelah. Perasaan itu muncuk lagi. Perasaan yang sama ketika dia mengingatkannya. Mengingat memory yang tidak akan bisa dilupakannya, dimana ketika dia masih bersama Kekasih pirangnya. Ya, dialah Sasuke.

Sasuke POV

Sudah berapa hari telah berlalu ketika kau pergi. Aku selalu saja dapat melihat bayanganmu yang tersenyum kearah ku. Aku membaca buku diary yang kau berikan padaku. Membaca satu kata demi kata tulisan yang ada di dalamnya.

Seberapa baguskah jika itu adalah mimpi?Jika indah,maka sekarang aku pun masih memimpikan dirimu. "Ada kebahagiaan yang tak dapat kembali",Pada akhirnya itulah yang aku katakan pada diriku sendiri bahkan dari masa lalu yang selalu kusembunyikan.

Tanpamu, akan terus menjadi suram selamanya. Tanpa melihat wajahmu, senyumanmu,dan tawa itu. Aku berkifir aku takkan terluka lebih dari ini,dan kutahu hal itu seharusnya tak pernah terjadi.

Aku bermimpi,dimana aku mengikuti punggungmu di dalam sebuah kegelapan. Mengingat dengan jelas lekuk tubuh yang mungil dan itu membuatku semakin tenggelam dalam lautan kenangan. Setiap bertemu dengan hal yang tak bisa kuterima menyangkut tentangmu,hanya air mataku yang tak berhenti mengalir. Di suatu tempat kau pasti seperti diriku yang sekarang. Perasaan yang sesak dan menyakitkan. Jika bisa berikanlah aku air mata jika kau dalam kesepian,dan aku akan menahannya. Biarkan aku menahan perasaan rindu ini sampai kita bertemu lagi.

Lebih dari yang kupikirkan,aku menaruhmu terlalu dalam dihati sehingga untuk menghapusmu seperti menyakiti diri sendiri. Aku tak dapat bernafas hanya dengan melihatmu dari kejauhan. Aku ingin berada di sisimu, seperti sebuah kebohongan,yang tak dapat melupakanmu seumur hidupku. Dan hanya itulah yang pasti.

Apa yang yang janji? Kau meninggalkanku,pergi jauh dari hidupku. Bukankah itu kejam? Berjanji tapi tak dapat menepati itu sebuah kejahatan. Aku selalu mengingatmu, memikirkan tentang semua hal yang kita lalui bersama. Aku merindukanmu,Naru.

My Little Light || ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang