Project 18 ; Sambat

639 67 19
                                    

Today, 07:15

Jevano
Princess
nanti jadi kan? 
udah nyidam McD banget nih. 

Nisrina
jadi kok
agak sore ya

Jevano
sure, aku work from home seharian
kamu mau kujemput nggak?

Nisrina
ih nggak!
jangan di jmpt, km kan udah di rumah
ngapain keluar lagi?
aku naik ojol aja

Jevano
lho, kan kamu Tuan Putri
harus di jemput dong

Nisrina
aku bukan Tuan Putri, Jevano

Jevano
for me, you are a Princess, okay
oh ya, nanti masuk aja ya
km tahu pass-nya kan?

Nisrina
enggak, aku nggak ingat pass kamu

Jevano
ck, ya udah nanti aku kasih tahu
nanti pencet bell-nya aja ya, Putri?

Nisrina
oke

Jevano
met kerja! 
can't wait to see you

**

The Wongso Hotel
Kota Yogyakarta
[13:43]

°•—Nisrina
Seharusnya, hari Jumat jadi hari yang luar biasa menyenangkan untukku karena besok aku libur, namun sayangnya setelah serangkaian kejadian yang begitu aneh sejak dua minggu yang lalu, nampaknya aku sudah tidak sanggup lagi. Oh, sebaliknya, today is the worst day among all those days these past few weeks. Berawal dari tadi pagi aku terbangun dengan perut luar biasa pegal dan tubuh yang nyeri dimana-mana. Berada di hari-hari yang sibuk dan didatangi oleh tamu bulanan bukanlah berita baik. Pikiranku dan tubuhku rasanya digempur full force oleh badai bertubi-tubi. Lalu sikap menyebalkan Wanda sejak tadi pagi. 

Aku sudah berusaha untuk mengacuhkan semua sikap menyebalkannya, aku berusaha mentolerir seluruh sikap kekanakan yang terlihat seperti ingin sekali bersaing denganku, padahal sebenarnya tidak ada masalah apa-apa bagiku di sini. 

Saat ini aku tengah berada di EDR, sedikitpun makanan tidak bisa masuk karena rasa pahit yang aku rasakan di mulutku. Willy sedang visit di luar, sementara aku terjebak di office untuk mengawasi jalannya event Pak Tejo yang diadakan hari ini juga event dari klien-klien lainnya yang kebetulan punya deal denganku. 

Ini jam istirahat. Aku tidak tahu bagaimana aku harus menghadapi rasa lelah ini dalam satu waktu. Aku hanya ingin memiliki waktu untuk berbaring, atau melakukan sesuatu untuk membuatku melupakan segalanya sejenak. 

"Hey Nina, capek banget ya?" suara tersebut membuatku terpaksa mengangkat kepalaku untuk menatap si pemilik suara yang kebetulan duduk di depanku. Gavin. Ia tersenyum lebar, sangat lebar. Sejujurnya ketampanan Gavin sudah tidak mempengaruhiku lagi. 

Oh, Gavin sering mengajakku keluar, hanya saja aku terlalu sibuk untuk menanggapi, or simply he's not on my priority anymore

"Oh hai, baru istirahat, Vin?" aku tidak menjawab pertanyaan basa-basi Gavin barusan. Seharusnya sih dia sadar kalau aku capek dan malas sekali diajak untuk berinteraksi. Bahkan mau diakali sebaik apapun wajahku dengan make up, rasa lelah pasti masih terpancar jelas di sana. 

"Iya, nih. Willy mana? Biasanya lu sama dia?" 

"Dia lagi visit client, jadi aku sendirian deh," aku tidak memiliki tenaga tersisa untuk terlihat senang dan bahagia. Gavin menganggukkan kepala dan ia mulai menyantap makanan. 

"Eh event-nya Pak Tejo nggak ada complain loh," ujar Gavin sambil tersenyum jumawa. Deretan gigi rapinya terlihat begitu putih, aku bertanya-tanya dalam hati apakah ia melakukan bleaching terhadap giginya. Hanya saja pikiran tersebut hanya aku usir dari pikiranku jauh-jauh. Memangnya ada urusan apa antara aku dan gigi cemerlang Gavin? 

When It's Just You and Me - [ DAY6 Lokal! Alternate Universe • pjh ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang