Dari Sini

82.6K 7.7K 114
                                    


Namanya Auriga Arsa. Tidak tahu deh panggilannya siapa. Yang aku tahu cuma dia suka kopi hitam. Aku juga tidak tahu wajahnya seperti apa. Tidak tahu dia suka apa. Aku tidak kenal dia siapa.

Hanya saja, namanya terlalu indah untuk dilupakan tanpa melihatnya. Setelah aku cari, Auriga diambil dari nama salah satu rasi bintang yang dikenal sebagai seorang penggembala, dan dalam bahasa sansekerta, Arsa berarti gembira. Jadi mungkin kurang lebih, ia seperti gembala yang diutus untuk membawa kegembiraan.

Dalam bayanganku, ia selalu tersenyum. Meskipun suka kopi hitam, tapi kurasa hatinya seputih kapas.

Dalam bayanganku, hobinya membaca.

Dalam bayanganku, ia senang bercanda, dan selalu tertawa. Entah kenapa, aku rasa ia sempurna.

Namaku Kama Arunika. Biasa dipanggil Nika. Arti namaku cahaya matahari terbit. Jadi harusnya sih, aku hangat. Sayangnya aku tidak merasa begitu. Satu-satunya yang aku inginkan di dunia ini, adalah untuk hidup dengan baik-baik saja.

Pertama kali aku tahu Auriga adalah dari kebiasaannya memesan kopi di tempatku bekerja.

Aku selalu merasa kami dekat, tapi bulan berlalu dan aku belum pernah lihat dia satu kalipun.

Biasanya begini, jam 16.45 hari Rabu, seseorang akan datang untuk memesan kopi atas nama Auriga Arsa. Tapi setiap minggu, yang datang berbeda. Lalu satu kali aku iseng bertanya, "Jadi, yang namanya Auriga Arsa siapa? Kok tiap minggu ganti-ganti?"

Satu pria yang beberapa kali datang berkata, "Oh, dia nitip." Hanya itu.

Aku selalu berpikir, mungkin minggu depan ia yang akan datang memesan kopinya sendiri, namun yang datang selalu teman-temannya yang lama-lama aku hafal wajahnya.

Awalnya aku hanya penasaran.

Tapi lama-lama, menunggu Auriga, menjadi yang nomor satu di hari Rabu.

A.U.R.I.G.A

Selamat membaca

Auriga Arsa (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang