(6) Aurel sakit? & flashback

282 14 0
                                    

Gue dan Aura menuju mansion keluarga SMITH, sampai di mansion keluarga SMITH kami pun menuju ke ruang keluarga tuk berkumpul.
"Urel, Ura, sini" panggil bang Rey lalu menutup pintu ruang keluarga karna ruang keluarga kedap suara jika pintunya ditutup. Gue pun berjalan ke arah bang Ano lalu duduk di pangkuannya, diikuti Aura yang berjalan menuju ke Revan.
"Pendaftaran kalian udh abang urus" ucap bang Rey
"Seragam udh diurus sama urel" lanjut gue
"Rencana sudah matang" lanjut bang Ano diangguki yang lainnya.
"Siapkan mental kalian" peringat bang Rey diangguki gue dan yang lainnya
"Sekarang abang mau tanya, AURELIA kenapa di laci kamar kamu ada banyak obat obatan yang bisa meredakan penyakit LEUKEMIA?" Lanjut bang Rey sambil menekan nama gue dan kata Leukemia. Gue pun seketika menunduk, bang Ano yang paham akan situasi langsung memeluk gue.
"Re, bang rey hanya bertanya" ucap bang Ano lembut
"Urel juga gatau punya penyakitnya atau ngga, tapi karna akhir akhir ini beda jdi buat jaga jaga aja" ucap gue pelan tapi dapat mereka dengar
"Besok sepulang sekolah kita ke RS" Tegas bang Ano
"Bang--" kata kata gue terpotong dengan ucapan dingin nan tegas seseorang
"Besok, atau malam ini" kata bang Ano dengan tegas dan dingin
"Besok sama Aura aja bang" tawar Aura yang membuat gue menghela nafas lega
"hufth yaudh terserah kalian aja intinya apapun hasilnya jangan DITUTUPI" Tegas bang Rey, Revan, dan bang Ano yang gue dan Aura balas dengan anggukan kepala
"Yaudah Urel tdr dlu ya" ucap gue lalu
Cup
Cup
Cup
Cup
Gue mengecup pipi aura, revan, bang Rey, dan bang Ano.
"Ura juga/Revan juga" balas revan dan Aura berbarengan lalu melakukan hal yang sama dengan gue
"Night, and nice dream" balas bang Rey dan Bang alano lalu mengecup balik pipi gue, Aura dan Revan.
Kami pun menuju kamar masing masing lalu tertidur.

«—Author Pov—»

Di mansion lain ada seorang wanita yang sedang memandang langit sambil mengingat masa masa bahagianya dengan sahabatnya yang telah tiada

'Alena, maafkan aku karna gagal menjaga anak anakmu' batinnya sambil menangis dalam diam mengingat kejadian dimana ia harus kehilangan sang sahabat ditangan suaminya sendiri

—FLASHBACK—

-7tahun yg lalu

Disebuah taman ada 2 orng wanita yang

"Ana, jika suatu saat nanti aku pergi tolong jaga anakku." Ucap seorang wanita, namanya ALENA QUEEN DIRGANTARA
"Memangnya kau mau kemana lena?" Tanya wanita yg satu lgi, namanya BULAN ANASTASIA XANDER
"Aku tdk tau, tapi firasatku mengatakan bahwa aku akan pergi jauh dari anak anakku" balasnya sendu
"Aku akan berusaha semampuku tuk menjaga anak anakmu" lanjut Anastasia

~2 minggu setelahnya Alena melahirkan anak kembar yang di beri nama ALANA PUTRI DIRGANTARA, dan ALINA PUTRI DIRGANTARA.

~saat anak anak Alena berumur 5 tahun terjadi sebuah tragedi yang sangat tragis

DOR
DOR
DOR
"KELUAR KAU TUAN DIRGANTARA" Teriak seseorang dari luar mansion membuat para penghuni mansion kaget
"Ada apa ini?" Tanya tuan dirgantara (ayah twins)
"KELUARGA KALIAN HARUS MATI" Tegas orng itu lalu

DOR
DOR
DOR

Tn. Dirgantara pun mati di tempat dengan tiga kali tembakan diarahkan ke perut, ddada lalu kepalanya.

"DADDYYYYY" teriak putrinya yang bernama ALINA PUTRI DIRGANTARA
"BAWA GADIS KECIL INI" Perintah RENDRA PUTRA XANDER
"Untuk apa ren?" Tanya sang adik yaitu RAYA DWI XANDER.
"Untuk dijadikkan anakku lah" balas RENDRA
"Oh yasudahlah, bawa gadis kecil ini" perintah Raya ke para bodyguard
Para bodyguard pun menunaikan perintah dari tuan mereka.

Sedangkan di dalam mansion.

"Mom, Alin mana?" Tanya seorang gadis kecil kepada sang ibunda
"Mommy gatau sayang, kamu sembunyi di kamar Mommy dlu ya. King, kamu sayang dengan Alana? Jaga dia, bahagiakan dia maaf tante hanya bisa menjaga mu sampai sekarang. Bunda pamit, bawa Alana ke ruang rahasia kita sampai suasana sudah aman." Ucap Alena
"Jangan bun/momm" ucap keduanya
"Alana jadilah perempuan hebat dan kuat untuk membalas semuanya, carilah kembaranmu dan berbahagialah nak, mommy pamit. Alking, jaga Alana, bahagiakan dia bantu dia menjalani hari harinya" ucap Alena
"Hiks mom-- mommy" tangis Alana pun pecah lalu memeluk sang mommy
"Hiks bun--da" tangis Alking pun pecah
Lalu alking membawa Alana menuju ke lemari pakaian yang berada di kamar Alena lalu bersembunyi disana, jangan salah sebenarnya didalam lemari terdapat lorong rahasia menuju ke ruangan rahasia milik Alena. Sampai di ruang rahasia, Alking pun mengecek cctv seluruh ruangan di mansion. Dengan Alana yang masih berada di gendongannya

Twins A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang