(8) leukemia stadium awal?

273 13 0
                                    

Kami pun fokus dengan pelajaran yang diterangkan sampai bel pulang terdengar
--------
KringggKringgg

"Re, ke rs nya sama aku aj" ucap bang Ano yang gue balas anggukan kepala
"Kak, jadi ga?" Tanya Aura
"Sama bang Ano aja, kamu langsung pulang ya jangan keluyuran dulu" jawab gue
"Yaudah hati hati" ucapnya
"Juga" jawab gue lalu menuju parkiran diikuti bang Ano
"Aku yang nyetir" tegas bang Ano lalu membuka pintu samping kemudi dan duduk di kursi kemudi membuat gue menghela nafas
"Yaudah" jawab gue lalu duduk ke kursi samping kemudi
Mobil pun melesat di jalanan yang tdk begitu ramai, sampai di RS kami pun segera ke ruangan dokter spesialis kanker
Toktoktok
"Masuk"
"Aurelia christiana smith" ucap gue
"Silahkan duduk nona muda dan tuan muda SMITH" ucap sang dokter
Lalu gue pun di periksa dan menjalani tes tes, skip aje ya setelah tes hasil pun keluar dan ternyata benar kata bang Rey ternyata gue menderita LEUKEMIA stadium awal. Bang Ano kaget dengan hasilnya
"Dok, bisa duplikat hasilnya?,namun duplikatan nya menunjukkan tdk ada penyakit" pinta gue membuat bang Ano melotot
"Dek" tegur bang ano
"Bisa nona namun besok baru siap diantarkan hasilnya" ucapnya
"diantar?" Tanya gue
"Iya nona" ucapnya
"Baiklah aku percayakan padamu" ucap gue
"Baiklah kami permisi" dingin bang Ano lalu menarik tangan gue keluar ruangan menuju ke parkiran
Saat di mobil kita sama sama diam

«-Alvino Pov-»

Dimobil gue diem aja soalnya gue masih sedikit kesal dengan Aurel, bisa bisanya dia mau nyembunyiin itu penyakit dari keluarganya, why?? Apa alasannya namun gue tau ia melakukan hal itu karna alasan yang kuat, ya pasti. Akhirnya dia membuka suara lebih dulu
"By, kamu marah?" Tanya nya dengan nada parau membuat gue menoleh
"G" jwb gue singkat lalu mengalihkan pandangan ke depan
"M-aaf" ucapnya parau membuat gue ga tega
"Hiks maaf hikss" tangis nya pun pecah membuat gue menepikan mobil lalu melihat ke arahnya sambil memeluknya
"Ngga re, ano ga marah sama rere" ucap gue sambil mengelus pucuk kepalanya dan mengecup pucuk kepala nya
"Hiks beneran?" Tanya nya sambil mendongak kan kepala, membuat gue ga tega saat melihat mata nya dipenuhi air mata, hidungnya memerah dan bibirnya bergetar, gue pun mencium pipi nya dan memeluknya semakin erat sampai tangisannya reda berganti dengan dengkuran halus. Lalu gue mengecup pelan pelipisnya dan meletakkan kepala nya di paha gue, lalu lanjut menyetir menuju mansion
Sampai di mansion gue menggendong Rere kesayangan gue menuju ke kamar nya namun saat di ruang tengah gue di sodori berbagai pertanyaan yang hanya gue jawab dengan tatapan dingin, berjalan menuju kamar gue dan meletakkan rere di ranjang sementara gue menuju ke walk in closet tuk berganti pakaian.
Setelah berganti pakaian gue menuju ke rere kesayangan gue dan mengecup pelan pelipis nya
"Tidur yang nyenyak kesayangan nya ano maafin ano ya tadi ngediem in kamu baby" bisik gue tepat di telinga nya, lalu gue duduk di sebelah nya

'Eungh'

"Ano?" Panggil rere membuat gue menoleh
"Kenapa baby?" Tanya gue
"Maafin rere, rere gamau rencana yang udah kita susun harus hancur karna penyakit rere" ungkapnya membuat gue memandang sendu rere lalu kembali memeluknya
"Yaudah rere mandi dlu udh jam setengah lima" ucap gue lembut
"Gendong" rengeknya dengan puppy eyes membuat gue pasrah akhirnya gue menggendong rere ala koala ke kamar mandi lalu gue menunggu di luar kamar mandi

20 menit kemudian rere selesai mandi

"Ayo" ucap gue lalu keluar kamar terlebih dahulu

«-Aurel Pov-»

Gue ketiduran?
"Ano?" Panggil gue membuat bang Ano menoleh
"Kenapa baby?" Tanyanya
"Maafin rere, rere gamau rencana yang udah kita susun harus hancur karna penyakit rere" ungkap gue membuat bang Ano memandang sendu gue lalu kembali memeluk gue
"Yaudah rere mandi dlu udh jam setengah lima" ucapnya lembut
"Gendong" rengek gue dengan puppy eyes membuatnya pasrah akhirnya dia menggendong gue ala koala ke kamar mandi lalu dia menunggu di luar kamar mandi
20 menit kemudian gue selesai mandi

"Ayo" ucap bang Ano lalu keluar kamar terlebih dahulu
Gue mengikutinya dibelakang

"Gimana hasilnya?" Tanya bang Rey
"Kata dokter besok suratnya diantar kesini" jawab gue
"Kenapa tadi kita tanya ga dijawab?" Tanya bang rey lagi dengan nada dingin ke bang Ano
"Mau ngeliat adiknya mati gara gara sesak nafas?" Tanya balik bang Ano dengan nada menusuk
Gue pun teringat saat digendongan bang Ano gue ga tidur namun menahan sakitnya sesak nafas, ya itulah kebiasaan gue abis nangis dada nya nyesek trus jadi susah nafas
"Udah udah" lerai gue
"Kaka bener gapapa?" Tanya Aura
"Gapapa raa" jawab gue lembut

Twins A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang