.
.
.
."Eren Yeager...Kalau saja ia mau jadi dengan ku. Kulindungi dia tidak seperti si sialan itu"
.
.
."Ah! sial, sial, sial!"
Buk! Buk! Buk!
"Kenapa sekarang aku malah memikirkannya"
"Wajahnya, bibirnya, matanya...hihih suggoku kirei."
...
"Levi-san, gps tersebut sudah terpasang dan lokasinya bisa dilihat dalam perangkat anda."
"Ah, Arigatou Leo"
"Hai'"
Tut!
Ia berjalan keluar meninggalkan ruangan, dengan lesu melangkahkan kaki melewati koridor. Gelapnya langit mulai menyapu semburat indah senja. Kehilangan penyemangat membuat dirinya segan untuk melakukan rutinitas. Separuh jiwa yang masih betah di sana. mata itu, irisnya, berharap terbuka sekali lagi. Menatapnya dengan penuh kasih sayang.
...
Sudah lama waktu berlalu dan Levi mulai kehilangan niatnya untuk serius memainkan peran dalam dunia kerja.
Kenny, yang notabenenya sebagai paman Levi mulai merasa resah dengan keadaan Levi sekarang. Sebenarnya Levi belum sepenuhnya memegang perusahaan Ackerman, ia masih dalam proses perkembangan sebagai pemimpin perusahaan tersebut, bisa dibilang masih calon.
Kenny lah yang masih menjadi pemimpin sekarang, levi memanglah sangat berpotensial untuk menjadi pemimpin baru.
Namun semenjak kejadian tak terduga yang menimpa Eren bermula, ia lebih memilih untuk berlama lama di ruangannya namun hanya untuk melihat ke luar kaca. Menikmati indahnya bentangan cakrawala.
..."Satte, doko kara hajimeyou ka"
Ucapnya selagi menyibak rambut ke belakang.Pertama tama ia menentukan kemana Petra akan pergi, GPS terus melacak keberadaan Petra. Namun Levi memutuskan untuk pulang terlebih dahulu dan mengganti setelannya demi keberhasilan rencana.
Setelah menyiapkan semuanya Levi mulai mengikuti arah GPS ke tempat tujuan Petra pergi, setelah beberapa lama mengikuti, posisi akhirnya berhenti di sebuah taman. Levi memarkirkan mobilnya di tempat yang agak jauh dari taman, lalu ia berjalan menuju sana mencari keberadaan gadis berambut oranye tersebut.
Levi mulai menelusuri taman yang lumayan luas tersebut, terlihat banyak sepasang sejoli yang menikmati pemandangan sungai yang tidak jauh dari sana. Pantulan sinar rembulan menerangi taman yang remang remang.
Sekelebat rasa iri Levi rasakan, ingin juga ia membawa pasangannya pergi ke taman berduaan menikmati indahnya pemandangan matahari terbenam.
Ia menggelengkan kepala membuyarkan pikiran halunya, kembali fokus mencari Petra.
Dan tanpa disangka sangka di kejauhan terlihatlah sosok Petra yang sedang membeli minuman, Levi langsung mencari tempat duduk yang tidak terlalu dekat dengan tempat Petra membeli minuman. Dengan harapan tempat duduk yang di tempati petra tidak terlalu jauh dari pandangan Levi.
Dan benar saja Petra menempati kursi yang tidak terlalu jauh, tepat di bawah pohon yang rindang. Menaruh satu cup kopi panas di sebelahnya, malam itu memang terasa lebih dingin menusuk. Seperti mata yang sedang mengawasinya 'dingin dan menusuk'.
Setelah menunggu beberapa lama datanglah seseorang dari kejauhan, tingginya seperti pria standar pada umumnya namun sangat cocok dengan data yang dikumpulkan oleh Leo, gaya rambut undercut dengan warna mocca, dan walaupun mulutnya tertutupi oleh scraft melihat dari gambar yang dikirimi oleh Leo pun ia juga pasti tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arigatou Gomen Aishiteru
FanfictionA little story about Levi and Eren All characters based from Attack On Titan are belongs to Isayama Hajime. I hope u like my story! Masih masa perbaikan dan update♡