Chap 2

1K 95 6
                                    

Sebelumnya...

"kau meminta maaf kepadanya, tetapi kau masih mempunyai wanita jalang itu, heh... Sungguh lucu" ucap Mikasa dingin.

...

Keesokan paginya Petra mendatangi perusahaan milik keluarga Ackerman, pastinya dia ingin menemui Levi.

Bunyi ketukan sepatu Highhils bermerek nan mahal pemberian sang kekasih menggema di sepanjang koridor,para staff dan pegawai yang lewat segera membungkukkan badan saat melihat Petra.

Ya mereka membungkukkan badan karena 'paksaan' dari atasan mereka.

Sebenarnya mereka membungkukkan badan saat Eren datang, walaupun Eren sudah bilang pada mereka agar tidak melakukannya mereka tetap melakukannya, menurut mereka Eren adalah anak remaja yang sangat sopan dan baik yang patut di hormati.

Petra berjalan sambil mengangkat dagu dan menenteng tas miliknya.

Sesampainya di depan ruang CEO petra langsung membuka pintu lalu masuk tanpa permisi, Levi yang sedang sibuk mengurus berkas langsung menatap tajam siapa yang datang.

"Apalagi." Tanya Levi

"Sayaaangg~ aku mauu.." Ucap petra manja lalu mendekati Levi dan mengecup pipinya, terlihat bekas cetakan merah bibir ber lipstik miliknya di sana.

"... Your money pleasee~" Ucap Petra lagi

Levi memutar bola matanya malas

"Bukankah aku sudah memberimu kemarin? "

"Uh... I-itu aku sudah... Memberikannya kepada ibuku.. Dia D-dia membutuhkannya untuk membeli obat, j-jadi aku memberikannya setengah dari pemberianmu sayang "
Ucap Petra dengan panjang lebar.

Levi hanya menghela nafas panjang, lalu mengeluarkan kartu credit miliknya dan memberikannya kepada Petra. (Tenang babang Levi holkay)

Yas!

"Arigatou Levi~ " Ucap Petra, ia ingin mengecup pipi Levi lagi hingga ada tangan yang menghalangi....

ya itu tangan saya ʕ •ᴥ•ʔ (canda)

Levi langsung menghalangi bibir Petra yang akan mendarat di pipinya dengan tangannya.
Petra kebingungan

"Doushita no Levi?" Tanya Petra

"Cepat pergi atau akan ku ambil kembali kartuku." Ancam Levi

Tanpa banyak tanya, Petra langsung bergegas pergi dengan suasana hati yang sangat gembira membayangkan tas mahal yang dia impikan akan menjadi miliknya.

Sementara itu Levi di hantui rindu dengan masakan yang sering Eren bawakan untuknya.

"Eren... Aku merindukanmu"

Batinnya.

Suasana kota sudah semakin panas, sang surya sudah menduduki tahta tertingginya, sinarnya terasa sangat panas di kulit.

Levi mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang stabil, mata tajamnya hanya menatap lurus ke depan, sayu. Kurang tidur.

Sesampainya di rumah sakit, ia turun membawa makanan untuk Mikasa dan Armin yang menjaga Eren di sana. Ia memasuki gedung rumah sakit, perawat dan dokter yang melihatnya berjalan pun menundukkan badan memberi hormat, ia hanya membalasnya dengan anggukkan.
(Saking banyaknya yang bungkukkin badan, sampai sengklek kepala si babang.) jk.

Ckleek...

Levi langsung memasuki ruang inap Eren

Hanya ada mikasa di sana, Armin sedang bekerja. "Maafkan aku karena memukulmu kemarin" Ucap Mikasa datar.

"Hm." Ucap Levi datar juga

Levi menaruh makanan yang ia bawa untuk Mikasa dan Armin di meja, dan berjalan menuju ranjang Eren lalu duduk di kursi di samping ranjang. Tangannya menyentuh pipi kurus milik Eren, dingin batinnya.

Bibir pink yang dulu selalu tersenyum bahagia saat ia memberinya hadiah, kini menjadi sangat pucat.

 
Hanya elektrokardiogram yang menjadi pemberitahu bahwa nyawa sang empu masih menempel di tubuhnya.

Tak lama airmata menetes dari mata Levi, rasa penyesalan masih menghantuinya hingga saat ini.

Tak henti henti mulutnya mengucap maaf  berkali kali, ia menggenggam tangan Eren lalu mengecup punggung tangan halusnya.

"Gomenasai.... Eren.." Ucap Levi lirih untuk yang kesekian kalinya.

Ckleek

Terdengar bunyi pintu terbuka, menampilkan seorang pria berjas putih atau ¹snelli memasuki ruangan, dengan seorang perawat berbalut baju hijau mendorong ²Medicine Trolley berisi banyak obat obatan.

(¹snelli adalah jas dokter.)

( ² Troli obat adalah lemari beroda yang umumnya ada di klinik/rumah sakit yang dimaksudkan untuk menyimpan dan mengangkut obat-obatan.)

"Sumimasen.. Kami akan memeriksa keadaan saudara Eren, bisa meminta waktu sebentar?" Ucapnya sopan

Levi hanya mengangguk dan beranjak dari kursi, lalu mendudukkan dirinya di sofa yang di sediakan. Matanya sayu sayu mulai menutup, lalu ia terlelap ke dalam alam mimpi.

Levi POV

Aku terbangun di sebuah padang rumput yang sangat hijau, angin menerpa wajahku, aku belum pernah merasa setenang ini.
Ku tutup mataku sejenak, untuk merasakan suasana yang sangat tenang ini.

"Levi-san..."

Aku langsung membuka mataku, aku terkejut ada yang memanggil namaku, tapi....siapa?

"Levi..."

Suara itu terdengar kembali, aku berlari mencoba mencari asal suara tersebut

"Levi... Kemarilah"

Suara itu semakin dekat, sampai akhirnya aku menemukan seorang yang sangat kukenal. Ia duduk sendirian, surai coklatnya bergoyang mengikuti alunan angin. Ia menoleh ke belakang, tersenyum padaku.

"Eren...."

TBC

Makasih buat yang udah baca! Love u all ✨
ありがとうございまーす♡

Arigatou Gomen AishiteruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang