Harsh Reality [1/1]

317 29 0
                                    

"Tidak!" Teriak seorang gadis. Park Chaeyoung.

"Nak k---" Chaeyoung memotong ucapan sang ayah. "Aku bilang tidak ya tidak!"

"Ayah tak meminta pendapatmu, ayah hanya memberi tahu jika ayah akan menikah lagi"

"Yah...." suara nya melirih. "Dua bulan, baru dua bulan ibu meninggalkan kita, sekarang ayah ingin menikah lagi? Ayah jahat!" Matanya berkaca - kaca.

Sungguh, ia sangat kecewa dengan ayah nya. Bagaimana bisa ia menikah lagi saat hati Chaeyoung masih terluka seperti ini? Entah apa yang ada di fikiran sang ayah.

"Chaeyoung! Mau kemana kamu?! Chaeyoung!" Teriak sang ayah saat Chaeyoung berjalan cepat menuju pintu utama. Saat ini Chaeyoung hanya ingin menenangkan fikiran nya.

***

Terhitung sudah hampir dua minggu Chaeyoung mendiami ayah nya. Jujur ia masih kesal pada Jae Wook--ayah Chaeyoung. Jae Wook bahkan tetap akan menjalankan pernikahannya.

"Mau kemana kamu?" Jae Wook bertanya pada Chaeyoung yang terlihat rapih berjalan keluar. Tapi itu tak di jawab, Chaeyoung hanya diam, tak berniat menjawab pertanyaan Jae Wook.

"Jangan keluar, kita akan pergi kerumah mama kamu" calon mungkin lebih tepatnya. Tapi apakah Chaeyoung mengakui itu?

"Chaeyoung! Jangan keluar ayah bilang, jangan sampai ayah kasar padamu" suaranya meninggi. Chaeyoung takut, sedih, marah, dulu ayah nya tak pernah seperti ini. Tapi sekarang? Sudahlah Chaeyoung terlalu berharap pada ayahnya itu. Jelas - jelas ayah nya sudah berubah, itu bukan Jae Wook yang dulu lagi, sadarlah Chaeyoung.

"Aku tak ingin bertemu dengan jalang itu" ucap Chaeyoung sinis.

"Jaga bicara mu!" Bentak Jae Wook.

"Kata kata ku bahkan sudah paling sopan yang ku ucapkan untuk jalang mu itu"

Plak

Tamparan keras Chaeyoung terima. Wajah nya terlempar kesamping, namun ia tak mengembalikannya lagi, ia tetap mempertahankan wajahnya menghadap samping. Menahan air mata yang akan jatuh dalam sekali kedipan matanya saja, ia menahan itu.

Tamparan itu tak sakit untuk Chaeyoung, tapi perilaku Jae Wook lah yang membuat itu semua terasa sakit, bahkan seluruh tubuh nya merasakan sakit itu, terutama hatinya.

"Ayah tak pernah mengajarkan kamu berbicara seperti itu!" Jae Wook sedikit merasa bersalah karena menampar Chaeyoung. "Memang bukan ayah, tapi perilaku ayah, semua perilaku ayah kepadaku mengajarkan aku menjadi seperti ini!" Nada berbicara Chaeyoung meninggi, ia pergi meninggalkan Jae Wook yang terdiam.

***

Ceklek

"Dari mana saja kamu?" Jae Wook bangkit dari duduknya dan menghampiri Chaeyoung yang berada tak jauh dari pintu utama. Gadis itu terlihat sangat lemah.

Aroma alkohol tercium di indra penciuman Jae Wook, Chaeyoung memang mabuk, bahkan itu sudah menjadi obatnya untuk menghilangkan stres.

"Siapa yang mengajarkan mu mabuk seperti ini hah?"

"Berisik!" Jae Wook tersentak, ia terkejut dengan balasan singkat nan menyakitkan dari Chaeyoung. Kenapa anak nya berubah?

YoonRosé story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang