Kalau Siang gini, Semua Anak-anak jelas udah Pulang semuanya. Suasana Taman Kanak-anak yang awalnya Ramai, Sekarang kembali sepi.
Guru-guru yang masih berada di kawasan terlihat baru saja keluar dari Ruang rapat setelah selesai membahas Persiapan Kelulusan Peserta Didiknya. Tak kerasa, Sebentar lagi Anak-anak yang berada di kelas B akan Naik ke jenjang selanjutnya, di Sekolah Dasar.
"Oit Anak kecil!"
"Siapa yang Anak kecil? hah?" Sejeong tertawa melihat respon Tzuyu saat ia memanggil nya Anak kecil. Tapi jujur deh, Tzuyu tuh kalau didepan Kakak-kakak nya emang keliatan manja banget.
Apalagi kalau di depan Mba Krystal, Hm. Gak ada malu nya dia minta di jajanin. Maklum, Guru-guru disini emang sedeket itu. Bahkan mereka bisa menganggap satu sama lain sebagai Saudara.
"Kapan sidang?" Sejeong menghampiri Tzuyu yang sedang duduk di Ayunan.
"Bulan depan nih Kak, Doain ya"
"Semoga lancar. Aamiin.."
"Gak kerasa ya udah mau Lulus aja"
"Hm, Ngeliat kamu mau Lulus. Kak Selma jadi kepikiran.." Sejeong menghela nafasnya kasar, Wajahnya terlihat sedih dan tak ada semangat.
"Kapan ya Kak Selma Nikah.." Lanjutnya
"Kirain apaan.." Tzuyu memutar bola mata nya malas. Kenapa sih? Gak Kak Jihan, Kak Selma, Mba Krystal semuanya pengen cepet cepet nikah?
"Emangnya kamu gak mau nikah dek?" Sejeong memiringkan Kepala nya ke arah Tzuyu.
"Mau sih kak, Cuma ya gausah buru-buru harus ada. lagian Zoya juga masih mau menikmati masa-masa muda ini" Jelas Tzuyu, membuat Sejeong mendengus sebal.
"Kamu kan masih umur 23 ya. Biasanya Orang tua belum banyak bawel tuh kalau anaknya belum Nikah" keluh Sejeong, emangnya gitu ya?
"Kakak nih umur 26 belum punya Pacar, di tanyain terus. Kapan nikah? Soalnya ya, Sepupu Kakak umur 21 Aja udah pada Nikah Dek, Makanya Kak Selma di liatnya aneh" Curhatnya.
"Masih umur 26 kak, Masih muda itu mah. Tenang aja, Jodoh gak akan kemana"
"Kayak Lagu Afgan,"
"Lagu yang mana?"
"Jodoh pasti bertemu~"
"Kak Selma jadi ngebayangin deh" Sejeong kembali membuka suara, Tampak nya Wanita ini memang sedang banyak pikiran dan perlu mengeluarkan isi hatinya.
Padahal sih fakta nya, Sejeong emang lagi kebanyakan nonton Sinetron. makanya dia kepikiran tentang pernikahan terus.
"Apa?"
"Gimana ya? Kalau ternyata selama ini ada Orang yang Diam-diam suka sama aku" Ujar Sejeong
"Ya bisa aja sih Kak" Tzuyu berusaha menanggapi sebaik yang ia bisa. takut takut kalau ucapannya malah menyakiti perasaan Sejeong.
"Terus tiba tiba datang ke Rumah Orang tua Kak Selma di Kampung, Buat minta restu"
"Hm, Kak.. Kayaknya-" Tzuyu memijat leher nya, Imajinasi Sejeong harus segera dihentikan.
"Kenapa? Gak mungkin ya?" Tanya Sejeong, Wajahnya makin suram aja kalau di liat, Tzuyu jadi gak tega bicara Jujur.
••••
"Assalamualaikum, Pak"
"Waalaikumsalam, Alhamdulillah sampai juga ya. Gimana Le? Macet?"
"Gak begitu Pak"
"Silahkan, Duduk"
Taehyung kembali datang ke Surabaya, tepatnya kini ia berada di kediaman Orang tua Adelia Zoya. Faktanya, ia berada di Sukabumi juga bertepatan karna dirinya mendapat Dinas disini. Karna Tak ingin melewatkan kesempatan, Taehyung memanfaatkan Waktunya untuk bertemu kembali dengan Orang Tua Zoya.
Pertemuan kali ini lebih Jelas tujuannya, Taehyung tak akan bermain-main lagi. Hatinya sudah yakin dan tak akan goyah.
Kondisi Mama Anin juga jauh lebih baik dari sebelumnya, Taehyung yakin ini adalah waktu yang tepat untuk menjelaskan Maksud dan Tujuannya.
"Jadi Bagaimana?"
"Bismillah.. Begini Pak, Saya mengenal Zoya memang baru-baru ini dan belum terhitung satu tahun, Walau kami belum kenal cukup lama, tapi dalam lubuk hati ini, Saya yakin Zoya adalah Pasangan yang tepat untuk saya"
Kami belum memiliki Hubungan apa-apa Pak, Masih sebatas Teman. dan mungkin, Zoya juga menganggap saya sebagai Orang tua Muridnya.
Namun dengan hati tulus dan penuh tanggung jawab saya berniat untuk bisa mengarungi hidup bersama dengan Zoya.
Saya juga sudah mempertimbangkan semuanya Pak. Semoga Tuhan memberi petunjuk apa yang saya lakukan ini memang jalan yang tepat. Usaha dan terus menjaga Zoya adalah janji saya kepada bapak"
Taehyung mengucapkan kata kata tersebut dengan begitu menganggumkan. Ia berbicara lantang, namun masih terdengar lembut. Ada keyakinan yang begitu besar di setiap kata yang ia lontarkan.
"Apa yang membuat kamu yakin?" Sebagai seorang Ayah, Bukan hal yang mudah utuk melepaskan Putri kecilnya. Farhan tak ingin salah mengambil keputusan, Ia perlu diyakinkan.
"Sifat Tulusnya membuat saya yakin Pak.."
"Saya Laki-laki yang memiliki Satu Anak. Dan Perlakuan Zoya kepada Anak saya membuat saya begitu kagum, Kini kami seolah tersihir dan merasa sangat bergantung kepada Zoya. Setelah saya pikir, Tujuan hidup saya adalah membahagaikan Anak-anak saya. jadi memilih Pendamping yang tepat adalah bagian dari itu semua"
"Insha Allah.. Saya merestui Niat kamu Vian, Tolong jangan kecewakan kepercayaan saya kepada kamu." Ungkap Pak Farhan, Suara nya terdengar bergetar. Mungkin beliau merasa tak menyangka jika waktu ini akan datang di kehidupannya.
"Pasti pak,"
"Kini, Saya serahkan kepada Zoya. Ini keputusannya untuk memilih jalan hidupnya. Saya tidak bisa memaksakan apa yang seharusnya menjadi Hak dia" Ujar Farhan, dan Taehyung kembali mengangguk setuju.
"Nggih Pak, Kalau seandainya memang Zoya enggan. Saya terima apapun keputusannya. Mungkin jika bukan Zoya, Allah punya rencana lain kepada Saya" Jelas Taehyung,
Farhan tersentuh dengan segala kalimat yang Taehyung lontarkan, Untuk pertama kali nya ada Laki-laki yang berani melamar Putri nya dengan niat murni nya.
"Jadi? Apa rencana kamu setelah ini?"
"Jika Bapak izinkan, Saya ingin menjelaskan Maksud dan Tujuan ini kepada Zoya secara langsung"
"Di Hari Wisuda nya"
"Doain lancar ya" - Vian
KAMU SEDANG MEMBACA
Querencia
FanfictionTidak ada Laki-laki yang Sempurna, Namun Sebaik-baiknya Laki-laki adalah yang mau Berusaha. ©zuyiworld, 2020