💞satu❤️ ...1

645 88 5
                                    

Happy Reading
💝💝💝💝💝

💝💝💝

Tiiiiin...tiiiiiiiin...tiiiiiiiin

" Waduh non...maaf paman ketiduran"

" Iya sudah gak apa..saya yang terlalu malam..eh..pagi.."

" Non...siapa ini..?."

" Sssssttttt....tolong bantu saya bawa dia ke pavilium mama , paman...!"

" Bebbb..baik non...tttt...tapi noon..kok..?!?!"

” sssssttttt...ayoo... jangan tanya dia siapa.. karena aku juga gak tau dia siapa , paman"

" OOO...baik non.."

Sean membaringkan orang itu diranjang , laki-laki yang dia tolong tadi di jalan.

" Paman..tolong ambilkan baju , baju paman yang agak besar buat dia ganti baju !!!"

" Baik non..tapi non.. apa muat..? "

" Liat aja nanti..yang paling besar. pokoknya longgar ....paman kan badannya juga tinggi.."

" Baiklah non.."

Sean mulai memeriksa luka laki-laki itu secara menyeluruh dan segera melakukan pertolongan pertama.

Sean mengambil beberapa alat kedokteran yang ada di clinik kecilnya.

Ya Sean punya klinik kecil yang lengkap setara  Emergency Room. Semisal ada yang tiba-tiba sakit sewaktu waktu bisa dilakukan pertolongan pertama sebelum ke RS.

Bukan perkara susah buat keluarga Xiao untuk membeli segala alat  kedokteran , bahkan jika Sean mau papanya bisa membuatkan Sean rumah sakit sendiri.

Tapi karena Sean baru 2 tahun meniti karir setelah lulus dari sekolah kedokteran di Shanghai ,jadi Sean merasa kurang berpengalaman untuk punya rumah sakit sendiri.

Apalagi Sean merasa ada  yang lebih pantas mendapatkan peluang itu selain dirinya.

💝💝💝

Satu bulan berlalu, semua luka pasien rahasia Sean sudah membaik cecuali luka jahitan didadanya akibat sentuhan timah panas dan robekan diperutnya masih tidak sepenuhnya kering. Tubuhnya masih terbujur lemah tanpa sadarkan diri.

Monitor detak jantung masih setia menemani, bagai alunan musik pilu menemani pasien yang Sean tidak tau asal usul nya , diruangan yang lumayan besar namun sepi . Infus dan oksigen mask juga segala selang berbagai warna menempel ditubuhnya.

Luka memar memang sudah mulai mengering namun luka pukul dikepalanya dan luka tembak di dadanya Juga luka robek diperutnya membuat pasien tak kunjung sadar .

Setelah operasi kecil untuk mengeluarkan peluru didadanya , pasien lumayan mengeluarkan banyak darah namun tak sampai kekurangan darah, karena penanganan yang tepat oleh dokter Sean.

Paman A'beng akan patuh menunggui pasien rahasia ini, saat Sean harus tugas di RS. Tak ada yang tau keberadaan pasien rahasia ini . Ya kecuali Sean dan paman A'beng.

2 Love One Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang