Aku terbangun, dan melihat ke sekeliling ku, terlihat kami sudah sampai di depan rumah sunghoon.
"Kenapa lu nggak bangunin-" Sebelum selesai berbicara omoganku langsung dipotong oleh sunghoon.
"Bantuin gue bawain barang-barang" Kata sunghoon, aku mengangguk dan turun dari mobil.
Lalu kami pergi ke bagasi mobil dan membawa semua barang-barang yang tadi kami beli.
Kami masuk ke dalam rumah sunghoon, dan menyimpan semua barangnya di dapur.
"Akhirnya sampe juga" Kata seseorang yang lagi duduk di sofa sambil nonton TV di ruang keluarga.
"Jake? Bukannya lu ada kelas tambahan?" Tanya sunghoon.
"Yup, kata gurunya kalo udah selesai ngerjain quiznya boleh langsung pulang, yaudah gue kesini" Kata Jake. Kita pergi lagi ke dapur.
"Apa ini?" Gumam sunghoon pas liat ada sticky note, yang di tempelin di kulkas.
"Sunghoon-a, eomma harus pergi ke nikahan anak temen eomma di jeju, sunhee juga ikut, maaf ya eomma gak ngajak kamu hehehehehe, kamu di rumah aja, kalo takut suruh Jake sama jay nginep ok. -eomma-"
"Aish" Dengus sunghoon.
"Kenapa hoon?" Tanya Jake, terus ngambil sticky notenya, dan dia keliatan seneng banget pas liat isi sticky notenya.
"Asik, nginep!, (y/n) lu mau ikut nginep disini? Ajak sunoo sama yuna juga" Kata Jake.
"Enggak-enggak entar berantakan dimana-mana" Kata sunghoon.
"Kalo gue ikut juga gue gak bawa baju ganti" Kataku, dan Jake memegang kedua tanganku dan memohon.
"Kan bisa minta tolong sama yuna ato gak sunoo buat ngambil baju ke rumah lu, ato gak minjem bajunya adiknya sunghoon, plis.. (Y/n) mau ya... " Kata jake, dengan matanya yang berbinar-binar.
"O-ok, sekarang bisa lepasin tangan gue kan?" Jake langsung melepas genggaman tangannya dari tanganku.
"Aish, tuan rumahnya aja belum ngizinin, udah buat rencana sendiri aja" Kata sunghoon, aku pun langsung melihat kearah sunghoon.
"Gini aja gue udah ngebantuin lu kan, jadi sebagai gantinya malem ini kita boleh nginep disini gimana?" Tanyaku, dan sunghoon menghembus nafas kasar,lalu mengangguk dengan terpaksa.
"Yeay!!!" Teriak Jake.
Akupun memberitahu sunoo dan yuna tentu saja mereka setuju, dan aku meminta tolong kepada yuna untuk mengambilkan baju ganti dari rumahku.
"Udah kan sekarang kita mulai buat makanannya" Kata sunghoon, aku mengangguk dan mulai membuat sandwich.
"Ibu chef, gue perlu ngelakuin apa?" Tanya Jake, aku tertawa dengan sebutan yang Jake berikan.
"Ibu chef hahahaha, asisten tolong potong buah-buahannya ya" Kataku. Jake pun mulai memotong buah-buahannya, dan sunghoon mulai membuat whip cream.
Setelah semuanya siap, akupun mulai membuat sandwich buah, dulu di dunia nyata aku sudah melakukan berbagai kerja patuh waktu seperti di salon, cafe,minimarket,dan berbagai restoran.
Aku mulai mengoles whip cream diatas roti dan diberi potong buah dan diakhiri dengan di tutup roti lagi lalu di potong segitiga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Selesai, ini buat contohnya, entar yang buat minju besok pagi biar masih fresh,coba aaa~" Kataku, sambil memberikan sandwich nya kearah mulut Jake dan sunghoon.
"Wahh!! Daebak, ini enak parah" Kata jake, sampai bibirnya di penuhi krim.
"Aish, berantakan banget sih kalo makan,kaya anak kecil" Kataku sambil membersihkan krim di bibir Jake dengan tanganku.
"A-ah makasih" Kata Jake, pipinya mendadak merah.
"Ehemmm.. " Kata Sunghoon.
"Oh, sunghoon juga ternyata masih kaya anak kecil" Kataku dan membersihkan ujung bibir sunghoon dari krim.
"Bukannya lu ju-ga mau buat muffin?" Tanya sunghoon.
Sunghoon POV
Tangan (y/n) tiba-tiba mendekati wajah gue, dan membersihkan krim yang ada di ujung bibir gue, dengan sentuhan yang pelan dan halus.
Gue terdiam saat (y/n) melakukan itu.
"Bukannya lu ju-ga mau buat muffin?" Tanya gue.
Dia mengangguk semangat sambil menatap gue.
Dia mulai membuat muffin.
"Eh, gue ke toilet dulu ya" Ucap gue dan mereka ngangguk.
Gue pergi ke kamar mandi, dan gue liat muka gue mendadak merah.
"Aish, gue kenapa hari ini? Akh, gue gak bisa ngelupain sentuhan tangannya (y/n), gue udah gila, gak mungkin tujuan gue sekarang cuman buat balikan sama minju" Gumam gue sambil mandangin diri gue di kaca kamar mandi.
Gue balik ke dapur, dari jauh gue liat (y/n) sama Jake, ketawa-ketawa gitu.
(Y/n) POV
Aku mulai membuat muffin, Jake membantuku, tiba-tiba dia mengajakku bercanda.
"Lu tau gak orang yang ditusuk di tembak gak mati?" Tanya Jake.
"Superhero?" Jawabku.
"Orang-orangan sawah" Jawabku lagi.
"Salah, nyerah?" Tanya Jake, aku pun mengangguk.
"Orang gak kena" Jawab Jake kita berdua pun tertawa terbahak-bahak, kita gak nyadar kalo sunghoon udah ada di depan kita.
"Oh, sunghoon sini, muffinnya entar lagi jadi" Kata Jake, aku memukul pelan lengan Jake.
"Entar lagi jadi darimana, adonannya aja belum jadi" Kataku, dan sunghoon pun ikut membantuku membuat muffin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Akhirnya jadi, jangan di makan dulu masih panas!" Larangku karena mereka sudah tak sabar untuk mencicipi nya.
"Wah, harum apa ini?" Kata jay yang baru dateng.
"(Y/n) baru aja bikin sandwich buah sama muffin" Kata Jake sambil menunjuk ku.
Author POV
Jay mengambil sandwich dan memakannya.
"Wah, daebak! Enak parah, kalo gue jadi suaminya (y/n) bisa-bisa otot perut gue yang selalu gue jaga, bisa-bisa pada ilang" Kata jay,dan langsung ditatap tajam sama Jake dan sunghoon.
"Ya... Ya... Kan gue bilangnya kalo, santai broo" Kata jay ke kedua sahabatnya itu.
"Parah gak bagi-bagi" Kata sunoo dan yuna yang juga baru datang.
Yuna memberikan tas dengan isi baju tidur dan baju untuk esok hari untuk dipakai (y/n).
"Nih, sesuai dengan pesanan lu" Kata yuna.
"Makasih, yun"kata (y/n).
"Asik malem ini, gue jamin bakal asik banget!" Kata yuna, dengan senyum jailnya.
