Beberapa hari telah berlalu, kini Itachi mulai menerima kematian temannya. Dia berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik lagi agar kematian temannya tidak sia-sia. Namun, dia merasa gagal menjadi seorang teman yang membiarkan temannya mati. Disamping itu dia juga teringat kata ayahnya bahwa selalu ada kelahiran setelah kematian.
Sedang berdiam di danau, terdengar suara Izumi memanggil namanya dari jauh.
“Itachiii!” sapa Izumi. “Hihi, ternyata kau disini. Aku mencari mu tadi, aku pikir kau sedang latihan.” lanjutnya
“Ya aku memang sedang latihan, tapi sudah selesai. Oh iya sebelumnya aku minta maaf karena tidak datang untuk menemuimu saat itu.” balas Itachi dengan rasa sedih
“Ah tidak masalah tak usah dipikirkan aku juga tidak menunggumu terlalu lama karena ada urusan mendadak. Lagipula kau kan sekarang Genin jadi wajar saja kalau sibuk dengan misi-misi mu” ujar Izumi dengan senyumnya.
“Terima kasih… ngomong-ngomong ada apa kau kemari?” tanya Itachi
“Oh ini, aku mendengar kabar bahwa teman tim mu telah mati dibunuh oleh penjahat yang kuat, jadi aku disini untuk menghiburmu ^^ aku juga membawakan beberapa kue dango yang sudah ku beli untuk dimakan bersama, kau mau tidak?” jelas Izumi dengan wajah yang menghibur.
Itachi hanya melihat kue dango itu sambil merasa lapar.
“Apa kau tidak mau?” tanya Izumi
“Humm, aku…” jawab Itachi dengan malu
“Jika kau tidak mau aku akan memakannya sendiri. Baiklah aku akan memakannya…” sambung Izumi
Itachi melihatnya seperti ingin memakan kuenya, dan ternyata memang dia menginginkan kue itu.
“Hihi, kau ini kenapa kau sangat malu untuk memakannya Itachi. Mari makan bersamaku” ujar Izumi dengan senyuman.
Itachi dan Izumi pun menikmati kue itu, Itachi kini merasa senang. Dia sangat berterima kasih pada Izumi karena telah mewarnai hatinya kembali.
“Terima kasih kau telah menghiburku walaupun hanya dengan kue dango aku sangat bahagia ^^” ujar Itachi dengan wajah tersenyum
“Kau tidak perlu berterima kasih Itachi ini adalah tugas ku menjadi seorang teman. Tapi aku berharap kita lebih dari teman, eh humm… maaf bukan itu maksud ku” jelas Izumi dengan wajah memerah
Itachi hanya bisa tersenyum bahagia melihat tingkah laku Izumi yang sangat malu kepadanya. Dia merasa Izumi adalah teman sekaligus penyemangat hidupnya, disaat temannya tewas hanya Izumi yang mengerti keadaan Itachi.
“Tenanglah Itachi semua akan baik-baik saja kau tak perlu takut sendirian aku selalu ada disisimu dan akan menemanimu.” lanjut Izumi dengan wajah bahagianya.
“Humm, Terima kasih kau telah mengerti keadaanku.” balas Itachi sambil tersenyum
“(Izumi kau… berbeda, kau special, ku harap kau selamanya seperti ini, membuat orang-orang disekitar mu bahagia bahkan diriku juga)” ucap Itachi dalam hati.
Sore telah tiba, Itachi dan Izumi pun kembali ke rumah.
“Izumi, apakah kau mau ku antar pulang?” tanya Itachi.
“Eh, itu anuu… tak usah Itachi, keluargamu pasti menunggumu jadi aku tidak ingin merepotkanmu, lagipula kau sedang dalam keadaan berduka aku tidak ingin membuatmu menjadi tambah lelah.” balasnya
“Humm, kau sangat perhatian. Terima kasih sekali lagi atas hari ini. Hari ini sangat menyenangkan, kau benar-benar membuatku bahagia.” ujar Itachi
Izumi makin tersipu malu, dia pun memutuskan untuk segera pulang.
“Baiklah Itachi aku pulang dulu ya, sampai jumpa!” teriak Izumi dengan melambaikan tangannya
“Sampai jumpa, Izumi” balas Itachi.
“(Dia… membuat ku memikirkan nya)” gumam Itachi.
Sejak saat itu, Itachi mulai memikirkan Izumi walaupun sikapnya masih dingin seperti biasanya. Izumi adalah orang yang menyejukkan hatinya disaat semua orang menganggap nya seorang yang gagal dan pengecut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Itachi Yami to Hikari (Kegelapan dan Cahaya) [END]
Художественная прозаKarakter yang tersedia disini merupakan karakter yang dibuat oleh Masashi Kishimoto, namun cerita nya merupakan karangan saya sendiri. ~SINOPSIS~ Itachi, seseorang yang berusaha menciptakan kedamaian. Perjuangannya sangatlah sulit, tapi 2 orang yang...