Kudeta

331 51 5
                                    

5 tahun berlalu, Itachi tumbuh menjadi seorang remaja yang berbakat serta jenius seperti nama julukannya Itachi si jenius. Begitu banyak waktu yang dilalui, sehingga dia menjadi pria tampan yang digemari banyak wanita Konoha. Sementara adiknya Sasuke kini menginjak usia 8 tahun, dia mulai masuk akademi seperti yang dilalui Itachi dahulu.

“Nii-san, apakah kau benar-benar lulus di usia ku?” tanya Sasuke

“Humm, kakak lupa…” jawab Itachi

“Kau ini, menyebalkan. Nii-san, apakah kau bisa mengajariku jutsu api?” tanya Sasuke lagi

“Aku tidak ada waktu Sasuke, aku harus pergi ke pertemuan klan.” ujar Itachi

“Humm, Nii-san selalu sibuk.” jawab Sasuke yang kecewa

“Kemarilah…” ajak Itachi dengan tersenyum kaku

Sasuke pun mendekati Itachi.

“Maaf Sasuke, lain kali saja ya” ujar Itachi sambil mengetuk jidatnya.

“Nii-san selalu saja seperti ini, lain kali lain kali tapi nyatanya tidak pernah ada waktu untukku.” jawab Sasuke dengan wajah kesal

Itachi hanya bisa tersenyum mendengar kata-kata adiknya dan pergi meninggalkan Sasuke di rumah.

*Di kuil Klan Uchiha

Di pertemuan rahasia klan Uchiha, Fugaku ayah dari Itachi sangat berperan penting di klan Uchiha. Fugaku merupakan ketua dari klan Uchiha, karena kekuatan dan level Sharingan yang dia miliki jauh lebih hebat dari anggota klan yang lain. Dia juga merupakan ketua dari kepolisian Konoha.

“Kita harus melakukan Kudeta, agar warga Konoha tau kita tidak pantas diperlakukan seperti ini!” celetuk salah satu anggota

“Tenanglah, kita tidak boleh bertindak seenaknya. Karena kalian tau bahwa Hokage Ketiga tidaklah mudah dikalahkan.” sahut Fugaku yang berusaha menenangkan keadaan

“Ku dengar, posisi Hokage Ketiga akan diganti dengan Hokage yang baru. Bagaimana jika tuan Fugaku saja yang menjadi Hokage Keempat?” tanya salah satu anggota

“Yaa benarr!” jawab semua anggota dengan suara sorakan yang semangat.

“Maaf semuanya, aku tidak bisa seenaknya mencalonkan diri. Karena level Hokage haruslah tinggi. Aku bukan orang yang pantas menerima posisi itu.” jelas Fugaku dengan tenang

“Bukankah kau yang paling kuat. Kau tidak boleh kalah dari Minato, kau bahkan lebih kuat darinya.” jelas salah satu anggota

“Tidak ada yang tahu bagaimana kedepannya. Biarkan saja Hokage ketiga dan para tetua yang memilih siapa yang akan menjadi Hokage selanjutnya.” ujar Fugaku

“Kalau begitu kita kudeta saja, untuk apa mempertahankan diri di dalam desa yang penuh dengan keegoisan ini. Kita diperlakukan layaknya sampah yang dibuang dari Konoha.” jelas salah satu anggota

“Iya benar!!!” sahut semua anggota

Itachi yang mendengar hal itu semakin kesal, menurut Itachi kudeta bukanlah tindakan yang benar dan seharusnya tidak dilakukan.

“Kalian semua salah, kalian tidak bisa seenaknya kudeta pada desa yang selama ini telah membantu kita dan menerima kita di sini. Meskipun kita hidup berpisah dari Konoha namun setidaknya mereka masih bisa mencukupi kehidupan kita. Kita bukanlah sampah melainkan kita adalah yang spesial.” celetuk Itachi

Semua terdiam, namun tidak ada yang setuju dengan Itachi. Hanya Izumi yang menyetujui penjelasan Itachi.

“Itachi benar, jika kita tidak ditampung oleh desa ini maka kita tidak akan mempunyai tempat tinggal bahkan kita akan menjadi klan yang terbuang dan benar-benar menjadi sampah yang sesungguhnya.” jelas Izumi

“Tapi disini tidak ada rasa kepercayaan dan kepedulian.” celetuk salah satu anggota

“Jika memang seperti itu, maka kita tidak akan pernah tinggal di desa ini. Rasa kepercayaan dan kepedulian itu sebenarnya ada namun kalian tidak menyadari hal itu, mereka peduli pada kita dan percaya pada kita oleh sebab itu kita dianggap klan yang spesial dan kuat. Kita bisa melihat kedamaian dalam kegelapan.” jelas Izumi kembali

“(Anak ini, kenapa sepemikiran dengan Itachi)” gumam Fugaku

Fugaku dan Itachi hanya terdiam, Shisui yang melihat penjelasan Izumi pun terkagum. Pemikiran Izumi, Itachi dan dirinya sangatlah sama.

“Jika perdamaian tidak ada maka aku akan mewujudkan perdamaian itu di dalam kegelapan ku sendiri.” lanjut Izumi

Izumi pun pergi dan meninggalkan pertemuan itu. Dengan rasa yang yakin, dia berjanji akan menjadi saksi perdamaian Uchiha.

Tak lama kemudian Itachi mengejar Izumi.

“Izumi, tunggu…” teriak Itachi

“Ah, Itachi.” sahut Izumi

“Kau, apa kau ingin melakukan itu? Apa yang tadi kau katakan? Apa kau tau resikonya?” tanya Itachi

“Tenanglah Itachi aku akan melakukan yang terbaik, supaya kita bisa berdamai dan rasa saling kepercayaan itu ada. Aku tidak ingin kudeta dilaksanakan dengan cara yang sangat kejam, aku mencintai desa ini dan juga mencintai klan ku tapi aku tidak bisa memilih atau pun mengikuti kudeta kemauan pada anggota lain.” jelas Izumi

“Kau…” ujar Itachi sambil terkagum mendengar penjelasan Izumi

“Aku percaya kepadamu Itachi dan kau harus percaya padaku bahwa kita berdua akan mewujudkan perdamaian itu.” ujar Izumi sambil memeluk Itachi

Itachi hanya bisa diam dengan penjelasan yang Izumi katakan dia sangat terpesona. Betapa senangnya dia bertemu dengan Izumi yang sepemikiran dengannya. Mulai saat itu, Itachi, Izumi dan Shisui saling bekerja sama untuk menciptakan perdamaian yang abadi.

Itachi Yami to Hikari (Kegelapan dan Cahaya) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang