22

728 101 21
                                    


𝙶𝚘𝚖𝚎𝚗 𝚔𝚕𝚘...
-𝚝𝚢𝚙𝚘
-𝚊𝚕𝚞𝚛 𝚊𝚌𝚊𝚔
-𝚋𝚊𝚗𝚢𝚊𝚔 𝚜𝚔𝚒𝚙
-𝚐𝚊 𝚜𝚎𝚛𝚞
-𝚐𝚊𝚓𝚎
-𝚋𝚊𝚑𝚊𝚜𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚋𝚜𝚝𝚛𝚊𝚔
-𝚘𝚘𝚌
-𝚍𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚕 𝚑𝚊𝚕 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚗𝚜𝚞𝚛 𝚞𝚗𝚏𝚊𝚎𝚍𝚊𝚑 𝚕𝚊𝚒𝚗𝚗𝚢𝚊

________________________________________

Sialan, masalah apalagi ini. Bukankah kasus Dazai sudah sangat merepotkan jiwa dan raga Atsushi? Sekarang kasus bagaimana lagi. Karna adanya kata 'pembunuhan' mau tidak mau Atsushi harus mendengarkan dengan seksama, ia tidak mau salah langkah dan terlibat lebih dalam.

"A-ah kalo itu gw tau, yang pelakunya belom ketahuan kan? 3 anggota keluarga sedarah mati dalam satu ruangan yang sama dan sisa 2 orang remaja yang satunya pingsan satunya lagi pendarahan dikepala, entah gimana rumahnya itu jadi disebut rumah mati sama warga sekitar bahkan polisi juga ikutan nyebut rumah mati. Habis itu selesai interogasi, salah satu polisi yang bertugas ditemuin terbunuh tanpa jejak. 2 hari setelahnya satu polisi lagi ditemuin mati dan mayatnya ada ditempat yang hampir sama kaya polisi sebelumnya, kebetulan korban polisi kedua itu partnernya polisi yang pertama. Karena ga mau nambah korban, kasusnya ditutup tanpa alasan tetap" Jawab sekaligus jelas Atsushi ragu ragu, tapi entah kenapa Atsushi merasa tertarik dan firasatnya mengatakan bahwa kali ini tidak akan terlalu merepotkan. Walaupun hanya sebatas firasat, Atsushi tetap berharap firasatnya itu benar.

"Iya bener yang itu. Gw emang agak ragu ngasih tau ini, cuma karna lu yang ngelaporin Dazai jadi gw bongkar aja semua disini"

Atsushi yang mendengarnya bingung sendiri apa maksud perkataan Fyodor, kenapa memangnya kalau ia yang melaporkan Dazai? Apakah ada hubungannya?

"Jadi 2 remaja yang tersisa dirumah mati itu salah satunya gw, yang kena pendarahan" Ucap Fyodor tanpa terlihat adanya unsur kebohongan di setiap kata yang diucapkan. Atsushi tanpa sadar menahan napasnya sendiri untuk sementara, dan kembali normal ketika pandangan Fyodor menuju dirinya.

"Oh.. Jadi?"

Sekarang Atsushi sangat bingung harus berbicara seperti apa, takut menyinggung karena salah dalam pemilihan kata atau yang lain.

"Gw mau minta maaf"

"Eh?"

"Ya, gw minta maaf"

"Lah"

"Maaf

"Bentar dulu njir, lu ngapain minta maaf"

"Nanti diakhir lu bakal tau"

"Sialan"

Kesal? Sangat.
Atsushi sudah panik ketika Fyodor meminta maaf berkali-kali dan saat ditanya apa alasan ia meminta maaf malah seperti itu jawabannya. Tapi yasudah lah, Atsushi juga masih penasaran kenapa lelaki didepannya ini membahas kasus 4 tahun lalu yang sudah ditutup.

"Hehe sorry lah"

"Bacot, jadi kenpa lu ngebahas kasus 4 tahun lalu?"

"3 orang yang dibunuh itu kakak gw ama ortunya Dazai, si Dazai ada adek dan adeknya itu lagi dirumah siapa gitu gw lupa"

Oh Kyouka

"Oasu bisa gitu"

"Jadi 2 remaja yang ga kebunuh itu gw ama Dazai"

"Ya"

"Nah terus gw kan pendarahan dan Dazai pingsan"

"Hooh"

"Yang bunuh 2 polisi ama 3 anggota keluarganya itu Dazai sendiri"

Sekali lagi napas Atsushi terhenti dan tubuhnya diam membeku saking terkejutnya, Dazai lagi?
Apa karena ini Fyodor meminta maaf? Tapi firasatnya mengatakan bukan karena ini, lalu apa? Cukup pikiran yang terlalu jauh, Atsushi ingin fokus ke topik yang ini terlebih dahulu.

Apartment Room 91 [LONG HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang