16

841 124 20
                                    

𝙶𝚘𝚖𝚎𝚗 𝚔𝚕𝚘...
-𝚝𝚢𝚙𝚘
-𝚊𝚕𝚞𝚛 𝚊𝚌𝚊𝚔
-𝚋𝚊𝚗𝚢𝚊𝚔 𝚜𝚔𝚒𝚙
-𝚐𝚊 𝚜𝚎𝚛𝚞
-𝚐𝚊𝚓𝚎
-𝚋𝚊𝚑𝚊𝚜𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚋𝚜𝚝𝚛𝚊𝚔
-𝚘𝚘𝚌
-𝚍𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚕 𝚑𝚊𝚕 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚗𝚜𝚞𝚛 𝚞𝚗𝚏𝚊𝚎𝚍𝚊𝚑 𝚕𝚊𝚒𝚗𝚗𝚢𝚊

________________________________________

"Yaa.. Itu sih, gatau ah" Atsushi bingung sendiri mau menjelaskan bagaimana.

"Lah lu kan yang yang punya ini bego" Ucap Tanizaki sambil memainkan tongkat baseball yang dipegangnya. "Bukan punya gw, lagian kan-" Atsushi menjeda perkataannya dan melirik Akutagawa di sampingnya yang sedang memainkan jarinya.

Atsushi menarik napas panjang dan..

"RYUU BANTUIN GW NAPA" Teriak Atsushi sambil memeluk Akutagawa di sampingnya, tidak peduli apakah nanti ia akan di cap orang gila atau bagaimana.

"Ha? Apaansi kok gw" Orang yang dipeluk serta diteriaki hanya menjawab diam tak bergerak sambil memainkan rambut Atsushi.

"EH ASU ITU SUARA SIAPA ANJER" Tanizaki spontan berdiri dan mengambil bantal sambil bersiap seolah akan melemparkan bantal yang dipegang. "Trus itu lu ngapain? Meluk udara kah?" Tanya Ranpo sambil menyisir surai Atsushi menggunakan jari jarinya.

"Meluk gw lah anying, jan pegang pegang" Akutagawa memukul tangan Ranpo yang menyisir rambut Atsushi. Bagi Akutagawa yang berhak menyentuh Atsushi hanya dirinya sendiri. Tidak lebih darinya, Atsushi hanya milik Akutagawa seorang.

"Duh, sakit as- eh bangsat yang mukul gw siapa" Ranpo melihat sekeliling. Tanizaki yang sedari tadi memperhatikan sambil berdiri hanya diam tak bergerak. "Atsushi, lu bilang apa tadi? Ryuu?" Tanya Tanizaki berhati hati sambil mulai berjalan mendekati Atsushi lagi. Yang ditanya hanya diam dan semakin menekan wajahnya di perut orang- ralat hantu yang ia peluk untuk menutupi ekspresinya.

Yang dipeluk? Ya diem doang sambil tetep mainin rambut yang meluk, don porget ngontrol tekanan batin serta detak jantung.anzay

(Dazai : tangan si Akut gatel banget keknya

Akutagawa : bosen njir

Author : abaikan, bek tu stori)

"Akutagawa Ryunosuke" Ucap Atsushi pelan.

'Akutagawa? Korban pembunuhan yang itu? Ngapain teriak teriak sambil minta tolong? Mana yang dipanggil nama panggilan, trus itu Atsushi ngapain?' Ranpo berpikir sambil memperhatikan posisi Atsushi yang saat ini. Kalau diperhatikan lagi, Atsushi benar benar seperti memeluk sesuatu karena badannya yang agak terangkat. Semacam memeluk makhluk tak kasat mata mungkin?

"Gausah ngeliatin dia, mau gw colok mata lu?"

Ranpo terkejut mendengar suara yang nyaris seperti bisikan. Bukan bisikan lembut, bahkan tadi terasa aura mengancam didalam ucapannya. Entah bagaimana tubuhnya juga ikut merinding setelah mendengar suara tadi.

"Kenapa? Gw disini" Jawab Akutagawa sambil mengelus rambut perak Atsushi. Tanpa Akutagawa sadari, dirinya mulai terlihat di mata kedua teman jinko nya(?). "Anying hantunya muncul beneran" Ranpo melempar bantal yang ada di sampingnya ke arah Akutagawa.

"Gausah lempar lempar asu, jinko ikutan kena ntar" Akutagawa melempar balik bantal yang awalnya dilempar Ranpo dan memeluk kepala Atsushi. "Hah siapa? Jinko?" Tanya Tanizaki speechless. "Hm.. Atsushi maksud gw" Jawab Akutagawa dengan posisi yang sama dan tidak ada niatan merubahnya.

"Oo lah lu kan hantu, maksudnya udah dibunuh, udah mati, kok lu bisa disini? Bisa meluk Atsushi jug- GA USAH MELUK MELUK DIA ANJ" Tanizaki langsung menarik Atsushi dari Akutagawa. Dan mundur beberapa langkah.

Apartment Room 91 [LONG HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang