24

582 89 7
                                    



𝚜𝚘𝚛𝚛𝚢 𝚔𝚕𝚘...
-𝚝𝚢𝚙𝚘
-𝚊𝚕𝚞𝚛 𝚊𝚌𝚊𝚔
-𝚋𝚊𝚗𝚢𝚊𝚔 𝚜𝚔𝚒𝚙
-𝚐𝚊 𝚜𝚎𝚛𝚞
-𝚐𝚊𝚓𝚎
-𝚋𝚊𝚑𝚊𝚜𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚋𝚜𝚝𝚛𝚊𝚔
-𝚘𝚘𝚌
-𝚍𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚕 𝚑𝚊𝚕 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚗𝚜𝚞𝚛 𝚞𝚗𝚏𝚊𝚎𝚍𝚊𝚑 𝚕𝚊𝚒𝚗𝚗𝚢𝚊

________________________________________


Karena malas menjelaskan, Atsushi pun langsung menyalakan rekaman tadi dari handphonenya. Tanizaki dan Ranpo hanya menyimak dan mendengarkan sambil sesekali terlihat sedang berpikir, mungkin efek bosan jadi lebih serius.

Akutagawa hanya melihat tanpa terlihat ingin serius, bahkan sepertinya tidak niat untuk mendengarkan. Ranpo juga terlihat sangat menikmati masalah masalah yang datang tanpa berniat menyerah atau menganggap ini adalah hal yang membosankan. Kalau Tanizaki sih kadang niat kadang engga, dia saja mendengarkannya setengah setengah. Jika menurutnya menarik ia akan terlihat serius mendengarkan, jika pembicaraannya sedang tidak asik dia mendengarkannya dengan keterpaksaan dan setengah setengah.

Setelah rekamannya habis, Ranpo terlihat menghela napas panjang dan Tanizaki seperti membayangkan sesuatu. Menurut dugaan Atsushi, Tanizaki sedang membayangkan bagaimana Dazai membunuh orang tuanya dan saudaranya sendiri.

"Menurut lu yang mau dibilang si Fyodor Fyodor itu apaan? Kan keputus tuh gegara telat, bego bat" Tanya Tanizaki pada siapapun itu. Atsushi hanya memandang Tanizaki dengan wajah speechless, padahal kan Tanizaki sendiri kadang suka telat karena hal sepele seperti lupa mengikat tali sepatu atau salah membawa tas dan akhirnya keberangkatannya ke sekolah tertuda.

Beralih ke Ranpo, ia terlihat sedang berpikir dan sama sekali tidak menanggapi pertanyaan Tanizaki. Ranpo hanya fokus pada pikirannya sendiri, entah ia memang tidak mendengar pertanyaan yang diberikan Tanizaki atau memang sengaja mengabaikannya.

Sebenarnya Ranpo juga memiliki pertanyaan yang sama seperti Tanizaki, dan sedang memikirkannya sendiri. Kalau tentang yang lainnya kurang lebih ia sudah paham intinya, tinggal dua saja. Bagaimana melaporkan dan atas dasar apa, serta kalimat terputus yang diucapkan Fyodor.

Tak lama, Ranpo menyimpul senyum tipis diwajahnya yang membuat Tanizaki serta Atsushi merasa heran. Walaupun itu adalah senyuman, tapi tetap saja terlihat berbeda. Mungkin ada sedikit keraguan dibalik senyumannya, dan juga ada rasa lega didalamnya.

"Dia ikut bunuh?"

"Hah" Atsushi menatap bingung Ranpo dengan wajah polosnya, Tanizaki juga ikut menatap Ranpo dengan ekspresi yang menjelaskan ia tidak mengerti apapun. Yang dipandang hanya menggaruk lehernya canggung dan senyuman ragu. "Si Fyodor itu ikut bunuh Akutagawa, dipaksa dan terpaksa karna atas dasar Dazai" Ucap Ranpo sambil bersandar di pinggiran sofa melepas panas yang ada didalam otaknya. Sejujurnya ia sendiri kurang yakin dengan jawaban yang diberikan, tapi menurutnya jawaban itu yang paling melegakan pikiran serta otaknya.

"Hah asu bentar bentar, gimana? Kenapa? Kok gitu? Darimana?" Tanya Tanizaki. Otaknya benar benar tidak bisa diajak kerjasama saat ini, ia sama sekali tidak paham kenapa bisa seperti itu.

"Coba aja lu bayangin. Setiap orang kan sadar ga sadar selalu ngerasa diri sendiri paling bener, Dazai gitu juga. Dazai punya Fyodor yang tutup mulut tentang semuanya, yang jadi saksi bisu nya Dazai. Fyodor kan selalu nurut sama dia, jadi otomatis Dazai sedikit ataupun banyak pasti bakal ngerasa berkuasa dan ngendaliin Fyodor ditangannya. Jadi Dazai pasti nyuruh Fyodor ngikutin apa yang dia rasa bener, dan bunuh Akutagawa pake keterpaksaan apalagi Fyodor sendiri yang bilang dia selalu ngikutin Dazai karna takut. Intinya ya gitu, paham ga lu" Jelas Ranpo panjang lebar. Yang jadi masalah, Ranpo menjelaskannya menggunakan beberapa gambaran yang agak menyangkut di otak Tanizaki. Untungnya sedikit demi sedikit Tanizaki memahami penjelasan yang diberikan.

"Ah.. Gitu toh, paham paham. Harusnya"

Tanpa atas dasar perintah, Ranpo langsung menyentil kepala Tanizaki yang ada di sampingnya sekuat tenaga tanpa rasa ragu dan kasihan. "Sakit bangsat, salah gw apaan anjir" Tanizaki mengaduh sambil menggosok kepalanya di tempat mendaratnya telunjuk Ranpo yang datang secepat kilat.

"Lu bego kelebihan dosis atau otak lu belom dicolokin ke stop kontak sih, lemot banget padahal kalo soal nonton yang dakaretai dakaretai otoko itu jaringannya langsung 4G"

˖𖧧 ָ࣪

______________________________________

𝙼𝚊𝚊𝚏 𝚔𝚊𝚕𝚘 𝚐𝚊𝚓𝚎, 𝚝𝚢𝚙𝚘, 𝚐𝚊𝚛𝚒𝚗𝚐, 𝚊𝚝𝚊𝚞 𝚙𝚎𝚗𝚍𝚎𝚔

Apartment Room 91 [LONG HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang