Sepuluh

464 65 7
                                    

Terhitung satu minggu semenjak kejadian memalukan antara SinB dan Jungkook di ruang musik, tingkah SinB tidak berubah namun entah kenapa setiap kali melihat Jungkook membuat wajah nya panas.

Ini bukan SinB sekali. Biasa nya gadis dingin ini akan menghiraukan sesuatu yang tidak penting apalagi berbau romansa seperti sekarang tapi Jungkook memang mulai mempengaruhi kehidupan nya.

Gadis ini berada di kamar sembari melihat ponsel namun muncul pesan dari orang yang tidak ia kenal.

"Dimana?" tertulis pesan di layar ponsel nya.

SinB tidak menghiraukan pesan dari nomor tidak dikenal. Tanpa membuka pesan, kini ia lanjut mencari beberapa video dance untuk menambah gerakan baru.

Sudah jelas kan Dancing is my life mungkin itu moto yang cocok untuk SinB. 

Baru beberapa menit video berjalan terlihat nomor tidak dikenal menelpon dan menganggu aktivitas nya. Satu kali dihiraukan dua kali dan terus sampai SinB merasa geram.

SinB yang sudah tidak tahan langsung mengangkat telepon.

"Agh! Berenti menelponku!" teriak SinB bahkan sebelum si penelpon berbicara sepatah kata pun.

"..."

SinB merasa kikuk setelah mendengar pembicaraan dari seberang sana. Tanpa menunggu lama dia langsung berganti pakaian dan turun ke bawah.

***

Keluarga Jungkook memang terlihat seperti harmonis apalagi melihat sosok ayah nya yang pandai bergurau kepada orang lain tapi siapa sangka dibalik wajahnya menyimpan dendam kepada anak nya sendiri.

Tuan Jeon. Dengan wajah murka dia terus memukuli sang anak tanpa rasa kasihan. Entah apa yang menyebabkan pertengkaran ini terjadi tapi satu hal yang pasti tubuh Jungkook sudah babak belur.

Siapa yang bisa menyangkal bahwa Jungkook akan mendapat perlakuan mengenaskan mengingat sosok diluar sangat berbeda dengan di rumah. Berkelahi, merokok, pembullyan terhadap orang kesan kuat dan sangar mungkin lebih cocok untuknya.

Lalu apa yang menyebabkan ayah nya murka hari ini?  Tidak ada. Karena pengaruh alkohol dia kembali mengamuki anak nya sendiri. Bukan kah ini terlalu kejam untuk Jungkook? Ini sudah menjadi kebiasaan bahkan rasa sakit pun terkadang tidak terasa lagi.

Dua jam berlalu. Adik nya sudah mondar mandir di dalam kamar sang kakak berharap ada yang bisa membantu nya karena jujur saja Somi selalu bersama ibunya saat Jungkook di siksa sang ayah. Tetapi hari ini dia sendirian karena ibu nya diluar karena urusan pekerjaan.

"Oppa tahan sebentar ya, Somi sudah menyuruh orang kesini." ujar Somi sembari kembali mengecek luka memar yang sudah berwarna kekuningan bercampur obat yang di olesinya tadi.

"Somi-ya, terimakasih dan maaf kakakmu ini selalu merepotkanmu." jawab Jungkook pelan dan mengeluarkan senyum manis nya.

Somi menangis setelah mendengar kakaknya bicara. Siapa yang tidak sedih melihat sosok yang selalu mengaku kuat kini babak belur dengan wajah lebam karena dipukuli ayah sendiri. Kita semua tau apa yang Somi rasakan.

"Ayah jahat! Aku membencinya." Ucap Somi dengan sesegukan karena terlalu banyak menangis.

"Tidak boleh dia adalah ayahmu." Jungkook selalu mengatakan ini bukankah dia juga adalah ayahnya tetapi Somi selalu mendengar kalimat ini saat dia berusaha mengeluarkan rasa kesal nya kepada sang ayah.

"Oppa juga anak nya, bukan aku saj--" belum sempat bicara bunyi bel di bawah memutuskan pembicaraan Somi.

"Oppa tunggu sebentar." Somi bergegas keluar kamar dan membuka pintu luar karena orang yang ia undang sepertinya sudah datang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

오름 공주( Ice Princess) [sinkook] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang