4. Smile

1.2K 242 31
                                    

Kringg kringg
Bel pulang sekolah telah berbunyi. Murid-murid sudah berkemas untuk segera pulang.

Yuna langsung keluar usai berkemas karena daritadi Jisung sudah menunggunya. Meninggalkan aku yang masih membereskan alat tulis sekaligus piket kelas.

Jam sudah menunjukkan pukul 13.50. Usai piket aku segera mengambil tas dan keluar dari kelas. Tujuanku saat ini adalah parkiran sekolah.

Baru saja aku keluar kelas tapi ponselku berdering. Tertera nama kak Heeseung disana. Kugeser tombol hijau guna menyambungkan panggilan.

"Halo Ji-na." Nada bicara kak Heeseung sedikit ragu.

"Halo." Perasaanku sudah tidak enak.

"Begini Ji-na, hari ini kau pulang bersama Yuna saja yah. Kakak tak bisa mengantarmu pulang karena masih ada urusan khusus anggota OSIS."

Tepat sasaran. Kak Heeseung memang ketua OSIS yang sangat sibuk. Sebenarnya aku tidak keberatan jika ia tak mengantarku pulang.

Tapi masalahnya sekarang, YUNA PULANG BERSAMA JISUNG DAN UANG JAJANKU PUN SUDAH TAK ADA KARENA MASIH DIPINJAM YUNA.

"Tapi kak Heeseung, Yuna sudah pulang bersama dengan Jisung. Uangku pun masih dipinjam olehnya. Bagaimana aku bisa pulang?"

"Hmm bagaimana yah? Ah aku punya ide. Bagaimana jika kau pulang bersama Sunghoon saja?" Sarannya.

"Hmm sebenarnya aku masih kesal dengannya karena kejadian tadi. Tapi.... baiklah aku mau pulang bersamanya. Jika ia tak mau bagaimana?"

"Kau paksa saja. Atau kau merengek saja kepadanya? Kemarin kau juga merengek kan." Jawabnya enteng.

"Baiklah. Kututup dulu telfonnya."

"Ok."

Tutt
Sambungan telfon terputus.

Kulangkahkan tungkaiku pergi menuju parkiran sekolah.


☪︎⋆✧*。



Sesampainya di parkiran sekolah aku mulai mencari-cari keberadaan kak Sunghoon.

"Ah itu dia si manusia es." Ujarku bersemangat setelah menemukan keberadaan kak Sunghoon dan langsung berlari ke arahnya.

"KAK SUNGHOON!!!" Teriakku.

Ia hanya memutar bola matanya malas.

Hosshh hoshhh
Aku mulai menetralkan napasku.

"Kak Sunghoon hari ini aku boleh pulang bareng kakak kan?"

"Ck, kau lagi." Decaknya jengah.

"Boleh yah kak? Hari ini kak Heeseung tak bisa mengantarku pulang. Uang jajanku pun masih dipinjam Yuna. Jadi aku tak bisa memesan ojek online. Kumohon." Mohonku padanya dengan menunjukkan puppy eyes.

"Aku tak mau pulang bersamamu. Masalahmu bukan urusanku." Kak Sunghoon segera memakai helm dan menaiki motor.

Segera saja aku naik ke atas motornya agar ia mau mengantarku pulang.

"Apa-apaan kau ini?!? Cepat turun!" Perintah kak Sunghoon hanya sebuah angin lalu bagiku. Pokoknya hari ini aku mau pulang bersamanya meskipun kak Sunghoon tak mau pulang bersama.

"Aku tak mau turun!" Seruku dan langsung memeluk tubuhnya dari belakang.

"Astaga kenapa kau menyebalkan sekali! Tidak bisakah kau tak menggangguku dan membuat diriku tenang?!?" Ia mencoba melepaskan pelukanku. Namun nihil, rengkuhanku terlalu kuat.

ᴅᴀʀᴇ || ᴘᴀʀᴋ ꜱᴜɴɢʜᴏᴏɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang