12. Anger

920 194 35
                                    

Vote dulu dong sebelum baca~

Sider, pantatnya bisulan -Hoonie

Sesuai dengan permintaanku, sore ini kak Sunghoon akan mengantarku ke toko buku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai dengan permintaanku, sore ini kak Sunghoon akan mengantarku ke toko buku. Ada novel yang baru terbit, dan aku sangat excited.

"Ayo naik!"

"Aku kan sudah naik! Mau naik kemana lagi?" Kesalku.

"Ya maaf. Kau terlalu kecil jadi tak kelihatan dibalik tubuhku." Ia malah mengejekku.

Kucubit perutnya. Enak saja mengataiku kecil. Kak Sunghoon memekik terkejut dan mengadu sakit.

"Ayo katanya mau pergi toko buku!"
Aku memukul pundaknya. Tenang saja, aku hanya memukulnya pelan.

"Pegangan yang kuat!!"
Ia menarik kedua tanganku untuk memeluk pinggangnya.

Hal itu membuat hatiku menghangat. Kak Sunghoon seperti es yang mencair karena adanya panas matahari. Akhir-akhir ini ia juga menjadi lebih bersikap manis terhadapku.

— { 📍 }

"Kak, aku mau kesana dulu ya!"

Saat mendapat anggukan dari nya, aku langsung menuju dimana terdapat novel yang kuincar. Jumlahnya terbatas, jadi harus cepat-cepat mengambilnya.

"Ah itu dia! Tinggal satu yang tersisa." Gumamku.

Disaat yang bersamaan saat aku akan mengambil, ada tangan seseorang yang juga memegang novel itu. Sontak aku langsung menoleh ke arah orang itu.

"Kak Jay?!"

Iya, orang itu adalah kak Jay. Aku sedikit tak percaya karena kak Jay juga mengincar novel itu. Karena gendrenya adalah romansa. Sedikit tidak cocok dengan wajah kerennya itu.

"Ji-na? Kau juga menginginkan novelnya? Ambil saja jika kau mau." Ia tersenyum canggung.

"Tapi kak... bukankah kakak juga menginginkan ini?" Kuambil benda itu dan menyodorkannya.

"Kau juga menginginkannya, Ji-na. Jadi ambil saja." Ucapnya ramah.

"Aku merasa tak enak padamu kak Jay. Bagaimana jika kita baca bersama saja?" Tanyaku antusias.

"Ide yang bagus!" Ia menyetujuinya.

Kak Jay mendekat dan mengusak rambutku. Saat ia akan menggandeng tanganku, segera saja ku menjauhkannya.

Kami berjalan menyusuri rak-rak buku. Kak Jay kembali memilih novel. Tak sengaja netraku menangkap kak Sunghoon yang jaraknya tak jauh dari kami tengah memilih-milih buku juga.

Aku tersenyum kemudian berlari kecil menuju kak Sunghoon.

Kupeluk dia dari samping. Ia tersentak dan langsung menunduk menatapku.

ᴅᴀʀᴇ || ᴘᴀʀᴋ ꜱᴜɴɢʜᴏᴏɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang