aku melewatkan 2 minggu hanya berada dirumah, membantu mom, belajar memasak, dijahili kak james, mendengar sirius bercerita tentang hogwarts dan tanpa terasa 1 september pun tiba.
mom sangat cerwet pagi ini.
"james jangan lupa sweater mu" "sirius bagaimana, kau sudah mengemas semuanya?" "jessica! ayo cepat turun sarapan"
kami berjalan cepat ke kingcross London, menuju peron 9 ¾. sirius dan kak james langsung menerobos tembok itu.
"ayo bersama mom!" mom dan aku bersama menerobos tembok itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"ayo masuk dan cari tempat duduk mu!"
aku memeluk mom lalu masuk kedalam kereta dan duduk di tempat duduk yang kosong.
"bisa aku duduk disini?" aku menoleh ke pintu dan melihat seorang 2 perempuan seumuranku. aku hanya mengangguk.
"aku jasmin lestrange dan ini sunny malfoy, dan kau?"
"jessica potter"
"wah kita akan menjadi sahabat baik, penyihir berdarah murni memang harus bersama" ucap jasmin dengan nada sombong.
walaupun potter tak masuk ke 28 suci, keluarga Potter juga termasuk berdarah murni. tapi tak pernah sekali pun mom atau dad mengajarkan hal-hal seperti penyihir murni adalah terhormat, muggle, squib adalah rendahan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
aku memandang dengan tak senang. "hei ada apa dengan tatapan mu?!" sunny tampak tak senang.
"ahh iyaaa aku lupa, keluarga mu sama seperti keluarga Weasley yaa. beruntung kau karena keluarga mu kaya, kalau kau benar-benar seperti weasley tak ada bedanya kau dengan muggle hahahaha" ucap jasmin
"akuu lebih memilih menjadi muggle daripada melihat muka kalian, tidakkah kalian berkaca sebelum kemari?" "oh dan coba untuk menutup mulut, suara kalian sangat jelek"
"akan ku adukan kau ke ayah ku!" ucap jasmin lalu pergi dari kompertmen ku.
aku lebih senang sendirian dari pada harus bersama mereka, tapi belum ada 10 menit ada seorang perempuan seumuran ku bertanya "apakah kosong?"
