06

334 54 9
                                    

Baru saja sampai di Hogwarts aku sudah berjalan melewati kak james dan gengnya dan berjalan cepat menuju ke perpustakaan Hogwarts.

"Hello dear, bukankah kau terlalu cepat kesini?" Sapa ma'am pince, kepala perpustakaan Hogwarts

"Oh selamat malam ma'am pince, apakah ada buku yang menjelaskan tentang penyihir Merlin?" Tanya ku tanpa basa-basi.

"Tentu ikut aku, ada di buku tokoh² paling berpengaruh dunia sihir" katanya sambil menunjuk lorongnya

"Tentu ikut aku, ada di buku tokoh² paling berpengaruh dunia sihir" katanya sambil menunjuk lorongnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menelusuri dan akhirnya aku meminjam bukunya untuk dibawa ke asrama.

Karena tidak sabar, aku mulai membaca sambil berjalan keasrama. Aku membaca tentang Dumbledore yang mengalahkan penyihir grindelwald di tahun 1945. pikiran ku berkecamuk karena bisa saja penyihir gelap yang meneror sekarang membebaskan grindelwald yang dipenjarakan di Nurmengard.

Aku sangat serius membaca buku hingga tak sadar tangga² bergerak ini membawaku ke bangunan paling tinggi di Hogwarts, menara astronomi.

Aku sangat serius membaca buku hingga tak sadar tangga² bergerak ini membawaku ke bangunan paling tinggi di Hogwarts, menara astronomi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku menutup buku ku, lalu mengadah ke atas melihat bintang-bintang yang berkelip di langit malam yang gelap. Aku menyaksikan bintang hingga lupa bahwa jamuan malam awal tahun pelajaran sudah dimulai.

Aku tersadar saat langkah kaki yang kak james suruh hapal mendekat. "Itu filch dan mrs. Norris" suaranya sudah didepan pintu.

Jalan satu-satunya adalah lompat dari menara astronomi atau aku tertangkap dan dibawa ke aula.

"Baiklah jess, lebih baik mati daripada dipermalukan" aku memanjat ke jendela dan menjatuhkan badan ku kebawah.

Aku hanya berharap ada seseorang yang melihat dan membantu, minimal mereka menyelamatkan buku yang ku pinjam dari ma'am pince. saat jatuh kebawah waktu seolah melambat dan aku merasa tenang, apakah ini kematian?

Tidak, "aresto momentum!" Ucap ku saat badan ku sudah mendekat ke tanah. Aku berdiri sambil membersihkan debu dibaju "itung-itung mempraktekkan apa yang ku baca"

Aku mencari jalan aman untuk kedalam, dan satu2nya jalan aman adalah Lewat belakang, Aku mengendap pelan ke belakang.

"Pssttt pstt sicaa sicaaaa" aku menoleh kebelakang, mencari sumber suara.

Tiba-tiba muncul kepala Seorang lelaki dengan rambut gondrong lengkap dengan cengiran khasnya menyuruhku untuk masuk kedalam the cloack of invisibility kepunyaan kak james.

Aku masuk kedalam jubah yang dipakai Sirius.
"Kau dari mana saja?" Tanya sirius. "Aku dari menara astronomi, lalu aku lupa jamuan dan filch hampir menangkap ku" jelasku dengan pelan

"Dan bagaimana kau kabur dari filch di menara astronomi? Kan hanya ada stu pint -APA KAU MELOMPAT DARI MENARA ASTRONOMI?" Kata sirius kaget. aku menutup mulutnya dengan tangan kiri ku dan membuat tanda untuk diam dengan tangan kanan.

Kami berjalan masuk kedalam, dan Sirius tak henti-hentinya menanyakan keadaan ku yang jelas sehat dan baik.

"Kau yakin tak apa sicaa?"
"Kakimu? tangan mu? Badan mu?"

"Aku baik siriuuusss, lihaatt" bisik ku jengah. Dia berhenti, menatap ku dalam, wajahnya mendekat hingga nafasnya terasa di wajah ku.

Dia menatap cukup lama lalu mundur dan tersenyum manis "baiklah sepertinya kau tak apa, kau masih cantik. Dan kau masih hangat dan tak tembus pandang berarti kau bukan hantu" ucap nya nyengir sambil menepuk pucuk kepala ku.

Kami menyelinap diam² ke meja siswa gryffindor. "Siri kita gak mungkin membuka jubah ini Disini! Semua orang akan tau" bisik ku.

Dia berdiam lalu menggenggam tangan ku "baik, bagaimana kalau kita ke taman?" Tanya sirius. Aku mengangguk dan mengikuti nya ke taman dekat danau hitam.

Kami duduk sambli melihat langit hitam yang ditaburi bintang-bintang kemerlap.
S

irius membuka jubah gryffindor nya "pakai double biar gak kedinginan" katanya sambil memakaikan ku jubahnya.

"Tapi kau akan kedinginan dan sakit" ucap ku. Dia tersenyum menampakkan giginya. "Kau tenang saja, selain tampan dan pemberani aku juga orang yang kuat"

"Yaa terserah kau saja" kata ku acuh.
"Sica, lihat itu?" Tangan sirius menunjuk bintang² di langit "itu aku"

"Setiap orang dari keluarga black akan di nama kan dengan nama-nama bintang" jelasnnya. Dia kembali menunjuk seluruh bintang yang bisa dia temukan, ibunya, ayahnya, adiknya yang seangkatan dengan ku, Regulus black.

"Seandainya kau punya anak, apa kau akan memberikan nama bintang?" Tanya ku.

"Tidak, aku akan namakan James, Remus dan peter"

Dia tersenyum setelah menyebutkan nama teman-temannya itu. Tanpa tau seseorang nya adalah penghianat.


Ice queen from gryffindorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang